16. Roh Penyihir! 🦇

3K 414 13
                                    

Happy Reading 

Happy Reading 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •




"NONA! ANDA MAU KEMANA?!!"

Mendengar teriakan tersebut semua menoleh ke sumber suara, dimana pelayan memandang ngeri hutan gelap di sebelah kiri sana.

Alana...

Gadis itu berlari sangat kencang ke arah hutan terlarang itu, kecepatan lari gadis tersebut di luar rata-rata manusia pada umumnya, hampir menyerupai kecepatan lari sesosok vampir dan manusia serigala.

Jakah yang melihat itu langsung loncat dan memanjat dari pohon ke pohon, ia harus mengejar Alana, entah mengapa.. Instingnya mengatakan bahwa ia harus mengejar gadis itu.

Di saat yang lain akan menyusul Jakah, mereka keburu di berhentikan oleh intruksi pangkima Xar.

"Jangan mengejar mereka berdua, atau kalian akan tersesat bersama-sama, hutan itu bahaya! Di sana... Banyak roh penyihir!!"

"Itu kau tau! Jika mereka hanya berdua yang tersesat, maka siapa yang akan menyelamatkan keduanya jika terjadi apa-apa?!!" Ujar Jino dengan dada yang mengembang kempis.



Sleb!



"Solon!!"

Tanpa mereka sadari, pangeran Solon pergi begitu saja meninggalkan semua yang tengah beradu mulut, mereka harus menyelamatkan keduanya, ia tau.. Alana sepertinya di rasuki sosok penyihir penunggu hutan terlarang itu.

Heli yang melihat kepergian Solon menyengkram erat tali kuda yang tengah di pegangnya, ingin rasanya ia juga menolong Alana dan Jakah, namun dia berfikir, jika dirinya ikut menghilang... Maka akan repot urusannya.

"TIDAK ADA YANG MENYUSUL LAGI!!..

LANJUTKAN PERJALANAN KITA KE ISTANA UTAMA, MEREKA AKAN MENYUSUL!"

Mendengar ucapan tersebut.. Ada sosok yang mendesis tidak suka, sialan.. Padahal dirinya juga ingin memastikan keadaan Alana.

~•🦇•~

"Alana!!! Berhenti Alana!!"

Jakah terus mengejar gadis itu namun sulit sekali karna Alana selalu menyelip di antara tumbuhan lebat, ck... Seharusnya ia mengajak-


Srak!


Pangeran Solon? Baru saja Jakah memikirkan pria itu tapi ternyata Alana sudah di tangkap pria tersebut.


Bruk!


Jakah turun dari pohon yang ia pijak dan menuju kakak nya dan Alana.

Astaga! Alana sangat mengerikan sekarang! Matanya yang berwarna hijau pekat.. Hampir berwarna hitam itu memandang tajam Solon yang menahan gadis itu di antara pohon yang menjulang tinggi.

"Kak, dia kenapa?"

"Dia... Di rasuki roh penyihir penunggu hutan terlarang ini"

"Lalu bagaimana kita mengeluarkannya?"

Solon memutar otak saat Jakah menanyakan hal tersebut.. Akh! Sial! Dia butuh Jino di sini. Namun tak apa, ia bisa menyeret Alana sampai istana dengan membuat pingsan Alana, kebetulan sekali ada Jakah kan?

"Jakah.. Buat dia pingsan"

"Baik"

Dengan sebuah kebulan asap putih yang di lemparkan pada Alana, gadis tersebut langsung pingsan di tempat.

"Apa ini tidak apa-apa?"

"Tenang saja"

Setelah berujar seperti itu, mereka langsung pergi dan Alana di bopong oleh Jakah.

~•🦇•~

"Mereka lama sekali"

Shion sedari tadi menunggu di depan pintu istana namun tidak ada ia mencium bau atau bahkan batang hidung Solon dan Jakah, apalagi Alana.

Menyebalkan! Pria tersebut sangat kesal di buat menunggu lama. Sebenarnya menunggu mereka adalah keputusan Shion sendiri, dirinya kira mereka akan cepat sampai, tapi nyatanya mereka benar-benar lama dan apa kalian percaya?

Dia sampai tidak ikut memakan hidangan malam yang sudah di sediakan hanya untuk menunggu ketiganya sampai ke istana.

"Akhirnya bau para keparat itu muncul juga"

Srak!


"Nampaknya kau menunggu lama"

"Pikir saja oleh otak kecil mu Jakah"

"Tidak ada yang menyuruh dirimu untuk menunggu kami"

"Cih, siapa yang menunggu kalian? Aku menunggu Alana karna aku lapar"

Solon jengah mendengar perdebatan Jakah dan Shion, sangat berisik seperti anjing yang menggonggong karna sekarat.

"Bisa berhenti berbincang? Bantu aku sialan"

Ya Solon butuh bantuan agar dirinya tidak bablas pada Alana karna bau darah gadis itu yang sangat menyengat.

Keduanya terpaku dan spontan membantu Solon dengan Shion yang menggendong Alana yang pingsan dan Jakah yang hanya membantu posisi cara memangku Shion pada Alana.

...

Ketujuhnya menunduk takut pada pandangan sesosok yang sedang terduduk di singgasananya itu.

"Siapa gadis ini?"

"Dia paket para manusia serigala yang malah berlari ke daerah para vampir dan berujung datang ke Mension yang kami tempati ayah, tadinya kami mengira bahwa dia adalah paket hadiah yang di janjikan ayah sewaktu yang lalu dan ternyata ketika kita mendapat surat dari ayah.. kita salah paham, dan Pangeran Jakah serta Jaan sudah terlanjur mengingit gadis ini yang sudah jelas ayah tau bahwa para manusia serigala pasti tidak akan menerima sesuatu yang sudah di sentuh atau di gunahan para Vampir"


Sang raja menghelah nafasnya kasar, ia memandang Alana yang sedang di letakan di hadapannya dengan keadaan masih pingsan dengan tatapan sendu.

"Yang pertama, kalian merugikan ku karna telah mencari masalah dengan para manusia serigala itu, tapi yang kedua kalian menguntungkan ku, karna...







Kalian mendapatkan apa yang ku mau selama ini"







   The Vampire Castille  
Enhypen

Vote + Komennya Juseyoooo~

The Vampire Castille | Enhypen [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang