15. Trauma

3.1K 404 21
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

• • •





Semenjak kejadian beberapa jam yang lalu, Alana tidak mau keluar dari kamar pangeran Jaan, gadis itu terus meringkuk di atas kasur pangeran berwajah elang tersebut, bahkan sesekali menangis jika mengingat kembali kejadian yang baru saja ia alami.

Sedangkan di pojok ruangan, terdapat 3 makhluk yang tengah berdiri memandangi Alana yang sadari tadi menatap kosong jari jemari kakinya.

"Ka Jino.."

"Apa?"

"Bukankah manusia butuh asupan?"

BRAK!

"Iya! Bisa-bisanya aku lupa akan hal itu, berarti... Alana sudah hampir 2 hari tidak makan... Arghh!! Gila, kenapa aku tidak berfikir kesana dan kenapa kau tidak bilang dari kemarin!??"

'Ck.. Jino bawel sekali'

"Hei Jaan, aku bisa mendengar apa yang kau ucapkan itu"

Pengeran tersebut tidak mengubris ucapan pangeran Jino dan langsung menghilang dari tempatnya, berubah menjadi kebulan asap hitam.

Sleb!

"Kalian terlalu banyak bicara tapi sedikit mengambil tindakan"

Jaan tiba-tiba datang dengan nampan berisi buah-buahan dan segelas air putih.

"Alana.."

"..."

"Alana.."

"..."

"Al-"

"Jika kau memanggilnya begitu terus, dia akan besar kepala Jaan" Ujar Solon yang baru saja datang dan langsung mengambil alih nampan yang ada di pangeran Jaan sebelumnya.

Pangeran tersebut duduk di tepian kasur, tepat di sebelah Alana. Perlahan ia mengupas kulit buah apel dan memotongnya dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga.

"Makan ini"

Alana masih saja tidak menggubris ucapan siapapun. Kebetulan karna Solon adalah pengeran ber hati es dan tidak suka menunggu, dia mengangkat dagu Alana dengan kasar hingga membuat gadis tersebut meringis nyeri karna rahangnya seperti ingin remuk saja.

"Kalian keluar"

"Ha? Apa maksud-"

"Kalian keluar, apa masih sulit di mengerti?"

Mau tidak mau, jika sudah mendengar nada Solon yang tidak ramah itu, mereka harus menuruti perintahnya atau akan terjadi bencana setelah kejadian hari ini.

Cklek!

Setelah pintu tertutup rapat, Solon kembali menjatuhkan pandangannya pada Alana, gadis itu masih meringis tapi dengan pandangan kosong. Kejadian tadi membuat gadis ini sedikit terkejut, bayangkan saja ia hampir di lecehkan.

The Vampire Castille | Enhypen [√]Where stories live. Discover now