22. Cara Yang Berbeda 🦇

3.1K 430 17
                                    

Tandai yang salah 

16+
(bijak memilih bacaan, silahkan skip bagi yang umurnya di luar ketentuan, kalau ngeyel? Yo ndak tau, bukan salah saya)

Halllooooows, aduh aku tuh sedih banget, banyak yang baca tapi jarang banget vote atau komen, hmmm tapi gapapa aku mengerti ko. Ku tunggu agar kalian para raiders yang budiman mau melakukan vote komen 😗

 Ku tunggu agar kalian para raiders yang budiman mau melakukan vote komen 😗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rekomen lagu [Shameless - Camila Cabello]

• • •









Ntah mungkin mata Noa sudah tertutup oleh kabut nafsu, saat pria itu sudah sampai kamar pribadinya, ia langsung menutup pintu kamar dengan kencang sehingga membuat seseorang yang ada di pangkuannya terkejut bukan main.

Noa mendudukkan dirinya di tepi kasur miliknya, pas sekali dengan Alana yang ada di pangkuannya, sangat ironis untuk gadis  seperti Alana yang kini pikiran gadis itu sudah melalang buana kemana-mana.

"Kenapa?"

Racauan Noa tidak di balas oleh Alana, bahkan gadis itu terlalu nggan bergerak dari tempatnya karna dia bisa saja mengusik sesuatu yang tidak seharusnya ia usik, karna posisinya saat ini sangat.. Ughh membahayakan.

"Kenapa tidak Elena ataupun Alana selalu membuat diriku segila ini? Coba katakan apa yang istimewa dari kalian hm?" Ujar Noa dengan tatapan menyayu, ini benar-benar bukan Noa yang di kenal banyak orang.

Tangan milik pria itu kini merambat ke leher milik gadis yang ada di pangkuannya, sangat lembut membuat Alana meremang, antara rasa takut dan semilar suatu rasa yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Entah lah.. Sebenarnya bisa saja Alana berteriak ketakutan seperti dirinya saaat bersama pangeran Heli, tapi dengan Noa.. Tatapan pria itu seakan mengunci Alana agar tetap diam dan melakukan apa yang pria itu minta.

Wajah pria itu mendekat ke wajah Alana, terus mendekat sampai Alana tidak sadar kalau bibir Noa sudah menempel sempurna di bibir miliknya.

Hanya menempel..

Sampai sebuah pergerakan dari benda kenyal itu membuat Alana tersadar. Tapi sialnya saat gadis itu hendak memundurkan kepalanya, Noa malah menahan tengkuk leher Alana.

Alana memberontak, sampai elusan di punggungnya membuat Alana diam tapi masih dengan nafas yang memburu. Ia takut.. Sangat takut, namun ia tidak bisa berbuat lebih, ia sudah lelah terus-menerus pingsan.

Saat Noa merasa Alana sudah mulai tenang, ia makin merapatkan tubuhnya dengaan Alana.. Sampai..

"Emmmmm!!!"

Ya.. Noa menghisap darah Alana lewat bibir gadis itu, bukan lewat leher seperti saudaranya yang lain. Entah mengapa menurut Noa seperti ini lebih terkesan menyenangkan dan ia sangat suka dengan bibir dan darah Alana yang sama manisnya.

Sedangkan Alana merasa kesakitan selama bermenit-menit, tapi setelahnya yang ia rasakan hanya isapan tanpa taring yang menancap. Air mata Alana juga sudah mengalir sedari tadi.

Noa menjauhkan wajahnya dari Alana, ia memandang netra gadis yang ada di hadapannya itu berair dengan tatapan takut.

Pria itu terkekeh, sangat lucu melihat Alana yang sudah acak-acakan seperti ini, apalagi ini ulahnya. Hah... Momen ini yang ia nantikan sedari dulu.

"Kau tidak perlu takut pada ku Alana...























Karna aku yang sedari dulu menjagamu"




  The Vampire Castile 
Enhypen

Vote + Komennya Juseyoooo~

The Vampire Castille | Enhypen [√]Where stories live. Discover now