06. Cari Penyakit? 🦇

3.9K 498 20
                                    

Happy Reading  

Happy Reading  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •




Alana masih terheran dengan keadaan yanga ada di hadapannya, ia duduk di lantai sebelah kursi yang di duduki Heli, lalu Jaan dan Jakah tengah berlutut di lantai, menundukan kepala mereka, menghadap dirinya dan juga Heli, dan pangeran yang lain tengah berdiri di belakang kedua makhluk itu.

Ada apa ini sebenarnya?

Mungkin itu yang sedari tadi terlintas di pikiran Alana, ia heran.. Kenapa hanya Jaan dan Jakah yang hanya berlutut di hadapannya dan Heli?

"Mereka akan mendapatkan hukuman"

Jawaban itu sukses membuat Alana menengokan kepalanya ke arah kiri, tepat dimana Heli tengah terduduk tegap, wah... Sangat terpancar aura sesosok pangeran mahkota dari diri pria ini.

Alana mengerutkan keningnya, pangeran Jaan dan pangeran Jakah di hukum? Mereka melakukan kesalahan apa? Alana masih memikirkan itu.

"Kastil ini memiliki banyak peraturan, siapapun yang melanggar peraturan di Kastil ini akan menerima hukumannya" Ujar Heli lagi, lebih tepatnya pria itu menjawab sebuah pertanyaan yang ada di pikiran gadis yang tengah terduduk di lantai sebelahnya.

"Dan... Karena mereka berdua telah melanggar salah satu dari peraturan itu, maka mereka harus mendapatkan konsekuensi yang akan di dapat oleh mereka" Kini bukan Heli yang berbicara, melainkan Shion, pria itu tersenyum dengan kelopak mata yang melebar, menampakan mata rubah hazelnut miliknya berubah menjadi merah pekat seperti darah.

Alana yang melihat penampakan itu membuang wajahnya ke berbagai arah, huh... Sungguh sangat menyeramkan apa yang ia lihat ini.

"Apa yang kau tunggu Solon?" Ujar Heli.

Solon yang mendengar itu mengangguk-anggukkan kepalanya, ia mengangkat pecut besi yang ia pegang dan di arahkannya pada punggung kedua pangeran.

Ctak!
Ctak!

Pecutan pertama untuk keduanya hanya membuat mereka meringis, bukan hanya keduanya yang meringis, di sisi lain Alana tengah tertohok dengan apa yang ia lihat, dia yakin itu sangat menyakitkan. Tentu untuk manusia biasa maksudnya.

Ctak!
Ctak!

Pecutan kedua kali di lakukan oleh Solon, dan itu sudah mulai berefek kepada keduanya, badan mereka bergetar.

Ctak!
Ctak!

Pecutan ketiga.. Sudah membuat mereka mulai lemas, namun Heli masih saja tidak memberhentikan hukuman yang ia berikan, bisa di bayangkan bukan semenyakitkan apa pecutan itu? Hingga makhluk seperti mereka [vampire] saja bisa tumbang?

Ctak!
Ctak!

Pecutan ke empat di luncurkan oleh Solon, lagi dan lagi.. Alana di herankan dengan tingkah laku mereka semua, mengapa hanya menatap kosong kedua pangeran yang tengah di hukum? Ia tahu jika dalam cerita masyarakat bahwa mereka [vampir] tidak memiliki belas kasihan... Namun ini saudara mereka sendiri, mengapa bisa? Sekejam itukah mereka?

The Vampire Castille | Enhypen [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang