[ 15 ] • MOMEN

783 65 4
                                    

"𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖."


[ 15. MOMEN ]

Wwuusshh!

Sebuah anak panah dengan mulus tertancap di papan sasaran. Queen melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 18.15. Disekitarnya masih ada beberapa orang yang membereskan alat latihan masing-masing.

"Queen!"

Yang punya nama menoleh pada seorang gadis seumuran dengannya. Intan namanya, dia juga seorang atlit panahan.

"Belum mau pulang?" tanya Intan.

"Nih mau beres-beres." Queen berjalan meletakkan kembali alat-alat latihannya lalu pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaian latihannya.

"Bareng yuk. Sampai depan aja," ujar Intan ketika Queen sudah keluar dari ruang ganti.

Queen hanya mengangguk saja. Ia menyandang tas dan berjalan bersama Intan.

Bruk!

Tubuh Queen di tabrak dari belakang. Untung ia masih bisa menahan tubuhnya agar tidak limbung ke lantai.

"Vivian!" panggil Intan pada cewek yang barusan menabrak Queen. Merasa namanya dipanggil, cewek itu menoleh.

"Apa?" tanyanya malas.

"Minta maaf sama Queen! Tadi lo nabrak dia! Bukannya minta maaf malah pergi gitu aja! Punya attitude nggak lo?!"

"Eh, sampah! Lo diem deh! Nggak usah sok ngatur-ngatur gue!" balas Vivian tidak santai.

Intan berdecak keras. "Sampah teriak sampah."

"Apa lo bilang?!"

"Sampah! Kenapa? Nggak suka?" tantang Intan tanpa takut.

Terlihat wajah Vivian memerah karena amarah. "Dasar freak!" pekiknya berbalik. Namun baru dua langkah dia berhenti mendengar suara dingin Queen.

"Mau kemana lo anak manja?"

Vivian berbalik dengan tatapan benci.

"Minta maaf dulu."

"Lo siapa hah?"

"Gue Queen."

Intan langsung menyemburkan tawanya. Semakin membuat kemarahan Vivian naik. Dia seperti dipermainkan.

"Oh, Queen? Cewek sok cantik dan sok jago memanah itu?" Vivian menekan kata-katanya dengan kebencian yang begitu jelas.

"Lah, Queen emang cantik dan jago. Nggak kayak lo. Megang busur aja masih salah padahal udah gabung disini berapa tahun ya? Berapa tahun, Queen?" Intan pura-pura lupa.

ALTHAIR 2Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora