Chapter 12

187 28 2
                                    

"Win bisa masuk keruanganku sekarang?" tanya Tay dibalik telepon,

"Tentu pak, saya kesana sekarang" jawab Win dan telepon diputus.

Pemuda berkaca mata itu masuk, masih dengan menenteng buku kecil yang dibalut kulit milik-nya.

"Apa benar - benar tidak ada yang harus aku kerjakan hari ini?" tanya Tay,

"Tidak pak, hari ini jadwal bapak sengaja saya kosongkan. Agar bapak bisa beristirahat dengan tenang" jawab Win, dengan senyum simpul dibibir-nya.

"Bahkan tidak ada berkas yang harus ditanda tangani?" tanya Tay lagi,

"Tidak pak, beberapa berkas penting sudah dikirim ke rumah bapak kemarin dan pekerjaan lain-nya ditunda hingga lusa, di hari tersebut baru semua pekerjaan dan jadwal bapak bisa dimulai seperti biasa-nya" jawab Win, masih dengan senyuman di wajah-nya.

Tay menghembuskan nafasnya.

"Baiklah, aku bisa pulang sekarang lalu akan kembali masuk lusa" ujar Tay,

"Betul pak, mari saya antar sampai di lobby" jawab Win yang setia dengan senyuman diwajah-nya,

Tawan bangkit lalu berjalan keluar dari ruangan-nya, diikuti oleh Win dibelakang-nya seraya menelepon supir-nya agar segera bersiap di Lobby.

***

Mild asik memainkan remote tv dan memindah - mindah channel tv yang menyala di hadapan-nya dan New duduk manis disamping-nya masih terus memakan ice ream duduk diatas sofa ruang tengah mansion besar milik Tay, beberapa kotak Es habis ia makan sendirian. Puimek sibuk membaca banyak buku di perpustakaan pribadi yang tersedia di Mansion tersebut. Sedangkan para pelayan disana justru sangat kelelahan, pasalnya tidak hanya New yang terus - terusan ingin makan ice cream, Mild maupun Puimek terus meminta hal - hal aneh dari mereka. Sedangkan para pelayan tidak bisa menolak mengingat titah yang diberikan majikan-nya.
'Berikan apapun yang mereka inginkan, tapi pastikan jangan sampai mereka keluar rumah atau berbuat sesuatu yang aneh' ujar Tay pada pelayan-nya sebelum berangkat Kerja.

"Ice Cream-ku habis, bisa aku minta lagi?" tanya New pada salah satu pelayan,

"Tapi tuan, anda sudah menghabiskan lima box ice cream hari ini. Tuan Tawan mungkin akan marah jika mengetahui hal ini" jawab sang pelayan,

"Aku melakukan apa yang dia minta, dan aku yakin dia tidak akan marah padaku. Ah bisakah kau bawakan aku Ice Cream rasa rumput? Apakah rasa-nya akan berbeda?" pinta New, pelayan tersebut hanya menghela nafas pasrah dan dengan sabar mencoba memberi New pengertian,

Pintu utama Mansion itu terbuka, Tay masuk dan membuka Jas nya lalu memberikan-nya pada pelayan yang menyambut-nya, lalu duduk dan menghela nafas lagi. New bangkit dari sofa-nya dan pergi ke ruang tamu, melihat Tay yang duduk di sofa ruang tamu seraya mata-nya terpejam.

"Apa pekerjaan manusia seberat itu?" tanya New,
Tay membuka salah satu matanya, dan melihat New yang berdiri dengan pijamas milik-nya.

"Kau pakai baju tidur milik-ku?" tanya Tay,

"Lalu apa yang harus aku pakai setelah mandi siang tadi? Apa aku harus membuka-nya?" jawab New,

"T-tidak, pakai saja. Aku hanya heran, ternyata ukuran kita tidak jauh beda" ujar Tay,

"Hey, aku bertanya. Apa pekerjaan seorang manusia itu seberat itu?" tanya New lagi masih dengan rasa penasaran-nya,

"Kau tahu seberat apa pekerjaanku?" ujar Tay, melontarkan pertanyaan kembali pada New, dan dijawab gelengkan kepala oleh sang makhluk magis tersebut.

"Wajahmu menunjukan segala-nya" jawab New,

"Kau ingin terbang bersamaku? Untuk mencari angin" lanjut New,

Northern SkyWo Geschichten leben. Entdecke jetzt