Chapter 14

211 21 0
                                    



Lee Thanat Lowkhunsombat salah satu pengusaha muda terkemuka yang merintis usaha dibidang properti, dimulai dengan pembangunan rumah dengan pembayaran uang muka nol dan perumahan tersebut banyak diminati oleh kalangan menengah hingga bawah. Dimulai dari situ nama-nya mulai dikenal oleh banyak kalangan. Kini, pria yang lebih sering disapa 'Lee Thanat' atau 'Tuan Lee' memfokuskan bisnis-nya di dalam pembangunan hotel, apartement mewah, pusat perbelanjaan bahkan hingga pembangunan infrastruktur pemerintahan. Ia masuk dalam salah satu pengusaha muda yang sangat sukses di Negara itu.

--

"Bagaimana kabarmu Tuan Lee?" Sapa Tawan dengan senyum ramah,

"Aku baik" jawab Lee dengan senyum ramah di wajah-nya, "Baru kali ini aku melihatmu membawa pasangan ke sebuah acara, apakah kau tidak akan memperkenalkan-nya pada kami?" Lanjut Lee sambil terkekeh pelan, dan melihat kolega yang ada disekitar-nya.

Tawan hanya tersenyum, lalu menoleh ke arah New dan menyentuh jemari New serta menarik pelan New agar lebih mendekat dan sedikit maju.

"Maafkan aku, terkadang aku tidak ingin orang lain tahu tentang hubungan percintaanku." Ujar-nya "Ini New pasanganku, dan New ini kolega-kolegaku. Tuan Foei juga Tuan Mew" ucap Tawan, " Dan Tuan Lee disini salah satu orang yang pernah bekerja sama denganku" lanjut Tawan pada New,

New hanya mengangguk, sedikit kaku. Namun ia berusaha menyunggingkan senyum-nya. Tatapan-nya berganti, dimulai dengan Foei lalu Mew dan terakhir Lee Thanat. Ia tidak menyukai aura dan suasana ketika dia berada di sekitar Lee Thanat, karna membuat-nya seolah sulit bernafas dan Thanat terlihat ingin mengintimidasi-nya dengan aura yang ia tunjukan.

Pada dasar-nya setiap makhluk mitologi mampu mengeluarkan aura, entah itu sebuah aura positif ataupun negatif. Tergantung kemampuan dan keahlian dewa atau dewi itu sendiri. Aura yang tidak pernah dia sukai, adalah aura Hades ketika ia datang mengunjungi istana langit. Aura yang dirasakan berupa kegelapan dan suram, siapapun yang berada didekat-nya merasa seolah sedang di intimidasi. Sama seperti saat New bertemu dengan Lee Thanat, sang Necromancer atau pangeran kegelapan. Salah satu anak tidak sah Dewa Neraka Hades yang dibuang ke Bumi.

"Pasangan-mu seperti kucing, sangat malu-malu saat datang ke suatu tempat baru" ujar Lee Thanat lalu tertawa pelan,

"Dia hanya tidak terbiasa dengan keramaian Tuan Lee, jadi aku harap kalian bisa memaklumi-nya" jawab Tawan,

New menarik kain jas pada pergelangan Tawan, dengan niat mengisyaratkan Tawan untuk segera pergi agar tidak berlama-lama mengobrol dengan Lee Thanat. Sadar dengan tarikan yang New buat, lantas Tawan melirik kearah pria itu. Raut wajah gelisah-nya terpampang jelas,

"Aku rasa, aku harus menghampiri kolega-ku yang lain. Kita harus bermain golf bersama jika kau sempat Tuan Vihokratana" ujar Lee Thanat dan ditanggapi anggukan serta senyuman oleh Tawan, lalu tatapan-nya berganti menatap New yang juga menatap-nya saat itu. "Aku rasa kita akan bertemu lagi Tuan New" lanjut-nya dan pamit kepada Foei juga Mew lalu berjalan menjauhi keempat-nya.

"Aku akan berkeliling mencari istri-ku Tuan Vihokratana" ujar Foei, "Kita harus berkumpul untuk minum-minum dilain waktu" lanjut Foei pamit,

"Baiklah, hubungi asisten-ku Tuan Foei aku akan pastikan meluangkan waktu-ku untukmu" jawab Tawan dengan senyum ramah-nya lagi,

Tidak lama Mew pun ikut pamit, karna harus menjemput suami-nya yang sudah sampai di Lobby Hotel namun enggan untuk masuk sendiri. "Tuan Vihokratana, suami-ku sudah menunggu di Lobby. Dia baru saja tiba karna harus mengurus pasien di rumah sakit terlebih dahulu, jika Tuan Foei mengajakmu untuk minum-minum kau harus mengabari-ku juga" ujar Mew,

"Tentu, salamkan salamku pada Gulf, Tuan Mew" jawab Tawan, lalu Mew pun melenggang pergi.

Tawan menatap New kemudian, "Apakah kau baik-baik saja New?" Tanya Tawan seraya mengusap pundak-nya Pelan,

Northern SkyWhere stories live. Discover now