1. Bye Bye Japan

57 56 34
                                    


Di pagi yang cerah ini dengan berguguran dedaunan di pohon karena sudah memasuki musim panas. Hari ini adalah hari pengumuman siapa yang akan melaksanaan kegiatan musiman di akhir tahun sekolah untuk pertukaran pelajar antarnegara. Seluruh murid kelas 12 dikumpulkan di aula untuk mengetahui siapakah yang akan menjadi murid tersebut.

“Ohayo gozaimasu, minna-san. Seperti yang kita laksanakan dari tahun ke tahun ini sudah menjadi keharusan di sekolah ini. Pertukaran pelajar antarnegara. Saya sebagai kepala sekolah sudah berdiskusi dengan para guru tentang siapa yang akan menjalankan tugas tersebut. Baiklah, Ryuku sensei silahkan panggilkan murid yang akan menjalankan pertukaran pelajar” pembukaan dari kepala sekolah di SMA Tonan

“Baik, saya akan memanggil salah satu seorang murid untuk melaksanakan pertukaran pelajar. Ia adalah Tanaka Raisel dari kelas 12-A. Silahkan menuju ke mimbar"

Semua murid sontak riuh dan memanggil-manggil nama Tanaka Raisel. Karena sebelum itu ada ujian untuk menjadi murid pertukaran pelajar. Murid paling cerdaslah yang akan dipilih.

“Raisel, kamu yang kepilih Sel. Omedeto ne” ucap Oyaka

“Serius aku yang kepilih?” tanya Raisel tidak percaya

“Iya, Sel. Kamu yang kepilih ayo cepetan kesana” kata Ayako sembari mendorong pelan bahu Raisel untuk menuju ke mimbar

“Selamat untuk Tanaka. Dan negara yang menjadi tempat kamu belajar selama 6 bulan ke depan ialah Indonesia"

Mata Raisel berbinar gembira karena ia akan mengunjungi negara asal papanya.

‘’Ini beberapa perlengkapan untukmu termasuk visa dan pasport. Disana kamu diberi tugas untuk mempelajari kebudayaan disana dan ditulis ke dalam buku ini ‘Student Exchange, Journal Books’. Dan ini surat perizinan untuk ditandatangani oleh orangtua kamu” jelas Ryuku sensei sambil memberikan beberapa perlengkapan

“Sensei kapan saya akan diberangkatkan?” tanya Raisel dengan riang

“Wah, Tanaka sepertinya kamu tidak sabar untuk ke Indonesia ya. Kira-kira seminggu lagi” kata Ryuku Sensei

Raisel sangat senang karena Indonesia yang akan menjadi tempatnya belajar selama 6 bulan ke depan. Ia sangat merindukan tanah kelahirannya itu. Raisel memang lahir di Indonesia tepatnya di Jakarta dan bersekolah disana hanya sampai kelas 3 SD dan harus pindah ke Jepang karena neneknya sedang sakit dan tidak ada yang mengurusinya karena mamanya Raisel anak semata wayang.

Di Jepang Raisel bersekolah sampai SMA, ia tidak pernah melupakan bahasa papanya. Terkadang di rumah ia berbicara bahasa Indonesia dicampur bahasa Jepang. Terkadang juga ia mengajari temannya berbahasa Indonesia dan menceritakan kisah rakyat kepada teman-temannya.

“Wah, Raisel-san. Selamat ya kamu kepilih jadi student ex-change. Aku jadi duduk sendiri deh kalo kamu pergi” ucap Ayako sedikit terlihat sedih karena ia teman sebangkunya. Dan banyak lagi teman-temannya mengucapkan selamat kepada Raisel dan Minato.

Semiggu telah berlalu, Raisel telah ada di bandara dengan kepala sekolah dan Ryuku sensei juga ada kedua orangtua Raisel serta teman-teman dekat Raisel untuk mengantarkan ke bandara.

Mama Raisel merasa sangat khawatir karena takut anak semata wayangnya itu kenapa-kenapa. Tapi, papanya selalu membuatnya tenang agar tidak sedih dan rela melepaskan anaknya pergi jauh untuk menuntut ilmu.

“Udah mama ga usah khawatir. Aku kan tinggal sama oma disana ga sendiri kan?” ucap Raisel dengan selembutnya agar mamanya mengerti ia pergi hanya untuk belajar

“Iya, ma. Udahlah ga apa-apa anak kita nanti jadi mandiri disana” kata papanya

“Kamu kalau udah sampai kabarin mama sama papa ya. Jangan lupa makan dan jaga kesehatan” ucap mama Raisel dengan nada bergetar

Ningnong ningnong

Kereta tujuan Tokyo-Jakarta akan berangkat 10 menit lagi, diharap para penumpang menuju pesawat.

“Aku udah mau berangkat ya ma pa. Kalian berdua jangan khawatir, aku akan baik-baik saja disana” kata Raisel sambil memeluk dan mencium mama dan papanya

“Hati-hati ya, nak”

Lalu Raisel menghampiri Ayako dan Oyaka sambil memeluk kedua sahabatnya itu. Mitsumi Ayako dan Mitsumi Oyaka merupakan adik kakak yang tidak kembar identik. Ayako memiliki tahi lalat dipipinya sedangkan Oyaka tidak punya.

“Kamu jangan lupain kita berdua ya kalo dapet teman baru disana” ucap Ayako karena takut sahabatnya ini direbut orang lain

“Iya, Sel. Nanti kita sering-sering telpon ya, Sel” timpal Oyaka

“Iya, tenang aja kalian berdua aku akan sering menghubungi kalian kok”

“Kamu baik-baik ya disana” kata Oyaka dan diberi anggukan Ayako

“Yaudah, aku pergi dulu ya. Sayonara” ucap selamat tinggal kepada temannya dan kedua orangtuanya.

Raisel pun berjalan menuju lorong pesawat sembari menggerek kopernya. Saat di depan pintu masuk ia memperlihatkan visa dan pasport serta tiket pesawatnya dan dipersilahkan masuk oleh pramugari yang bertugas.

“Irasshaimase, di Garuda Indonesia airline” ucap pramugari itu

“Hai’, arigatou” balas Raisel sambil meletakkan kopernya di kabin pesawat

~~

Note :
Minna-san = kalian semua
Sensei = guru
Ohayou gozaimasu = selamat pagi
Omedeto ne = selamat, ya
Irasshaimase = selamat datang
Sayonara = selamat tinggal
Arigatou = terimakasih

Bagaimana kisah di bagian pertama ini? Semoga kalian menikmatinya ya. Jangan lupa tinggalkan jejak dan tambahkan cerita ini ke library kalian. Untuk mendukung author menuliskan kisah ini jangan lupa vote dan comment.

Arigatou gozaimasu.

Sunset and SunriseWhere stories live. Discover now