2. Welcome to Indonesia

39 45 14
                                    

Raisel pun berjalan menuju lorong pesawat sembari menggerek kopernya. Saat di depan pintu masuk ia memperlihatkan visa dan pasport serta tiket pesawatnya dan dipersilahkan masuk oleh pramugari yang bertugas.

“Irasshaimase, di Garuda Indonesia airline” ucap pramugari itu

“Hai’, arigatou” balas Raisel sambil meletakkan kopernya di kabin pesawat

Di dalam pesawat Raisel baru merasakan kesedihan saat pesawat sudah lepas landas. Ia langsung membuka galeri yang berisikan foto-foto bersama temannya. Dilihatnya satu-persatu foto tersebut sangat bahagia sekali Raisel dan teman-temannya.

“Mudah-mudahan di Indonesia nanti teman-temannya baik semua” do’a Raisel dalam hati

Ia melihat ke sebelah kirinya, didapati seorang pria yang terlihat sudah berumur. Tanpa malu-malu ia bertanya pada orang tersebut.

“Ano, sumimasen. Oji-san, mau ke Indonesia juga?” tanya Raisel sopan

“Iya. Saya ingin ke Bandung, disana saya memiliki bisnis pabrik pulpen” jawab paman itu dengan ramah.

“Kamu sendiri, nak. Mau kemana? Dan orangtuamu mana?” tanya paman tersebut

“Saya ingin ke Jakarta. Saya kesana sendiri karena terpilih untuk menjalani pertukaran pelajar yang biasa dilaksanakan di sekolah di akhir tahun sekolah” jelas Raisel

“Oh, dulu juga saya pernah menjadi siswa pilihan untuk pertukaran pelajar. Kalau saya di Bandung. Makanya saya punya bisnis disana. Terkadang 3 bulan sekali saya kembali ke Jepang untuk menengok anak dan istri saya” ucap paman itu

“Wah, beruntung sekali paman. Mudah-mudahan aja saya punya nasib seperti paman, ya” ucap Raisel dengan kagum

“Yang hanya kamu lakukan saat di negeri orang ialah memahami lingkungan sekitar dan mencoba menerobos hal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Tapi, tetap melakukan yang terbaik ya” kata paman menyemangati Raisel

Pesawat akan segera lepas landas, dimohon para penumpang untuk memakai sabuk pengaman yang telah disediakan di setiap kursi. Semoga perjalanannya menyenangkan.

Para pramugari pun memeragakan beberapa gerakan untuk safety first ketika pesawat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Yang dianggukan para penumpang tanda mereka mengerti.

Raisel memasang headphone nya untuk memutar film yang disediakan di pesawat. Ia menonton film Train to Bussan dengan penuh perhatian agar ia mengerti jalan ceritanya. Saat di menit ke 30 mata Raisel terasa berat karena ingin tidur. Ia pun langsung mengalungkan headphonenya dan mencoba tidur walau suara bising pesawat di luar sana. Ia coba untuk istirahat, karena memang ini sudah waktunya beristirahat. Dilihatnya jam merah muda yang melingkar di tangannya pukul 1:42 am. Tadi pesawat yang ditumpanginya mulai terbang pukul 1:00 am.

Pagi pun telah tiba, para pramugari keliling membawa 2 menu sarapan untuk pagi ini. Saat sudah di dekat tempat duduk Raisel. Pramugari membangunkannya dengan lembut.
“Sumimasen, hari sudah pagi dan sebaiknya adik kecil bangun” ucap pramugari dengan lembut. Raisel terbangun dengan mengucek matanya pelan dan menguap karena masih merasa kantuk. Dilihatnya sudah pukul 6:30 am.

“Ada menu apa aja?” tanya Raisel

“Ada nasi goreng dan sandwich” jawab sang pramugari

“Saya mau nasi goreng saja”

“Baik, ini satu porsi nasi goreng dan air mineralnya” kata pramugari sembari memberikan satu set makanan beserta satu botol air mineral sedang

“Hai’, arigato”

Sebelum menikmati sarapannya itu, ia ke toilet untuk mencuci muka dan gosok gigi. Setelah selesai kembali ke tempat duduknya dan menyantap makanan yang tersedia tak lupa ia membaca do’a terlebih dahulu.

"Pesawat akan landing dalam waktu 15 menit lagi. Di mohon para penumpang untuk bersiap dan mengemas barang-barangnya agar tidak ada yang tertinggal. Terimakasih" ucap salah satu pramugari yang bertugas di pesawat itu

Raisel langsung mempercepat sarapannya. Setelah selesai ia langsung merapikan beberapa barang bawaannya. Seperti tas kecil, headphone dan bantal leher.

“Semoga sukses ya, nak. Belajar yang benar dan semoga kita bisa ketemu lagi” ucap paman sebagai kalimat perpisahan

“Iya, paman terimakasih dan semoga saya memiliki nasib baik seperti paman”

“Semua orang memiliki nasib yang berbeda, nak. Sama tetapi dalam artian berbeda dan pasti cara penyelesainnya dengan cara masing-masing”

Selamat datang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Terimakasih telah mempercayakan pelayanan kami dalam menggunakan Garuda Indonesia Airlines. Terimakasih.

Para penumpang satu persatu meninggalkan dalam pesawat dan menuju kabin pesawat untuk mengambil kopernya. Raisel bersama paman yang tadi berjalan bersama.

“kamu dijemput sama siapa, nak?” tanya paman

“saya dijemput paman saya. Kalau paman sendiri?” jawabnya

“oh, gitu. Saya dijemput karyawan saya. Ngomong-ngomong nama kamu siapa?” tanya paman sembari mengambil kopernya

“nama saya Raisel. Kalau paman?”

“saya Kotaro, senang bertemu dengan mu Raisel”

“saya juga senang bertemu paman Kotaro” jawab Raisel sambil mengambil kopernya

“oh, itu paman saya. Uncle Ardi” panggil Raisel sedikit nada kencang. Sang pemilik namapun mencari arah sumber suara dan melihat gadis kecil berlari kepadanya, mungkinkah itu keponakannya

“uncle, ini Raisel” katanya sambil terengah-engah

“Raisel, keponakan uncle sudah besar ya” ucap uncle Ardi sambil memeluk sebentar Raisel

“aunty sama oma mana?” tanya Raisel mengedarkan pandangannya

“mereka lagi menyiapkan makanan untuk menyambutmu pulang, Sel”

“oh, iya uncle. Sini deh tadi aku ketemu sama paman baik di pesawat” kata Raisel sambil menarik lengan uncle Ardi menuju paman Kotaro

“paman, ini uncle saya namanya uncle Ardi dan ini paman Kotaro” ucap Raisel memperkenalkan masing-masing dari mereka. Mereka pun bersalaman sembari menyebutkan namanya

“baiklah, nak Raisel. Karyawan saya sudah datang, saya pamit dulu ya, nak. Semoga kamu sukses” kata paman sambil memegang bahu Raisel

“iya paman. Semoga bisnis paman berjalan dengan baik” jawab Raisel dengan mendo’akannya juga sembari melambaikan tangannya sebagai tanda ucapan selamat tinggal

~~

Note :
Oji-san = paman
Ano = mmm atau anu
Sumimasen = permisi

Bagaimana kisah di bagian ke-dua ini? Semoga kalian menikmatinya ya. Jangan lupa tinggalkan jejak dan tambahkan cerita ini ke library kalian. Untuk mendukung author menuliskan kisah ini jangan lupa vote dan comment.

Arigatou gozaimasu.

Sunset and SunriseWhere stories live. Discover now