9. Pertengkaran

11 10 5
                                    

Raisel yang melihatnya hanya tertawa dalam hati.

haha, emang enak dicuekin.' Batin Raisel.

Saat Raisel sudah menemukan lagu yang tepat ia langsung meminta persetujuan Rasya.

“gimana kalau lagu ini?” tanya Raisel pada Rasya lalu ia melihat sebentar ponsel Raisel membaca judul lagunya dan langsung disetujui begitu saja dengan Rasya. Lalu Rasya langsung mengambil airpod nya di saku celana dan memasangkannya ke telinganya. Lalu membuka aplikasi youtube dan mencari lagu yang dimaksud Raisel.

Di kliknya lagu tersebut dibagian paling atas.

Gnash - I Hate You, I Love You

Feeling used, but I'm
Still missing you and I can't
See the end of this just wanna feel your kiss
Against my lips and now all this time
Is passing by, but I still can't seem to tell you why

It hurts me every time I see you
Realize how much I need you

I hate you I love you
I hate that I love you
Don't want to, but I can't put
Nobody else above you

I hate you I love you
I hate that I want you
You want her, you need her
And I'll never be her

Dari lirik dan nadanya ia menyukai lagu itu dan langsung download lagunya dan mencari lirik lagunya lalu diputarnya berulang kali agar dirinya hapal. Diselingi hal itu ia mencari kunci gitar yang akan dipakainya di youtube juga lalu mempelajarinya dengan seksama.

Setelah ketemu apa yang dicarinya, ia langsung memberitahu Raisel.

“eh, siapa tadi nama lo? Nanti lo pelajari nadanya dari sini, ya. Kapan saatnya lu nyanyiin di lirik tertentu” ucap Rasya yang memperlihatkan ponselnya ke Raisel.

Tapi, Raisel tidak menggubrisnya sama sekali. Ia terlihat sibuk dengan ponselnya sehingga tak sadar ada yang mengajaknya bicara.

“heh, lo kalo diajak ngomong tuh ngederengin napa!” bentak Rasya sambil menggebrak mejanya kencang sehingga Carla dan Audya menengok. Raisel yang mendengarnya juga terkejut.

“Rasya kalo sama perempuan itu ga boleh kasar!” bentak Audya

“iya, tuh bener” kata Carla menyetujui apa yang dikatakan Audya

“kenapa si?” tanya Raisel polos

“gue tadi bilang lu pelajari nadanya disini” kata Rasya sedikit lembut tapi tetap saja menekankan setiap kata-katanya

“ya udah, kamu kirim aja link nya ke whatsapp aku” perintah Raisel

“kan gue ga ada whatsapp lo” jawabnya polos

“di grup kelas kan ada” kata Raisel dan diangguki Rasya

Rasya pun langsung copy paste link nya dan membuka aplikasi whatsapp lalu ke grup kelasnya dan mencari kontaknya Raisel.

“whatsapp lu yang ini? Kok nomornya  +81?” tanya Rasya

“iya, itu nomer Jepang. Aku kira ga bakalan bisa dipakai, eh ternyata bisa” jawab Raisel

“oh, gitu. Ya udah, gue kirim ya” kata Rasya dan Raisel hanya mengangguk

“oh, lu murid pindahan dari Jepang?” tanya Rasya

“iya, kenapa?”

“kenapa lo ga bilang dari awal kalo lo pindahan dari Jepang. Gue kan anti banget sama negara itu” lagi-lagi Rasya membentak Raisel dan menjadi pusat perhatian di kelas.

“emangnya kenapa?” tanya Raisel

“pokoknya gue benci sama sesuatu yang berurusan dengan Jepang”

Tiba-tiba Loloan datang membela Raisel.
“bisa ga si lo ngomong sama cewe gak usah ngebentak gitu” bela Loloan

“apa urusannya sama lo. Lo siapanya emang? Sodaranya? Temennya? Oh, apa jangan-jangan lo pacarnya, iya?” tanya Rasya dengan nada tinggi

“gue emang cuma temennya. Tapi, biar bagaimanapun lo ga boleh ngebentak cewe kaya gitu. Lo sama aja ngebentak nyokap lo” ujar Loloan seperti kata-kata dari hatinya

“gue benci sama Jepang karena salah satu koloninya pernah bunuh kakek gue semasa Indonesia dijajah. Emang pada waktu itu Jepang jajah Indonesia gak selama Belanda. Tapi biar bagaimanapun, kakek gue meninggal di tangan koloni Jepang” penjelasan panjang dari Rasya kenapa dirinya benci negara sakura, Jepang.

“tapi itu kan masa lalu udah lama banget kali, Sya” kini Carla membuka suara

“mau udah lama kek atau baru, yang namanya benci tetep benci” ucap Rasya menatap tajam mata Raisel

“kalo kamu benci Jepang, berarti kamu benci aku juga dong?” tanya Raisel yang  matanya sudah berkaca-kaca

“iya, gue benci sama segala sesuatu yang berbau Jepang. Termasuk lo!” ucap Rasya dengan menunjuk Raisel dan menatap lekat mata Raisel dengan tajam.

Terlihat dimatanya tak ada kebohongan sama sekali. Raisel yang sudah tidak tahan mendengaar itu semua langsung berlari keluar kelas disusul oleh Audya.

“tapi kan, Sya. Raisel itu ga sepenuhnya keturunan Jepang, dia masih ada keturunan Indonesia dari bokapnya. Lo udah nyakitin Raisel berarti lo udah nyakitin nyokap lo sendiri. Gue kecewa sama lo” ucap Carla dan langsung menyusul Audya keluar kelas. Kini suasana kelas XII IPA-1 sangatlah menegangkan.

“gue ga peduli dia mau keturunan apa, yang jelas kalo dia ada keturunan Jepang tetep gue benci” kata Rasya yang melihat punggung Carla menjauh

“gila lo ya!” ucap Loloan yang menonjok perut Rasya. Ia nampak meringis kesakitan lalu dibalasnya oleh Rasya menonjok pipi kiri Loloan.

“maksud lo apa, hah?” tanya Rasya penuh emosi

“gua ga suka kalo ada yang nyakitin cewe. Apalagi cewe itu Raisel” ucap Loloan yang mengepalkan kedua tangannya.

Tiba-tiba saja guru BK, bu Chyntia. Datang ke kelas XII IPA-1.

“heh heh, ada apa ini ramai-ramai?” tanya bu Chyntia memasuki kelas.

Semua murid langsung duduk di tempatnya masing-masing dan menyisakan Loloan dan Rasya yang masih berdiri.

“kalian berantem?” tanya bu Chyntia kepada Loloan dan Rasya. Keduanya hanya diam membisu, sepertinya pertanyaan atas jawaban bu Chyntia terjawab setelah melihat ada luka di sudut kiri bibir Loloan.

“kalian berdua ikut saya ke ruang BK, sekarang!” perintah bu Chyntia yang mendahului keluar kelas diikuti Loloan dan Rasya.

~~

Wah, parah banget si Rasya niiihh...
:(

Bagaimana kisah di bagian ke-sembilan ini? Semoga kalian menikmatinya ya. Jangan lupa tinggalkan jejak dan tambahkan cerita ini ke library kalian. Untuk mendukung author menuliskan kisah ini jangan lupa vote, comment and share ke teman-teman kalian.

Arigatou gozaimasu.

Sunset and SunriseWhere stories live. Discover now