6. Teman-teman Baru

15 19 7
                                    

“baik, selamat pagi semuanya. Hari ini kita kedatangan murid baru yang sedang melaksanakan pertukaran pelajar antarnegara. Sini masuk nak” ajak pak Johan. Raisel yang semula ragu memasuki kelas tetapi ia harus memberanikan diri dan mengambil dalam napas lalu dikeluarkannya lewat mulut.

Sontak para murid laki-laki meneriaki saat Raisel memasuki ruang kelas.
“silahkan, perkenalkan diri kamu” titah pak Johan

“selamat pagi semuanya, nama saya Tanaka Raisel biasa dipanggil Raisel. Saya murid pertukaran pelajar antar Jepang ke Indonesia. Saya dilahirkan di Jakarta dan pernah bersekolah sampai kelas 3 SD, lalu saya pindah ke Jepang karena nenek saya sakit. Lalu disana saya melanjutkan sekolah sampai SMA. Saya diberi tugas dari sekolah untuk mengetahui dan mengamati kebiasaan orang-orang di Indonesia serta kebudayaan yang ada disini. Mohon bantuannya dan senang bertemu kalian” ucap Raise sambil sedikit membungkuk dengan sopan

“baik, anak-anak apa ada yang ingin ditanyakan” tanya bu Maria

“saya bu. Kamu sampai kapan di Indonesia?” tanya salah seorang siswi

“saya disini hanya 6 bulan saja” jawab Raisel singkat

“saya juga mau nanya. Udah punya pacar belom ni? Boleh kali minta whatsapp nya” tanya Aldo lalu disoraki anak-anak lainnya. Raisel hanya diam dan tersenyum.

“kamu ni, ada-ada saja. Ada lagi yang ingin bertanya?” tanya bu Maria

“saya bu. Raisel coba perkenalkan diri pakai bahasa Jepang, dong” pinta Loloan yang merupakan teman sebangku Aldo. Raisel menatap pak Johan dan bu Maria meminta persetujuan mereka. Mereka hanya mengangguk menandakan bahwa mereka setuju.

“ano, hajimemashita. Watashi wa Tanaka Raisel desu. Yorushiku onegaishimasu” ucap Raisel lalu membungkuk sopan. Teman-temannya hanya menganggukan kepalanya tanda mereka paham walau tak sepenuhnya.

“baik, kalau gitu saya tinggal dulu ya. Selamat belajar” ucap pak Johan meninggalkan ruang kelas XII IPA-1

“Ya sudah, Raisel kamu duduk di bangku yang kosong disana ya” tunjuk bu Maria ke meja dan kursi kosong. Raisel hanya mengangguk menurut saja

“loh, Rasya hari ini tidak masuk?” tanya bu Maria

“Rasya sakit, bu” jawab salah satu siswi yang duduk di depan Raisel

“baiklah, pelajaran ibu akan segera dimulai. Keluarkan buku biologi kalian dan buka halaman 17 diskusikan apa yang dituliskan disana lalu dipresentasikan di depan kelas bersama teman sebangku kalian. Presentasi dilaksanakan hari ini juga tolong dijelaskan dengan singkat dan jelas serta mudah dipahami” jelas bu Maria

“bu, Raisel boleh sama kami kan jadinya bertiga?” tanya siswi yang tadi

“iya, ga apa-apa”

“hey, Raisel. Namaku Carla Jursillious” sapa Carla sambil menyalami Raisel

“aku Raisel, senang berteman”

“aku Audya Jursillious, adiknya Carla” sapa teman sebangkunya

“kalian kembar?” tanya Raisel terkejut sambil memandangi kedua wajah mereka nampaknya mereka kembar identik hanya dapat dibedakan Carla memakai kacamata sedangkan Audya tidak. Mereka berdua hanya mengangguk saja.

“baiklah, kita akan diskusikan tentang fungi” kata Carla membuka topik baru untuk presentasikannya

Setelah 30 menit, bel berbunyi.
“baik, diskusi selesai. Siapa yang mau maju terlebih dahulu?” tanya bu Maria mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas

“saya, bu” acungan Carla dengan mantap, Raisel dan Audya nampak kaget

“ayolah, kawan. Aku yakin kita bisa” ajak Carla lalu ia berjalan ke depan kelas dengan percaya diri. Presentasi berjalan dengan mulus berkat pengetahuan mereka yang sangat luas dan diberi tepuk tangan para murid yang lain.

Sunset and SunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang