4. Sekolah Baru

33 34 14
                                    


“oma, kamar aku masih sama kan?” tanya Raisel. Oma sedang membereskan piring-piring kotor bekas makan tadi

“iya, Sel” jawab oma

“ayo, sayang. Aunty anterin” ajak aunty sabil menaruh tangannya di pundak Raisel dan berjalan menuju lantai 2

“ternyata masih sama ya aunty, letak benda-benda yang ada disini juga ga berubah sama sekali” kata Raisel

“oma ga ngebolehin untuk mindahin atau ganti apapun yang ada disini, Sel. Selalu aja alasannya karena ini semua peninggalan opa” jawab aunty dan sudah sampai di depan kamar Raisel lalu membukanya

“disini juga ga banyak berubah” decak kagum Raisel karena barang-barang yang dulu ditinggalnya masih terawat

Aunty Vanya dan Raisel memasuki kamar.

“Sel, sana kamu mandi aja dulu baju-baju kamu aunty yang beresin” ucap aunty sambil mengangkat koper Raisel ke atas kasur

“eh, aunty jangan angkat yang berat-berat kasian dede bayi nya” kata Raisel sembari membantu aunty mengangkat kopernya

“ga apa-apa. Udah sana kamu mandi dulu” perintah aunty

“ya udah, deh. Aku mandi dulu, ya”
Raisel pun mengambil handuk dan baju langsung menuju kamar mandi yang ada di kamarnya itu. Memang setiap kamar dibuat kamar mandinya agar tidak perlu mengantri.

Tak perlu lama Raisel mandi. Setelah itu ia menjemur handuknya di balkon kamarnya dan melihat pemandangan di bawah ternyata sudah dibuat taman bermain anak-anak, sewaktu dulu masih tanah kosong saja.

“aunty, sepertinya rumah yang di seberang sana udah ganti penghuni ya?” tanya Raisel masuk ke kamar

“iya, Sel. 3 bulan yang lalu rumah itu dijual dan baru sekarang penghuninya nempatin rumah itu, lagi di renovasi juga kan rumahnya” jelas aunty

“ngapain di renov, keliatanya juga masuh bagus” kekeh Raisel

“mungkin penghuni barunya mau memperbagus rumahnya”

“oh iya, aunty. Ngomong-ngomong aunty udah USG terus dede bayi nya perempuan atau laki-laki?” tanya Raisel

“aunty si pinginnya perempuan, Sel. Tapi, pas USG dilihat taunya laki-laki. Tapi, mau laki-laki atau perempuan ga apa-apa si asal sehat. Kan aunty udah ada anak perempuan disini” kata aunty sambil mengelus kepala Raisel

~~

Ini hari sabtu, Raisel harus ke sekolah untuk mengkonfirmasi kehadirannya. Sekarang sudah pukul 8:15 AM, Raisel sedang bersiap-siap menuju ke sekolah sementaranya itu.

“Raisel, kamu udah siap sayang? Uncle udah nungguin kamu di depan” tanya aunty

“iya, aunty sebentar lagi” jawab Raisel sambil memakai lipbalm di bibirnya

“beres, deh” ucap Raisel dan mengambil beberapa berkas yang harus diajukan ke sekolah sementaranya. Baru saja membuka pintu kamarnya, langsung ada yang memanggil dirinya.

“Raisel” panggil seseorang dari belakang, sang pemilik nama pun menoleh.

Didapatinya seorang lelaki tampan tinggi tidak terlalu kurus dan gemuk. Raisel tampak kebingungan siapa gerangan itu.

“Sel, lupa ya sama aku. Aku Arva” katanya sambil senyum

“kak Arva, ya ampun kakak beda banget deh nambah ganteng aja” ucap Raisel jujur

“kamu juga nambah cantik, udah punya pacar ya?” tanya Arva usil

“ya, engga lah” jawab Raisel sambil mencubit pingganggnya

Sunset and SunriseWhere stories live. Discover now