bab 7

863 53 11
                                    

Perkataanmu dan perlakuanmu mengapa selalu berbeda?, Dirimu yang seolah-olah menginginkanku tetapi setiap perlakuanmu selalu menyuruhku untuk menghindar
dan menjauh

- Meira Cantika

"Vaniaaa." Berjalan dibelakang Vania yang saat ini sedang berjalan dengan terburu-buru , ternyata benar rumor itu Aksa ini memang suhunya Casanova.

"Vania Lo tuh bud--"

"APA?" Vania yang tiba-tiba berhenti membuat Aksa menubruk gadis itu, Vania memandang Aksa dengan tajam, Aksa yang melihat tatapan Vania hanya menggaruk tekuknya yang tak gatal.

"LO," Tunjuknya kepada Aksa.

"kenapa gue ganteng kan." Ujar Aksa dengan pede dan menaik turunkan alisnya menggoda Vania, Vania refleks memukul wajah Aksa yang terlihat menyebalkan dimatanya, tanpa aba-aba Vania memukul perut Aksa.

"MAKAN TU GANTENG, GANTENG DOANG TAPI SASIMO." Ujarnya kemudian melenggang pergi meninggalkan Aksa yang terlihat cengo dan menggeleng heran melihat kelakuannya.

"Cewek aneh, cuma Lo cewek satu-satunya yang berani nolak gue , ngatain gue." Ujar Aksa sambil memegang pipinya. "Nampar gue." Sambungnya sambil terkekeh, tetapi entahlah mengapa Setiap dia berdekatan dengan Vania jantungnya selalu berdetak dengan kencang dan adanya banyak kupu-kupu yang berterbangan diperutnya. "Apa iya gue udah jatuh cinta?" Ujarnya kepada dirinya sendiri.

"rupanya suhu casanova akan takluk kepada seorang Vania Anderson." Ujar valdi yang tiba-tiba saja sudah berada di sebelahnya menaiki turunkan alisnya menggoda aksa.

"Yang lain mana?" Ujar Aksa mengalihkan pembicaraan.

"Warung bang jhon." Ujar Valdi, selain markas anak-anak Casanova selalu berkumpul di warung bang jhon yang terletak di belakang markas mereka.

"Dan lo?" Tunjuknya kepada Valdi, Valdi yang paham akan maksud Aksa mendudukkan dirinya di depan kelas mereka yang saat ini anak-anak kelas 12 MIPA sedang jam kos karena guru-guru sedang rapat mungkin bukan cuma kelas 12 tapi semua anak-anak SMA 1 lintang tenggara, Valdi menghela nafasnya lelah memikirkan bagaimana harus memperbaiki hubungannya dan Meira.

"Emang bener ya sa cowok kalok sekali jadi pemain sekalinya serius gak bakal dipercaya." Ujarnya sambil terkekeh hambar, Aksa yang melihat sahabatnya yang sepertinya sedang menjelma menjadi sadboi menghampiri Valdi dan duduk di bangku kosong sebelah sahabatnya itu.

"Sekarang yang harus Lo lakuin buat dia percaya val kalok kali ini Lo benar-benar serius, karena kalok cowok playboy sekalinya udah jatuh cinta," menerawang mengingat seorang perempuan yang akhir-akhir ini mengalihkan seluruh atensinya. "bakal takluk val." Ujarnya sambil memandang wajah sahabatnya yang terlihat frustasi.

"Jangan gitu dong muka lo, gini amat kayaknya efek patah hati buat seorang Valdi martin almoguera." Ujar Aksa sambil terkekeh menepuk pundak sahabatnya itu dan Valdi hanya tertawa menanggapi perkataan Aksa.

"Gue gak bohong sa gue benar-benar udah jatuh cinta sama meira." Ujarnya mengadu seperti anak kecil kepada aksa.

"sakit sa ditinggal saat sedang sayang-sayangnya." Sambungnya.

"Gue tau val Lo benar-benar sayang sama Meira keliatan banget dari mata Lo." Ujar Aksa.

"gue juga kayaknya lagi jatuh cinta val." Sambung Aksa dengan senyum, lagi dan lagi dirinya di buat senyum-senyum sendiri ketika mengingat wajah perempuan itu.

"Vania?" Tebak Valdi tepat sasaran yang membuat Aksa memalingkan wajahnya karena malu.

"Anjing kena juga kan lo." Sambung Valdi dengan tertawa melihat wajah Aksa yang memerah.

Playboy Insyaf [ On Going ]Where stories live. Discover now