CHAPTER 3

298 32 2
                                    

Selamat membaca! Semoga suka dan bermanfaat ♡

• • • •

Entah kenapa, saat Eska berhadapan dengan siswa laki-laki yang ada di sekolah, ia sangat tidak menyukainya.


Eska telah dibutakan oleh sikap papanya yang memperlakukan Eska tidak seperti orang tua yang lainnya.

Sampai-sampai, Eska menganggap semua laki-laki di dunia ini sama dengan papanya.

Samudera yang mendengarkan ocehan Eska hanya bisa terdiam. Ia juga tak menyangka kalau Eska akan mengeluarkan kata-kata kasar dari mulutnya.

Samudera juga tidak tahu apa salahnya pada Eska. Samudra hanya memanggil Eska, karena ada suatu hal yang ingin ia sampaikan.

"Aku cuman mau ngomong sesuatu sama kamu, Eska"

Akhirnya Samudera memutuskan untuk kembali memberanikan diri membuka mulut, agar apa yang ia rasakan dapat sedikit berkurang kalau dia sudah menyampaikan kepada Eska.

"Gak usah pake aku kamu. Lo itu bukan siapa-siapa gue! Dan hanya orang-orang tertentu yang bisa bilang aku kamu ke gue". Eska terus mengeluarkan kata-kata kasarnya.

"Oh.. Sorry. Aku gak bermaksud eh maksudnya gue gak bermaksud untuk membuat lo jadi gak nyaman".

Samudera mengatakan dengan sangat lembut. Karena ia memang tidak bermaksud untuk membuat Eska menjadi risih dengannya.

"Gue cuman mau bilang ya, sama lo. Lo kan anak terpintar di kelas dua belas IPA satu. Lo pasti tau gue, kan? Gue nggak pernah dekat apalagi ngomong sama laki-laki kalo memang itu nggak mendesak.

Dan sebisa gue, gue memakai perantara juga. Dan sekarang, tiba-tiba lo datang. Langsung duduk di sebelah gue, dan lo berharap supaya gue mau ngeladenin lo?! " Eska ngomong dengan nada yang tinggi dan diakhiri dengan senyum meremehkan darinya.

Samudera tak bisa berkata apa-apa. Karena sesuatu yang penting menurutnya memang tetap harus disampaikan. Ia membuang rasa takutnya kepada Eska. Dan sebisa mungkin ia kembali membuka suara.

"Gue cuman mau ngomong sesuatu sama lo. Gue udah gak bisa nahan ini dan walaupun ketika liat reaksi pertama lo gue udah tau lo gak bakalan meduliin omongan gue. Dan mungkin lo bakal anggap ini angin lalu". Samudera memberhentikan sejenak kalimatnya.

Berharap Eska akan menanyakan apa yang ingin ia sampaikan. Tapi ternyata, itu semua hanya angan belaka yang tampaknya tak akan pernah menjadi nyata.

Daripada menunggu Eska meladeni ucapan Samudera, Samudera langsung menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan. Sesuatu yang sudah lama tertanam di hatinya.

"Gue suka sama lo, Eska" . Ucap Samudera akhirnya.

Bersambung

• • • •
Jangan lupa vote dan komen, ya! Stop jadi pembaca gelap ♡

Aku Trauma [TAMAT] ✔Where stories live. Discover now