CHAPTER 18

146 14 1
                                    

Follow sebelum baca! Happy Reading! Semoga suka dan bermanfaat ♡

🍂


Saat ini mereka sudah sampai di mall yang jaraknya tak terlalu jauh dengan rumah Ayyara. Karena mereka naik mobil grab, hanya memakan waktu 15 menit untuk sampai di sana.


"Es.. Kita ngapain sih, kesini" Ayyara yang masih tak mengerti apa tujuan Eska membawanya kesini, langsung bertanya dengan Eska.

"Aku pengen kita quality time, Yar. Kan kita udah jarang, tuh, jalan-jalan berdua. Kalo pun jalan-jalan, pasti cuman sebentar. Kamu masih inget nggak, Yar? dulu waktu awal-awal masuk SMA, kita pernah hujan-hujanan mau kerumah kamu buat ngerjain tugas"Eska langsung menjelaskan apa tujuannya membawa Ayyara ketempat ini.

"Ehh... Iya Yaaar. Aku inget. Dulu itu kita lumayan sering sih, ngabisin waktu berdua. Karena kan, papa mama kamu pernah lumayan lama juga, kan, di luar negeri? Adik-adik kamu juga ke tempat kakek kamu" Ayyara yang seakan terbawa suasana, langsung mengingat betapa indahnya mereka ketika dulu.

Saat ini, mereka terdiam dan saling tatap. Seolah sudah satu hati, tapi sangat gengsi untuk menyampaikannya.

"Kamu ngapain ih, natapin aku segitunya? Jangan sampe kamu suka sama aku, Eska! Udah ih, sekarang kita mau kemana? "Ayyara yang tiba-tiba risih, langsung membuka pembicaraan.

"Hahahaha"

Suara Eska lumayan kuat, sampai menimbulkan beberapa orang yang ada di sana memusatkan perhatian kepada mereka.

"Malu aku jalan sama kamu" Ayyara yang tak habis pikir dengan kelakuan Eska, memutuskan untuk jalan lebih dulu.

Eska berusaha untuk menyamakan langkah mereka. Dan saat ini, Eska sudah setara langkahnya dengan Ayyara.

"Ih.. Kamu aneh, Yar. Orang kita cuman tatapan doang. Nggak ada yang salah. Nggak mungkinlah aku lgbt, Yar. Kamu, ih"

"Bodoamat" Ayyara tak memperdulikan penjelasan Eska.

"Yar... " Eska berusaha untuk mengembalikan suasana.

"Hmmm" Ayyara merespon dengan jawaban yang tak Eska inginkan.

"Yar... "Eska masih berusaha, dan tetap mendapatkan jawaban yang sama dari sahabatnya.

"Ayyara" kali ini, Eska mencoba untuk memanggil Ayyara dengan lengkap.

"Iya Aneska Shafiyah Lestariiiii. Udah ih, sekarang kita mau kemana, sih sebenernya? Dari tadi jalan kayak nggak ada tujuan, tau Es"

Syukurnya, Ayyara juga tak memperpanjang masalah. Suasana sudah kembali seperti semula.

"Gimana kalau kita nonton aja, Yar?"Eska langsung mengeluarkan idenya.

"Ide yang bagus. Yuk! "

🍂


"Eska... " Ayyara memanggil Eska dengan sangat lembut dan hati-hati.

Saat ini, mereka berdua sudah keluar dari ruangan. Mulai dari penghabisan film, Eska tak henti-hentinya menangis. Pasalnya, film yang mereka tonton adalah 'Keluarga Cemara'. Eska yang melihat dari awal sampai akhir, hanya dapat bertanya dalam hati.

"Kapan ya, keluargaku bisa seindah ini juga? Sederhana, tapi sangat damai" batinnya.

Eska benar-benar tidak kuat jika harus menahan tangisnya. Akhirnya, mulai detik pertama sampai saat ini ia sudah duduk di luar dengan Ayyara, air mata tak henti-hentinya jatuh. Dan ini kali pertama Ayyara melihat Eska sehancur ini.

Belum pernah Ayyara melihat Eska sampai seperti ini. Karena Ayyara tahu, kalaupun Eska ada masalah, sebisa mungkin Eska pendam. Tapi ada sedikit rasa lega dalam hati Ayyara. Setidaknya, untuk kali ini Eska mengakui betapa sakitnya ia selama ini.

"Eska... Kamu berhak bahagia. Kalau kebahagiaan itu nggak bisa kamu dapetin dari keluarga kamu, kamu bisa dapetin dari orang-orang yang sayang sama kamu. Masih banyak orang di luar sana, yang sayang sama kamu. Yang perduli sama kamu. Aku ada, Eska. Aku selalu ada untuk kamu.

Kamu nggak harus berpura-pura untuk selalu kuat di hadapan aku. Kalau kamu ada masalah, cerita sama aku, Eska. Aku tau, aku nggak bakalan bisa ngasi solusi ke kamu. Tapi kamu harus yakin, kalau aku bisa jadi pendengar yang baik untuk kamu.

Aku selalu nunggu kamu untuk mencurahkan apa yang selama ini kamu pendam. Aku sahabat kamu, Eska. Jadi tolong, jangan memilih untuk sakit sendirian..." kali ini, Ayyara juga tak kuasa untuk menahan tangisnya.

Ia tak tega, harus terus menerus melihat sahabatnya memendam semua sakit yang ia rasakan. Ayyara membawa Eska kedalam dekapannya. Untuk beberapa saat, Eska sudah mulai menghapus jejak air matanya.

"Makasi banyak ya, Yar"

Bersambung

• • • •
Stop jadi pembaca gelap! Jangan lupa vote dan commentnya, ya ♡

Aku Trauma [TAMAT] ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum