09. Namira, Naura Vs Sarah, Anami

2.1K 139 1
                                    

Guys! I'm so sorry for to late update:(
Aku mau update dari kemarin-kemarin cuman ya jaringan jelek bgt, jadinya ketunda mulu
***

Suasana subuh yang harusnya menjadi indah untuk Naura, kini menjadi rusuh mendadak dikarenakan kedatangan seorang Namira Wistara. Astaga, apalagi yang gadis ini lakukan subuh-subuh begini di rumah Naura?!

"Bangun, gak lo?!" Namira menyibak selimut yang menutupi setengah tubuh milik gadis itu.

Dengan malas Naura melihat ke arah Namira yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya. "Lo ngapain subuh-subuh ke rumah gue, bego?!"

"Sekolah! Bangun gak lo?! Mandi atau gue yang mandiin lo pakai minyak panas?!"

Dengan malas Naura kembali menutupi dirinya dengan selimut. "Gue gak mau sekolah hari ini, mau bolos."

Dengan kesal Namira menarik kaki Naura agar gadis itu turun dari atas kasurnya, "Mentang-mentang nyokab, bokap lo lagi di luar kota, lo jadi males-malesan? Gue laporin lo, ya?!" ancam Namira merongoh saku celananya untuk menghubungi orang tua Naura.

"Cepu lo, monyet! Kayak gak pernah bolos aja, lagian tuh gue butuh tidur! Lo gak tau aja semalem gue gak tidur gara-gara nonton drakor! Nih liat mata gue bengkak gara-gara nangis! Rambut gue lo liat udah kayak abis kena bom nuklir gara-gara eror mikirin bapaknya minchae itu siapa! Gak tau kan lo penderitaan gue semalem seberat apa?!" Suasana perkelahian tadi kini menjadi sesi curhat antar dua gadis cantik ini.

"Itu mah derita lo! Yang nyuruh lo begadang buat nonton drakor siapa?!" Kenapa Naura harus memperpanjang keributan sih?! Padahal bisa saja gadis itu bangun dan mandi agar Namira bisa berhenti untuk mengomel, tetapi Naura malah memilih untuk membuat emosi Namira meluap subuh-subuh begini.

Naura memutar bola matanya malas. "Mending lo pulang sebelum gue buat lo mimisan pake tendangan si madun ala Naura Anindita?!"

Namira menghela nafas beberapa kali. Naura ini ternyata sangat keras kepala! Ya walaupun dirinya juga sama hal nya dengan gadis ini, tetapi Namira tidak sekeras kepala Naura! Oh tuhan! Namira sangat malas jika harus ke sekolah tanpa Naura! Dia seperti anak hilang jika di sekolah tanpa Naura, sama sekali tidak ada pembicaraan.

"Lagian kenapa lo gak ke sekolah sendiri aja, sih? Lo gak liat jalan ke sekolah?!" Kenapa malah Naura yang mengomel pada Namira?! Harusnya kan sebaliknya?

Namira akhirnya duduk di pinggiran kasur Naura dengan raut wajah yang ingin menangis, "YOU KNOW! I HAVE NO CHINGU!" Namira akan merasa sangat kesepian jika Naura tidak masuk sekolah hari ini. Pasalnya, gadis itu tidak memiliki teman selain Naura di sekolah, siapa yang akan di ajak bicara jika bukan Naura? Apakah seperti ini nasib menjadi gadis yang tidak pandai bersosialisasi?

Raut wajah Namira saat ini benar-benar ingin membuat Naura tertawa lepas, gadis itu benar-benar penuh drama. Naura sampai bingung kenapa dirinya dan Namira bisa menjadi dua orang yang saling terikat. "Fine! Sekarang lo minggir! Gue mau mandi."

"Sialan, mana bisa fokus belajar gue kalau nih otak isinya 'who is minchae's father?' tvN, monyet!" Naura berjalan ke arah kamar mandinya dengan mulut yang terus mendumel seperti itu. Namira saja sejak tadi bingung, siapa itu minchae? Berani-beraninya membuat sahabatnya berpikir keras sampai menangis seperti itu.

***

"Nam?" panggil Naura yang menyenderkan kepalanya di pundak Namira. Dua gadis itu sedang berada dalam mobil milik Shaka saat ini. Ya. Namira ke rumah Naura subuh-subuh itu di antar oleh Shaka. Kakak yang baik bukan?

BACKSTREET WITH KETOS GANTENGWhere stories live. Discover now