13. Night Date With Narel?

2K 127 47
                                    

Narel
| Nam? Lo lagi bareng Naura, gak?

Namira
| Gak tuh, kenapa?

Narel
| Daritadi gue chat sampai gue nelfon tapi gak di bales sama sekali

Namira
| Coba lo ke rumahnya aja

Narel
| Coba shareloc

Namira
| 📍 Share Location

Narel
| Thanks, ya, bocah


***

Tok tok tok!

Dengan langkah lunglai, Naura berjalan keluar kamarnya menuju pintu utama untuk melihat siapa yang datang malam-malam begini ke rumahnya. Bicara soal Ibu Naura, wanita paruh baya itu meninggalkan rumah setelah acara pertengkarannya dengan Naura. Biasanya Ibu Naura tidak akan kembali ke rumah sampai dirinya merasa sudah lebih baik dari sebelumnya.

Ceklek!

"Siap──"

Brak!

"Sial?! Narel ngapain di sini? Mau nagih utang kali, ya? Tapi, kan gue gak punya utang! Ketemu gue? Ah, gak mungkin, gila aja! Dia salah rumah kali, ya? Duh gimana, nih! Pake gue kayak gembel lagi!" Naura sudah bolak-balik di depan pintunya karena gugup. "Bukain pintu gak, ya? Tapi nanti dia ilfeel ngeliat gue acak-acakan kayak gini?! Make-up! Gue harus make-up dulu!" Saat kaki Naura mulai melangkah ke arah kamarnya, terdengar suara dari luar sana yang sedang memanggilnya.

"Nau? Lo di dalem, kan?" Tangan laki-laki itu masih senantiasa mengetuk pintu yang membuat Naura semakin panik!

"I-iya! Bentar, Rel," sebelum membuka pintu itu, Naura merapikan rambut dan pakaiannya yang berantakan. Tangan gadis itu baru saja ingin membuka pintu itu, namun tiba-tiba Naura sadar bahwa di pergelangan tangannya ada luka yang terbalut hansaplast bergambar kumbang dari Namira. Kekanak-kanakan sekali gadis itu, hampir semua yang ada di Namira itu berbau kumbang! Lama-lama Naura yang di dandani menjadi kumbang oleh Namira.

Karena merasa berbahaya, Naura buru-buru berlari ke arah kamarnya untuk mengambil sebuah Hoodie agar pergelangan tangannya bisa tertutup.

Tidak butuh waktu lama, Naura akhirnya keluar dari kamarnya menuju ke pintu utama rumahnya. Baiklah, Naura hanya perlu menarik nafas saja, setelah itu baru membukakan pintu untuk Narel.

Ceklek!

"Pintunya kenapa di tutup lagi, tadi?" tanya Narel saat melihat wajah Naura di balik pintu.

Merasa gugup di tatap seperti itu oleh Narel, Naura akhirnya mempersilahkan Narel untuk masuk ke ruang tamu. "Masuk, Rel"

Narel berpikir sedikit aneh. Tumben sekali Naura terlihat kalem, biasanya gadis itu akan berbicara dengan nada yang berapi-api padanya, "Lo gak papa, kan?" Narel bertanya seraya meneliti kondisi Naura yang tampak tidak baik-baik saja.

Dengan susah payah Naura menelan saliva nya karena gugup. "Gak papa, kok,"

"Oh iya, lo kenapa kesini? Ada perlu?" lanjut Naura

"Tadi gue ngechat lo, tapi lo gak bales, gue kira lo kenapa-napa, makanya gue kesini," Jujur saja, Naura sedikit speechless! Apa ini artinya bahwa Narel mengkhawatirkannya? Tidak! Naura tidak boleh geer hanya karena hal ini.

BACKSTREET WITH KETOS GANTENGWhere stories live. Discover now