10. Pertengkaran

1.9K 117 1
                                    

SEBAGAI PERMINTAAN MAAF KARENA TELAT UPDATE, JADINYA AKU MAU DOUBLE UP! ATAU ADA YANG MAU TRIPLE UP? BILANG AJA, YA, NANTI AKU UP SATU BAB LAGI!

ANYWAY, HAPPY READING Y'LL 😘

IH, GRLI GK SIH KALIAN, AKU MAKE EMOT ITU? 😭🙏

***

"Kok jadi gue yang minta maaf? Bukannya salah sih cewek sasimo itu, ya? Dianya jalan gak li──" Ucapan Anami terhenti saat satu tangan menyeretnya dengan kasar ke hadapan Namira. Ya. Itu tangan Sadewa. Telinganya begitu panas mendengar ucapan Anami saat menyebut Namira sebagai 'cewek sasimo'.

"Tarik ucapan lo yang tadi dan minta maaf ke Namira." tegas Sadewa yang di sertai dengan tatapan yang belum pernah Anami lihat selama ini. Apa Ketuanya ini ternyata punya sisi lain? Oh, itu tidak mungkin!

Anami mencoba meminta bantuan pada Sarah yang hanya diam dengan tatapan yang aneh pada orang-orang yang sedang berada di depannya, "Sa? Lo gak ngerasa keterlaluan? Lagian juga bener kata Anami. Berandalan itu emang suka nempel sana-sini sama cowok-cowok, gue sering liat kok! Gue bahkan gak ngerti kenapa lo bisa temenan sama dia, tampangnya aja udah kayak jalang. Atau karena Mama lo dulu pernah ngejalang juga makanya dia nurunin sifatnya ke lo?" Sarah tidak tahu saja bahwa ucapannya kali ini bisa menjadi malapetaka baginya nanti.

"DON'T SAY SHE'S NAME WITH YOUR FUCKING MOUTH!" Namira yang sejak tadi hanya biasa-biasa saja, kini membulatkan matanya melihat keributan yang diciptakan oleh Naura. Namira kira, Naura hanya bisa bercanda saja, ternyata gadis itu bisa berbuat berutal juga ternyata.

Tangan Naura bergerak untuk menjambak rambut Anami dan juga Sarah secara bersamaan. Naura membawa dua gadis itu ke hadapan Namira yang sedang berbaring santai di atas brankar yang tersedia di uks, "Minta maaf sebelum kesabaran gue hilang." tekan Naura dengan jemari yang semakin menguatkan jambakan nya pada rambut Anami dan Sarah.

Tanpa mereka sadari, di luar uks sudah banyak sekali siswa dan siswi yang berkerumunan menonton kejadian itu. Kini asumsi buruk telah bermunculan. Dan sialnya lagi, asumsi buruk itu bukanlah terfokus pada Sarah, melainkan pada Namira.

Melihat dua gadis di depannya ini telah menatap dendam padanya, Namira bangun dari posisi tidurnya, "Lo pikir dengan jabatan lo di sebagai Wakil Ketua OSIS di sekolah ini, lo bisa berbuat seenaknya? Gue gak tau masalah lo udah sejauh apa sama gue sampai lo berani nyangkut-pautin permasalahan ini ke Mama gue. Pilihan lo ada dua, minta maaf ke gue, atau lo berdua gue buat gak bisa ngeluarin suara lagi," Jauh berbeda dengan apa yang orang-orang lihat, Namira yang sedang berhadapan dengan Sarah dan juga Anami mungkin terlihat begitu tegas saat ini, namun batin gadis itu telah menangis sejak perkataan yang keluar dari mulut Sarah.

Merasa suasana semakin memburuk, para petugas uks berlari keluar untuk melapor pada guru-guru agar segera mengatasi masalah ini.


***

"Maksud kalian buat keributan di uks tadi, apa?" Namira, Naura, Sadewa, Anami, dan Sarah kini sedang diintegrasi oleh Guru BK mereka atas kekacauan yang telah anak-anak itu lakukan.

"Namira, Naura? Saya dapat laporan dari anak-anak kalau kalian berdua berbuat kekerasan pada Sarah dan Anami. Apa selama sekolah di sini kalian diajarkan untuk ini? Kalian berdua tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Sarah dan Anami." Kesabaran Naura sepertinya telah hilang, bisa-bisanya Guru di depannya ini berani berucap seperti itu?!

Sedikit tidak percaya akan perkataan dari guru di depannya ini, Naura berdecih sinis, "Ibu ngebelain mereka berdua yang jelas-jelas salah? Dia!" tunjuk Naura pada Anami yang masih menunduk dengan tangan yang di genggam oleh Sarah. "Anami, dia ngelempar bola basket ke kepala temen saya sampai temen saya mimisan terus pingsan. Saya cuma nyuruh dia minta maaf, tapi dia malah ngata-ngatain temen saya dengan ucapan yang seharusnya gak keluar dari mulut seorang murid yang katanya adalah panutan para siswa dan siswi di SMA Prima Bangsa! Mereka juga sampai bawa-bawa nama orang tua temen saya, maksudnya apa?"

BACKSTREET WITH KETOS GANTENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang