Sesekali Namira menghentakkan kakinya ke lantai saat keluar dari ruang BK itu karena terlanjur kesal. "Yaudah sih, Nam! Lagian juga skorsing kita kan udah dibatalin, poin pinalti nya juga udah di kurangin, jadi ya santai aja kali!"
"Gue gak permasalahin skorsing nya! Malahan gue pengen di skorsing anjir, yang gue permasalahin itu, si sereh sama Anami itu kenapa jadi lemah lembut gemulai pas di dalem tadi, hah?!" Emosi Namira saat ini sangat sulit untuk dikontrol, di tambah lagi para murid kini menatapnya seolah-olah dirinya adalah narapidana!
Namira menghentikan langkahnya di depan salah satu Gadis yang sedaritadi sangat sinis padanya. "Apa lo liat-liat?"
Gadis yang Namira ajak bicara itu malah berdecih sinis. "Puas lo? Udah buat hubungan Sadewa sama Sarah renggang?"
"Kalau mau jadi orang ketiga itu minal ngaca! Lo itu beda level sama Sarah. Harusnya lo tau diri dan gak ngerusak hubungan orang lain! Pake sok cantik banget lagi lo?!" lanjut gadis itu berbicara.
Maju beberapa langkah, Namira menarik dasi abu-abu gadis itu hingga membuat sang pemilik dasi tersebut sedikit terhuyung ke arah Namira. "Kalau mau ngata-ngatain gue itu minimal sikat gigi dulu, jiwa gue hampir melayang gara-gara napas lo."
"Dan satu lagi, gue gak pernah sok cantik, karena pada dasarnya gue emang cantik." Namira melanjutkan ucapannya.
Tangan Namira kini terlepas dari dasi gadis itu. Namun tiba-tiba saja gadis itu tersenyum meremehkan ke arah Namira. "Cantik karena make up aja bangga lo? Liat tuh bedak lo dempul banget"
Namira balas tersenyum seraya melangkah lebih dekat ke arah gadis itu. "Ya emang kenapa? Suka-suka gue lah, mau pakai make-up ataupun gak juga gue bakal tetep cantik. Gak kayak lo, mau pakai make-up 17 lapis pun muka lo bakalan tetep butek"
"Gak mampu beli make-up mah bilang aja, gak usah segala jatuhin hal yang orang lain sukain." imbuh Naura lalu menarik pergelangan tangan Namira agar pergi dari sana secepatnya.
***Sadewa
| Pulangnya bareng gueNamira
| Kalau ketahuan gimana?Sadewa
| Ya makanya tunggu yang lain pulang duluNamira
| Lama dong?Sadewa
| Jadi gak mau?Namira
| MauSadewa
| Ke ruang OSIS aja nantiNamira
| Imbalannya apa?Sadewa
| Kita pergi kemanapun yang lo mauNamira
| Ke pasar malam?Sadewa
| Boleh
ReadNaura sedikit ngeri melihat Namira yang sedaritadi terus tersenyum, "Senyum mulu lo?" ucap Namira sembari mengintip ke arah handphone Namira.
"Syirik aja si lo! Urusin tuh mas crush lo yang lagi di pepet sama cewek-cewek,"
Arah pandang Naura kini mengarah pada segerombolan gadis yang sedang menggoda laki-laki yang baru saja selesai bermain basket. "Najis banget, cantikan juga gue,"
Setelah Namira dan Naura berjalan beberapa langkah melewati Narel, tiba-tiba saja tangan Narel mencekal pergelangan tangan milik Naura, "Nih pacar gue! Dia kalau ngamuk serem, jadi sebelum lo semua di jadiin bubur gak di aduk sama dia, mending jauh-jauh dari gue." Tidak udah di tanya lagi! Saat ini jantung Naura sedang menggila di dalam sana. Tuhan? Cobaan apalagi ini?
VOCÊ ESTÁ LENDO
BACKSTREET WITH KETOS GANTENG
Ficção AdolescenteApakah kalian pernah memiliki hubungan yang tidak di ketahui oleh publik? Ya. Itu lah yang dirasakan Namira saat ini. Berpacaran dengan Ketua OSIS bukanlah hal yang sepenuhnya menyenangkan. Apalagi jika hubungan itu tidak di ketahui oleh publik. Na...