ILYCC - 10b

38 1 0
                                    

Heyyo, jangan lupa vote^^

Enjoy

~•~

Hari ini adalah hari terakhir aku di-skors. Hari ini aku akan masuk ke sekolah lagi. Hari di mana aku akan mencaritahu tentang cowo yang namanya hampir sama denganku. Andi.

Bagaimana cara meluluhkannya? Kenapa aku ingin tahu tentangnya? Aku juga tidak tahu alasan pastinya, hanya saja aku merasa tertantang.

"Andin ...," geram Sarah.

Aku tersenyum menahan tawa melihat Sarah berdiri di depan ruang tamu dengan meneteng celana rok abu-abu di tangan kiri sedangkan dia memakai boxer pink dengan tanktop berwarna kuning terang.

Aku menyipitkan mata, seolah-olah kesilauan karena cahaya mataharinya begitu terik. "Ya Allah, mata gue sakit banget habis liat kuning-kuning, duh ...."

"Andin! Lo, kan yang ganti hotpants gue sama boxer kodok ayah lo?! Lo kok jahil banget, sih jadi anak? Gimana kalau ayah lo tahu barang dia dipake sama gue? Mau dipecat dari kartu keluarga? Ha? Iya?! Heh! Andin! Gue belum selesai bicara, ya sama lo!"

Aku tidak mengindahkan omelan Sarah dan segera berlari keluar. Saat sudah diluar aku tertawa. Iya, aku mengakui kalau aku yang menggantikan celana pendeknya menjadi celana boxer ayah lalu memotretnya saat ia tidak sadar, tapi itu semua kulakukan semata-mata untuk membalasnya yang sudah menggosongkan rok mini kesayanganku.

Aku memasuki mobil kemudian melaju perlahan ke sekolah. Biarkan saja Sarah membawa mobilnya, aku malas menunggu bocah beban itu.

***

Senang sekali aku bisa sekolah. Saat di perjalanan menuju kelas, semua siswa menatapku ngeri seolah-olah mereka melihat nara pidana saja. Hey, aku bukan penjahat!

"Andin! Gawat, Ndin! Anak-anak tahu lo sebagai preman sekarang." Tania heboh di sampingku dengan wajah berkeringat.

Aku menggidik acuh tak acuh dan melanjutkan langkah dengan santai. Memang banyak bisikan yang sekilas kudengar saat melewati siswi-siswi itu sambil menatapku tak suka. Biarkan saja, anggap saja aku kriminal, Tarzan atau apalah terserah, aku tidak peduli.

"Andin! Lo enggk takut bakalan banyak musuh?" Suara Tania was-was dan lagi-lagi aku hanya membalasnya dengan gidikan bahu.

"Ndin, ini beneran deh bakalan bahaya. Lo bakalan beneran dibenci bukan disegani lagi."

Saat sudah di depan kelas aku berhenti dan menatapnya. "Gue ... enggak ... peduli." Setelah mengatakan itu dengan penuh tekanan aku segera masuk dan mengabaikan panggilan Sarah.

Eh? Cepat sekali Sarah menyusulku?

"Apa lo bakalan peduli kalau Andi juga benci lo?" teriak Sarah.

Aku berhenti melangkah, melempar tas sampai terdampar di atas meja lalu berjalan cepat menghampirinya, mengernyitkan dahi. " Lo cepet banget nyusul gue?"

Sarah berdecak, menyisir rambutnya ke belakang lalu menatapku dengan malas. "Gue kan punya sopir, lagian gue enggak mandi dan dandan di mobil, nah jawab pertanyaan gue sekarang!"

Kutarik lengan kirinya secara paksa dan membawanya ke kelas Andi.

"Lo mau bawa gue ke mana, Ndin? Lo mau perkosa gue? Heh! Gue normal! Kalau bukan sugar daddy yang merkosa gue ogah!" katanya dengan napas menggebu, gantungan tasnya yang berisik membuatku berdecak, seharusnya kulempar juga tas dia tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You, Cowok Cupu ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang