10

5.6K 320 0
                                    

Ayu tiba di rumah, diantar oleh Jeno tentunya. Kini Ayu duduk di kursi belajarnya, ia membuka catatatan yang ia tulis. Catatan itu berisikan tentang permasalahan Ayu yang harus ia selesainkan.

Sebagian besar permasalahan Ayu sudah diselesaikan, Ayu sudah tidak suka merundung orang lain, bersikap baik pada orang tua dan kakak kakaknya, teman-temannya, bahkan permasalahan dengan Earth dan Max sudah selesai.

Tapi Ayu belum bisa mengejar cintanya pada Kevin, Kevin sekarang memang bersikap baik daripada sikapnya sebelumnya pada Ayu, tapi Ayu tak yakin jika Kevin mulai menyukainya.

Putri bingung haruskah ia mengejar cinta Ayu lagi pada Kevin atau menyerah saja. Tapi mengingat perjuangan cinta Ayu yang begitu besar, Putri jadi merasa bersalah jika harus berhenti berjuang. Sikap Kevin pada Ayu sebelumnya memang kurang baik, tapi Putri bisa memahami itu karena cara Ayu yang bisa dibilang kelewatan. Putri memutuskan untuk mengikuti alur saja, bisa dipikir nanti lagi.

Tapi jika mau mendekati Kevin lagi, bagaimana caranya? Sekarang Ayu sedikit menyesal karena menolak tawaran Kevin untuk bergabung dengan Redox. Tapi setelah dipikir-pikir kembali, apapun usahanya jika Kevin tak mempunyai perasaan sedikitpun pada Ayu apa gunanya. Ayu berniat untuk menanyakannya saja pada Kevin secara langsung. Jika memang ia tak mempumyai perasaan pada Ayu sedikitpun, mungkin mundur adalah pilihan yang paling bijaksana.

Tok tok tok ....

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Ayu.

"Masuk aja." Pekiknya.

Terlihat Farel masuk dengan masih memakai seragam sekolah lengkap dengan tasnya. Ia mendekat ke arah Ayu.

"Udah enakan badannya?" Tanyanya sambil menyentuh kening Ayu dengan punggung tangannya.

"Udah kok, udah sehat banget malah."

"Kata Vino tadi Lo pergi sama temen, temen yang mana?"

"Sama Max."

"Kalian pacaran?"

"Apasih kak, boro-boro pacaran. Temenan aja dia kayak kepaksa haha."

"Yaudah jangan."

"Jangan apa?"

"Jangan pacaran."

"Kenapa?"

"Nanti sakit."

"Yaudah gak akan pacaran kok, kalo suka sama orang gak harus pacaran kan ya."

"Nah gitu pinter." Farel tersenyum sambil mengacak rambut Ayu.

"Kak Vino mana?"

"Ada di kamarnya lah, Lo udah makan?"

"Udah tadi."

"Yaudah gue mau turun dulu, laper banget belum makan dari sebulan lalu."

"Ngacok banget." Mereka berdua terkekeh dengan hal sederhana itu.

Farel sangat bahagia, hubungan dengan adiknya sekarang sangat baik, ia harap hal ini akan bertahan sampai kapanpun. Ia akan berusaha menjadi kakak yang baik mulai sekarang.

***

Hari ini Ayu datang ke sekolah pagi-pagi sekali, Ia sudah mengirim pesan pada kedua kakaknya kalau ia sudah sampai di sekolah. Ayu bahkan meninggalkan sarapannya. Rencananya Ia akan sarapan di kantin saja.

Sebelum itu ia pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku. Iya, membaca buku adalah salah satu hobinya, baik itu buku fiksi maupun non fiksi. Akhir-akhir ini ia tertarik untuk membaca buku-buku yang berkaitan dengan tokoh-tokoh penting Islam.

Transmigrasi : Sekarang aku Ayu bukan PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang