32

3K 174 3
                                    

Pria itu melepas ikatan Putri dan menariknya agar Putri berdiri dekat dengan tembok. Putri hanya diam menurut, ia berdiri dengan tubuhnya yang bergetar.

Pria itu berjalan mundur lima langkah dari hadapan Putri. Mengambil beberapa pisau dari balik jaketnya, lalu ia tersenyum ke arah Putri. "Udah siap?" Tanyanya.

Putri hanya menggeleng dengan takut. Pria itu mengangkat pisaunya dan melemparkan ke arah Putri tepat di atas pundak. Pundak Putri tergores sedikit, dan seketika Putri menangis dengan keras karenanya. Semakin lama tangis Putri makin keras dan membuat pria itu jengkel.

"BERISIK!" Sentak pria tadi sambil melayangkan pisau lagi tepat di samping telinga Putri yang membuat Putri dengan susah payah menahan tangisnya karena semakin ketakutan.

"Udah hubungin orang tuanya?" Tanya pria yang dari tadi hanya diam menyaksikan aksi temannya.

"Gak bisa dihubungin."

"Terus?"

"Uang kita masih banyak kan. Kayaknya dia buat mainan aja."

"Anak yang tadi belum puas?" Dan pria itu menggeleng.

"Lo gila."

Mengingat kejadian itu membuat Ayu risau, sampai kapan ia akan menghadapi rasa cemas dikala keadaan yang sama datang lagi. Apalagi Bastian sangat tahu kelemahan Ayu yang satu ini.

kapanpun ia mau Bastian akan dengan mudah mengalahkan Ayu.

Drrtt.. drrtt..

Ponsel Ayu bergetar, terpampang nama Kevin di layarnya.

"Iya Vin, ada apa?"

"Tumben belum dateng ke perpus." Mendengar itu dengan cepat Ayu meliat ke arah jam di ponselnya. Dan jam telah menunjukkan pukul 06.00 pagi.

"Astaga, gue lupa sekarang sekolah." Ayu langsung mematikan sambungan telponnya tanpa pamit.

Untung saja Ayu tadi langsung mandi, jadi sekarang ia hanya perlu ganti seragam saja.

***

Jam istirahat tiba, Ayu tak membawa bekal karena sudah tak sempat. Seperti biasa Ayu akan makan di kantin dengan Bilal. "Lo sehat?" Tanya Bilal.

"Alhamdulillah sehat, kenapa nanya gitu?"

"Muka Lo pucet."

"Kayaknya karena tadi gue ulangan. Gue belum siap, haha."

Ketika Ayu dan Bilal asik mengobrol, tiba-tba Kevin dkk datang, dan makan di meja Bilal dan Ayu. Semua anak Redox duduk disana, kecuali satu orang, Alvino, entah dia dimana. Atensi Ayu teralih pada Dimas yang dari tadi hanya bersikap biasa seolah tak ada yang terjadi diantara mereka. Dan Ayu juga akan mengikutinya dengan hanya bersikap biasa saja.

Kevin sedikit tak suka karena ia memperhatikan Ayu yang dari tadi terus saja mencuri-curi pandang pada Dimas. Tak jarang juga Kevin mendapati Dimas juga mencuri pandang pada Ayu, ketika Ayu tak sadar. Karena sudah kesal akhirnya Kevin membuka suara.

"Kalian pacaran?" Celetuknya. Dan seketika semua pandangan terarah pada Kevin dengan tatapan heran.

Transmigrasi : Sekarang aku Ayu bukan PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang