WHA - 4. Kenan Abrissam

24.5K 1.9K 196
                                    

Halo halo👋

Semoga hari Sabtu kalian menyenangkan, sayang❤

Jangan lupa vote+komennya💙

Minggu depan, aku up Selasa, Kamis, Sabtu yaaa:) stay tune pagi hari❤

Cek instagramku juga:) spoiler ada di sana:) link-nya di bio

Hari kedua Alina berangkat ke sekolah dengan perubahan yang menggemparkan seluruh warga sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari kedua Alina berangkat ke sekolah dengan perubahan yang menggemparkan seluruh warga sekolah. Masih sama seperti kemarin, tatapan terkejut dan bisik-bisik tak percaya dari para siswa yang melihat kedatangan Alina di parkiran.

Alina hanya menghela nafas. Jujur saja, dia merasa risih mendapat tatapan seperti itu dari para temannya. Tetapi, mau bagaimana lagi? Dia juga tidak bisa menyuruh mereka seperti apa yang ia inginkan. Jadi, Alina lebih memilih berpura-pura tak melihat mereka semua saat berjalan menuju lobi utama sekolahnya.

"Neng Alin!"

Alina langsung menoleh karena mendengar suara dari pemuda yang berstatus teman barunya sejak kemarin. Melihat ada beberapa pemuda lain di tempat itu, Alina menjadi ragu apakah dia harus menghampiri orang yang tadi memanggilnya atau tidak.

"Sini!"

Oke, Alina pasrah dan melangkah mendekati Gara yang dengan antusias memanggilnya tadi, jangan lupakan tangan pemuda itu yang terus bergoyang sebagai kode untuk Alina mendekati kumpulannya.

"Belum masuk?"

"Belum, Lin. Masih nunggu si Alby. Biasa lah kita kan setia kawan," kata Deka sembari tersenyum tengil.

Alina mengangguk dan membulatkan bibirnya pertanda mengerti.

Tak lama setelah itu, terdengar deruman mesin motor yang mendekat ke arah mereka. Alina dan tiga pemuda tadi menoleh ke arah motor yang baru saja terpakir di samping tempat Alina berdiri.

Alina tahu siapa orang itu. Dia hafal motor yang digunakan orang tersebut sebab baru tadi malam motor itu mengawalnya pulang hingga ke rumah. Alina menghela nafas ketika mengingat pertanyaan terakhir Alby yang sengaja ia abaikan.

Orang yang baru saja datang adalah Alby. Yang pertama terlihat saat Alby membuka helm-nya adalah lebam yang masih terlihat jelas karena baru didapat pemuda itu tadi malam.

Namun, fokusnya terbagi dengan objek lain. Alina sedikit bingung dengan seorang gadis yang berada di jok belakang motor pemuda itu. Seakan sadar akan pikirannya, Alina menggeleng kecil. Untuk apa dia peduli?

"Eyoo, my litte girl sudah kembali sekolah," ujar Gara menyapa gadis yang kini berdiri di sebelah Alby.

Deka langsung memukul kepala bagian belakang Gara.

"Jijik woi! Sudah dibilang beribu kali jangan panggil Rain pakai panggilan meng-gelay-kan lo itu! Mau lo dibogem sama si Alby?!"

Gara memutar bola mata malas, "Alby aja nggak sewot. Lo kok kayak emaknya si Rain aja sih Dek?"

What Happened, Alina?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang