WHA - 41. The Vice of Zerofun

7K 618 71
                                    

Haloo👋

Jangan lupa vote + komennya❤ karena vote kalian itu semangat bagi penulis:)

Vote nggak sampai 5 detik loh(:

Cek spoiler di instagram @alyalaskar_wp

Follow juga alyalaskar💙

"Dav, wakil kita mana sih? Perasaan gue kok dia jarang banget ngumpul?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dav, wakil kita mana sih? Perasaan gue kok dia jarang banget ngumpul?"

Davian menoleh sekilas ketika Kaisar bertanya seperti itu, lalu kembali fokus pada layar laptop yang menampilkan sebuah grafik saham.

"Jalanin misi," jawabnya singkat.

"Misi apa sih? Gue sempat ngira tuh anak sengaja ninggalin tugasnya sebagai wakil," tanya Kaisar kembali.

"Bener tuh, lagian dari awal kita dilantik, dia juga nggak dipublikasikan sebagai wakil," sahut Raja yang duduk di samping Kaisar dengan memangku sebuah toples berisi cemilan.

Mereka kini berada di markas Zerofun. Sepulang kuliah tadi, mereka sepakat untuk datang ke markas ini dengan tujuan mengunjungi para anggota geng mereka karena kurang lebih seminggu ini mereka tidak dapat berkumpul bersama yang lain sebab harus menyelesaikan tugas-tugas kuliah masing-masing.

"Bener tuh, yang geng dan masyarakat lain tahu Zerofun itu cuma ada tiga inti doing dan ketuanya itu lo, Dav."

"He'em, kalau memang jalanin misi setidaknya dia dipublikasikan juga. Geng kita kayak nggak jelas intinya. Banyak yang nanyain, ini wakilnya Davian yang mana nih..."

Sahutan dari beberapa anggota lain itu membuat Davian terdiam. Pemuda itu menurunkan sedikit layar laptopnya untuk mengedarkan pandangannya pada para anggota Zerofun yang kini terlihat seperti menuntut jawaban dan penjelasan darinya. Ia tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan para anggotanya sehingga selama ini dia hanya memilih diam ketika disinggung tentang wakil ketua Zerofun.

"Ekhem, kayaknya kalian semua kangen berat sama gue nih."

Suara yang berasal dari arah pintu masuk markas tersebut membuat semua pemuda yang berkumpul mengalihkan atensi mereka ke arah pintu tersebut. Semua mata melebar karena terkejut kala melihat seseorang yang baru saja mereka bicarakan kini berdiri di tengah pintu utama markas yang terbuka, kecuali Davian.

"ASKA?!" beo mereka.

Aska—pemuda yang berdiri di tengah pintu tadi menggeleng pelan, lalu mulai melangkah untuk mendekat ke arah inti geng Zerofun. Di sela langkahnya, ia juga bertos ala lelaki dengan para anggota yang berkumpul.

"Kalian berdua nggak mau peluk gue nih?" Aska bertanya saat telah tiba di depan Kaisar dan Raja yang menatap sinis padanya.

"Ogah!" sahut kedua inti geng tersebut sarkas.

What Happened, Alina?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang