WHA - 40. Calon Menantu

7.1K 655 41
                                    

Haloo👋

Jangan lupa vote + komennya❤ karena vote kalian itu semangat bagi penulis:)

Vote nggak sampai 5 detik loh(:

Cek spoiler di instagram @alyalaskar_wp

Follow juga alyalaskar💙

"Assalamualaikum," ucap Alina dan Alby bersamaan ketika mereka baru saja tiba di kediaman Alby.

"Waalaikumussalam," jawab dua orang pemuda yang lebih muda usianya dari Alby.

"Kakak cantik?!" pekik salah satu pemuda itu dengan senang.

"Hai, Arka," sapa Alina seraya tersenyum kecil, sedangkan Alby hanya dapat mendengus pelan melihat kelakuan anak dari sahabat orang tuanya.

Arka—pemuda yang tadi memekik heboh itu berlari mendekati Alina lalu merentangkan tangan lebar, berniat untuk memeluk kakak cantiknya. Namun, bukannya mendapat pelukan, dahi Arka sudah ditahan terlebih dahulu oleh tangan besar milik Alby. Pemuda kecil itu mencebikkan bibirnya seraya berkacak pinggang dan menatap kesal pada orang yang menahan dahinya.

"Bang El?!" protesnya dengan suara sedikit keras.

"Duduk, Ar!"

Arka semakin memajukan bibirnya ketika suara tegas Alby terdengar. Ia menghentakkan kakinya kuat seraya membalikkan tubuhnya untuk kembali duduk bersama Rezvan—pemuda yang sejak tadi diam memperhatikan tingkahnya dengan kerutan dahi tipis.

"Jangan serem-serem, By!" peringat Alina pelan yang dibalas gedikkan bahu tak acuh dari Alby.

"Kakak cantik duduk sini!" ujar Arka yang menepuk sisi sofa yang kosong tepat di sebelahnya.

Alina mengangguk dan melangkah bersama Alby menuju sofa ruang keluarga. Bukannya menduduki tempat yang disediakan oleh Arka, Alina mengambil duduk di sofa lain yang bersebelahan dengan sofa yang diduduki oleh Arka dan Rezvan.

"Ih, kak Alin jahat." Arka memulai kembali dramanya membuat Rezvan yang duduk di sebelahnya mengusap wajahnya dengan kasar. Hal tersebut menyebabkan Arka semakin cemberut.

"IHHHHH! Kesel banget," ujar Arka menatap ketiga orang yang berada di dekatnya dengan kesal.

Alina tertawa karena melihat wajah pemuda kecil itu memerah, sedangkan dua pemuda yang berstatus sebagai adik-kakak itu menggeleng pelan.

"Gue ganti baju dulu."

Alina mendongak untuk menatap Alby yang tadi berpamitan dengannya, lalu mengangguk sebagai respon. Kemudian, Alby menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya meninggalkan Alina yang kini dihujani berbagai pertanyaan dari Arka.

Tak lama kemudian, seorang wanita berhijab terlihat menuruni tangga yang sama dengan yang dinaiki oleh Alby tadi.

"Tante." Alina berdiri dan mencium tangan Alya ketika wanita tersebut telah berada di dekatnya.

What Happened, Alina?Where stories live. Discover now