Part 04 "Penculikan"

16.4K 924 15
                                    

Pagi semua♡
Aku kembali ngerasain vibe bulan juni thn 2021 dimana aku nulis cerita Aileen & Regan dan updatenya pagi² kaya gini, deg degan aja rasanya, seneng, terharu hahah.

Ada yang suka gak sama cerita Amourku?

*****

Sejak berpamit ingin pergi ke rumah temannya kemarin sore Felisa tidak pulang hingga pagi menjelang, bahkan nomornya tidak bisa di hubungi sejak semalam. Gadis itu hanya meninggalkan sebuah pesan berisi huruf H ke nomor Zaki, kakaknya. Zaki sempat membuka pesan itu dan melihat Felisa masih mengetik, dia menunggu sampai adiknya selesai mengetik namun setelah itu tak tampak adiknya online dan tidak ada pesan masuk lagi.

"Ma jangan nangis terus ya, Mama tahu gimana Felisa kan. Dia pasti baik-baik aja, Papa lagi cari dia." ucap Zaki menenangkan.

"Mama nggak bisa tenang Ki, Felisa itu anak gadis Mama satu-satunya, Ya Allah..."

Zaki memeluk Mamanya, dia tahu seberapa sayang orang tuanya pada Felisa, dia juga sangat menyayangi adiknya itu. Tidak ada angin tidak ada hujan Felisa tiba-tiba menghilang, jika ini bersangkutan dengan bisnis Papanya maka siapa pun itu akan di depak dari dunia parbisnisan. Tapi Papanya pun tidak merasa memiliki musuh, bahkan bisnisnya selama ini berjalan dengan damai.

"Gimana Mba, ada kabar terbaru dari Felisa?" tanya Arvin yang sedari tadi juga ikut mengerahkan anak buahnya mencari Felisa.

"Belum Ar, aku mohon bantuin aku nemuin anakku, aku nggak bisa kehilangan dia, Ar..."

Arvin mengangguk, "Pasti Mba, jangan khawatir. Saya sudah menganggap Felisa seperti keponakan kandung saya, saya pasti akan membantu semaksimal mungkin."

"Zaki, bawa Mamamu masuk, suruh istirahat setelah itu kamu ikut saya." titahnya selanjutnya.

"Baik Om, ayo Ma?" ajak Zaki.

Arvin mengecek aplikasi berwarna hijau dan mencari room chatnya dengan Felisa, chat terakhir dari Felisa adalah kemarin siang sedangkan gadis itu menghilang sejak sore hari. Bahkan temannya pun tidak tahu kemana Felisa, mereka memang membuat janji tapi sore itu Felisa tidak datang sama sekali. Felisa mengatakan bahwa dirinya otw tapi tidak kunjung sampai.

"Sudah Om, kita mau kemana?" tanya Zaki.

Arvin mengkode agar Zaki masuk kedalam mobilnya, terakhir kali Felisa mengatakan bahwa dirinya akan pergi ke puncak bersama teman-temannya pagi ini dan sorenya gadis itu sengaja pergi ke rumah temannya untuk membeli barang-barang seperti tenda, lampu senter dan beberapa bahan makanan.

"Kita ke puncak sekarang, feeling saya mengatakan jika adik kamu ada di sana." ujar Arvin.

"Gimana caranya Om tahu?" tanya Zaki.

Arvin menunjukan sebuah foto di hpnya, disana ada foto sebuah mobil dengan plat yang sangat dia kenal, itu mobil pribadi adiknya. Tapi pengendaranya bukan Felisa, melainkan seorang laki-laki dengan hodie cokelat serta wajah yang di tutup masker.

"Ini jalanan puncak, anak buah saya tidak sengaja melihat mobil ini pagi tadi dan langsung melapor pada saya." ujar Arvin.

Benar yang dikatakan Arvin, pagi tadi sekitar jam empat subuh dia mendapat telfon dari Surya sahabatnya kalau Felisa menghilang tiba-tiba. Pesan Felisa kemarin siang itu dibacanya lagi ternyata gadis itu pamit ingin pergi ke puncak, saat itu juga dia menyuruh anak buahnya pergi ke puncak untuk mencari informasi karena feeling-nya mengatakan jika gadis itu ada disana.

Dalam hati Arvin berdoa semoga putri sahabatnya baik-baik saja, semenyebalkan apa pun Felisa dia tetap masuk ke jajaran orang yang ingin di lindunginya sebagai seorang keponakan, bagaimana pun juga Papa gadis itu yang membantunya manjadi seorang pengusaha seperti sekarang.

AMOUR (Mr. Pradipta)Where stories live. Discover now