Part 11 "Makan siang bersama"

16.9K 972 107
                                    

Selamat tanggal 2 buat kamu yang belum bisa move-on wkwkwk, yuk bisa yuk voment yang banyak!!

Happy reading^^

****

Pagi ini Intan sudah berada di kediaman Arvin, gadis itu sudah merindukan sahabatnya karena beberapa hari tidak bertemu. Keduanya kini sedang berenang di kolam belakang rumah mewah Arvin sambil bercanda dan tertawa, jangan lupakan kebiasaan mereka saat bertemu yaitu menggibah ria.

"Hah! Serius lo?" seru Intan dengan nada tak percaya.

Felisa mengangguk menyakinkan. Sontak Intan bertepuk tangan heboh sambil menggelengkan kepalanya kagum.

"Gila lo Fel berani banget, tapi gue salut sih sama iman Om Arvin, kuat banget." katanya takjub.

"Gue juga nggak tau, padahal pakaian gue udah kaya tante-tante haus belaian tapi tuh orang tetep aja nggak kegoda." dengus Felisa.

"Kalau gitu lo harus menggatal lebih ekstra lagi!" celetuk Intan.

"Ekstra gimana lagi maksud lo, gue harus telanjang bulat gitu? Nggak, gila aja." tolak Felisa, lagipula dia masih waras untuk tidak bertindak sejauh itu.

"Ck dangkal banget sih otak lo, biasanya juga pinter. Maksud gue tuh lo harus mulai skinship duluan, pancing gairahnya lewat sentuhan kalau penampilan lo nggak cukup buat Om Arvin tergoda." tutur Intan sambil mengkerling nakal.

Felisa mencipratkan air ke wajah sok polos Intan. "Nih pro banget sampe ngasih tau gue, jangan-jangan lo pernah godain suami orang ya?" tuduh Felisa.

"Ngawur!! Heh gue tuh bucin akut drakor ya, yang plus-plus juga sih hehehe. Makanya gue tau, lo sih diajakin nonton nggak mauan." cibir Intan.

"Ya ogah lah, emang apa bagusnya nonton gituan, sarap lo!" sembur Felisa garang.

"Kita teredukasi, bodoh!" balas Intan sambil menoyor kepala Felisa.

Gadis cantik itu tak terima atas perbuatan sahabatnya, dia pun membalas dengan cara mendorong Intan ke tengah dan menahan tubuh gadis itu di air. Intan kelabakan, memang Felisa itu sungguh jahanam.

"Anjing lo Fel!" umpatnya yang tidak di hiraukan oleh Felisa.

Cihh ngapain nintonin orang begituan, orang gue punya suami yang pasti bakal lebih pro ngajarin gue.

Batinnya mendumel. Gadis itu naik ke pinggiran kolam untuk menyudahi berenangnya, dia akan membilas diri dan segera memasak makan siang untuk suami tercintanya. Rencananya siang ini dia ingin mengantar makan siang untuk Arvin, biar romantis seperti yang di film-film itu. Dia membayangkan saat mengantar makan siang untuk suaminya nanti dia menapat sambutan sebuah ciuman romantis, mereka makan saling di suapi dengan dirinya yang duduk di pangkuan suaminya.

Membayangkannya saja sudah membuat dia salting, bahkan wajahnya memerah. Kampret memang suaminya itu, hanya karena membayangkannya saja sudah bisa membuat Felisa senam jantung serta salah tingkah. Dengan semangat empat lima gadis itu menuju dapur setelah selesai membersihkan diri.

Intan yang baru kembali dari kolam pun tampak geleng-geleng kepala melihat sahabatnya yang tampak seperti orang gila, senyum-senyum sendiri, berbicara sendiri. Lama-lama dia khawatir Felisa terkena penyakit kejiwaan yang serius, sepertinya dia harus meminta pertanggung jawaban Arvin jika sampai sahabatnya terkena gangguan jiwa.

"Fel, lo nggak gila 'kan?" tanyanya hati-hati.

"Iya gue gila, tergila-gila pada mas Arvin hahahaha!!" jawab Felisa sambil tertawa.

AMOUR (Mr. Pradipta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang