Part 23 "Impostor kecil"

14.3K 824 153
                                    

Haloo selamat malam senin, yg besoknya kerja, sekolah, kuliah atau masih di rumah aja. Dimanapun kalian berada tetap semangat ya, maaf sekali tidak bisa up kemarin siang karena paginya aku mabok bau pestisida😭🙏🏻

Oke, voment yang banyak ya, happy reading!!

*****

Saat sampai di rumah orang tua Felisa mereka dikejutkan dengan kedatangan para sepupu wanita itu, tidak di sangka mereka turut serta hadir dalam rapat keluarga. Felisa masuk dan langsung di sambut hangat begitu juga Arvin, keduanya diminta duduk bergabung dengan yang lainnya, antara perempuan dan laki-laki dipisah dan ditengah-tengah ada papa Surya beserta tetua keluarga.

Arvin mendengarkan dengan seksama begitu juga Felisa, ini adalah rembukan keluarga mencari hari lamaran yang baik. Pesona sosok Arvin Bisma Pradipta itu mampu mencuri perhatian para sepupu Felisa yang masih lajang di usia 23-26 tahun, hal itu membuat wajah Felisa tertekuk sempurna karena suaminya menjadi topik hangat sepupunya.

Pria berwajah tegas serta rahang kokoh yang membuat parasnya sempurna itu tersenyum kecil kearah Felisa, bibir istrinya sedikit monyong dan dia tidak tahu apa panyebabnya. Tapi ada hal menarik yang Arvin berhasil amati, pria itu menemukan seorang bocah laki-laki berusia sekitar lima tahun tengah mengamati Felisa, bocah itu duduk tepat di sebelah Arvin.

"Om, aunti Fel cantik banget, ya," ujar bocah tersebut berbisik pada Arvin.

Arvin memgangguk singkat sembari tersenyum tipis, istrinya memang secantik itu. "Nanti kalau aku udah besar, aku mau nikah sama aunti Fel, ah!" celetuk bocah itu dengan wajah semangat.

Arvin melirik anak bernama Reynan tersebut dengan ekor matanya, dia berdecih kemudian menghela napasnya dengan malas. Memang siapa yang berani melakukan hal itu, merebut Felisa darinya hanya akan membuat nyawa orang itu terancam. Arvin melirik sinis Reynan yang terus tersenyum ke arah Felisa, sesekali juga wanita itu malambai pada Rey.

Apa bagusnya bocah tengik ini!?

Hardik Arvin dalam hati, dia sungguh tidak rela istrinya ditatap intens oleh bocah bernama Reynan itu. Sekarang dia benar-benar tidak suka bocil, ternyata orang-orang benar mengatakan kalau bocil itu meresahkan, lihat saja preman kecil yang terus menatapi istrinya.

"Duduk yang benar dan perhatikan kakekmu!" ujar Arvin sembari meraup wajah Rey menggunakan tangannya.

Bocah itu tampak mendengus dan akan melayangkan pukulan pada Arvin, namum sang Ayah buru-buru menangkapnya dan mengurungnya dalam pangkuan. Reynan mendengus tidak suka, dia mendadak tidak menyukai Arvin sekarang ini padahal saat pertama kali melihat suami aunti Fel nya, dia langsung jatuh cinta, om barunya itu sangat ganteng.

Rey gak suka om jelek, dasar jelek!!

Sekarang dia tidak suka, gara-gara Arvin dia jadi tidak bisa dengan bebas melihat bidadari cantik yang duduk di depan sana. Sekarang posisinya ada di belakang Arvin yang artinya ketika mau melihat Felisa dia akan kesusahan, semua itu karena badan atletis Arvin yang menutupi jarak pandangnya. Rey rasanya ingin menendang punggung kokoh itu, namun saat akan mencoba ayahnya sudah menatapnya garang.

"Duduk diam, Reynan Samudra." peringat pria 30 tahun itu pada putra sulungnya.

Akhirnya Reynan mau tidak mau harus menurut, bocah itu terus memasang wajah merengutnya sepanjang acara. Tidak gerasa acara musyawarah keluarga berjalan lancar, mereka langsung bubar dan beralih ke meja makan untuk menyantap hidangan yang sudah di sajikan. Arvin menghampiri Felisa sebentar dan memberikan ponsel wanita itu yang sejak tadi terbawa olehnya.

AMOUR (Mr. Pradipta)Where stories live. Discover now