Part 24 "Impostor kecil 2"

13.5K 683 203
                                    

Selamat siang:)
Jangan kutuk aku karena lama ga up ya hehehe, selamat membaca♡

****

Felisa di buat pusing oleh perdebatan antara Arvin dan Reynan, sejak berangkat ke supermarket tadi keduanya tidak henti-hentinya beradu mulut. Sejak bangun tidur keduanya seolah seperti musuh yang saling berebut kekuasaan, semua itu karena ulah Arvin yang memindahkan Reynan ke sofa saat tengah malam dan dirinya sendiri tidur memeluk sang istri.

Falshback

Sekitar pukul sebelas malam Arvin terbangun dari tidurnya karena merasa ada yang berbeda, biasanya ada tubuh kecil hangat nan empuk yang dia peluk tapi kali ini dia hanya memeluk bantal guling dingin yang tidak punya harga diri. Arvin melirik kasur dengan wajah datar kemudian bangkit dari tempatnya menuju kearah sosok yang merebut guling favoritnya.

Pria tampan itu memastikan apakah Reynan sudah benar-benar nyanyak atau belum, ternyata bocah itu sudah sangat pulas dan dia pun langsung memindahkan bocah itu ke sofa yang dia tiduri tadi. Setelah memastikan kalau Reynan tidak akan terbangun barulah Arvin menyusul Felisa tidur di atas kasur.

"Ngghh..!" leguh Reynan saat merasa dirinya bergerak.

"Sebaiknya kamu bermimpi indah dan tidak merusak tidur kami." ujar Arvin dengan ekspresi penuh kemerdekaan.

Pria itu segera memeluk Felisa yang meringkuk, keduanya berpelukan dan tidur dengan nyanyak sampai pagi, malam yang sedikit menjengkelkan dimana dia harus membagi istrinya dengan pereman kecil menyebalkan. Pagi harinya pun sepasang suami istri itu di kejutkan dengan jeritan Reynan yang mengamuk dan melompat di sofabed.

"Loh, Rey kenapa??" tanya Felisa khawatir.

"Om jelek itu nakal aunti, dia yang pindahin aku kesini!" adu Reynan sembari menunjuk Arvin.

Sedangkan Arvin sendiri tidak memedulikan tatapan permusuhan dari Reynan, pria itu hanya melirik sekilas kemudian pergi ke kamar mandi. Felisa dibuat kelimpungan dengan aksi mengamuk Reynan, wanita itu membujuk agar keponakannya diam dan berjanji akan membelikan mainan, alhasil Reynan bisa di tangani.

"Rey marah sama aunti Fel?" tanya Felisa saat melihat Reynan enggan melirik ke arahnya.

"Sedikit." jawab bocah itu ketus.

Felisa tertawa kecil, "Maaf ya, aunti Fel harus apa biar Rey nggak marah lagi?"

Reynan menggeleng, bocah laki-laki itu memeluk pinggang Felisa. "Marahin om jelek, Rey mau bobo sama aunti Fel kenapa malah di pindahin, Rey nggak suka."

Felisa menghela napas, suaminya itu benar-benar  keterlaluan. Wajar jika Reynan bertingkah karena anak itu memang sejak kecil paling dekat dengan Felisa, bahkan saat liburan tiba bocah itu sering meminta di antar ke Jakarta untuk menginap di rumah Felisa sampai tantenya itu masuk sekolah lagi.

Keduanya tidak bertemu selama satu tahun dan baru bertemu lagi saat acara Zaki kemarin, wajar saja keponakan kecil itu merindukan tante kesayangannya.

"Kalau gitu Rey mandi dulu ya, nanti kita jalan-jalan beli mainan, mau?" bujuk Felisa.

"MAU!!!" seru Reynan girang, bocah laki-laki itu dengan segera melipat selimutnya sendiri serta menenteng bantalnya keluar dari kamar Felisa.

"MAMAAA REY MAU MANDIIII!!!" teriaknya yang masih terdengar ke dalam kamar Felisa.

Saat itu Arvin sudah keluar dari kamar mandi dengan mimik keheranan sebab wajah istrinya itu sedikit terlihat kesal, tatapannya beralih pada sofa bed yang bentuknya suda kembali seperti semula yang tandanya Reynan sudah pergi.

AMOUR (Mr. Pradipta)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant