Part 14 "Jadi istri beneran"

24K 935 87
                                    

Holaaaa, udah pada pulang nih sholat terawihnya? Ayoo voment banyak-banyak, bantu cerita ini 10k vote.

Happy reading Rabunzel♡

*******

Felisa terbangun dari tidurnya, sedikit terkejut ketika melihat cahaya dari jendela kaca tampak begitu terang, dia melirik jam dan langsung ternganga. Astaga dosa apa dirinya sampai bangun sesiang ini, jam sudah menunjukan pukul 10 siang dan dirinya baru bangun? Lalu bagaimana dengan Arvin?

Ahh iya, Arvin!

Felisa menoleh kesampingnya, pria berwajah tampan penuh karisma itu masih terlelap dalam mimpi sambil memeluk perutnya. Felisa mengingat kejadian semalam, tiba-tiba pipinya merona mengingat betapa panasnya adegan mereka.

Tubuh Felisa merinding ketika Arvin semakin mengratkan pelukannya sambil menggesekan hidungnya di leher Felisa, gadis yang kini sudah dijadikan wanita oleh suaminya itu memberanikan diri untuk membangunkan Arvin.

"Pak..."

Arvin tidak menyahut. Jangankan menyahut, bergerak barang sedikit pun tidak. Di saat-saat seperti ini Felisa menyempatkan untuk mengelus kepala Arvin, wajah tampan itu tampak sangat polos ketika tidur berbeda jauh saat pria itu sudah lengkap dengan setelan kantor, wajahnya menjadi tegas dan sangar.

Wanita itu mencoba melepaskan diri dari pelukan Arvin, namun bukannya lepas pria itu justru bertambah gila memeluknya. Bahkan tubuh kekarnya dia gunakan untuk menindih Felisa sampai wanita itu kesulitan bernapas.

"Pak, bangun dong! Saya mau mandi..." rengek Felisa menyerah.

"....."

Tak ada sahutan, hanya ada tarikan napas kemudian dengkuran kecil.

Felisa mendengus, "Pak Arvinnn saya gerahh!!"

Arvin mendongakan kepalanya dan menatap Felisa malas, "Pak? Siapa itu?"

"Ya bapak lah, masa tembok." jawab Felisa.

Arvin berdecak, "Saya bukan bapakmu, saya suamimu." ucapnya datar kemudian kembali memejamkan mata.

Felisa tersenyum jahil, "Ciyeee nggak mau dipanggil pak, kalau sayang gimana nih?" godanya.

"Terserah." sahut Arvin seadanya, demi apa pun dia sangat mengantuk dan lelah.

"Mas Arvin sayang, bangun dulu dong, nyonya istri gerah mau mandi." ucap Felisa.

Arvin bangkit dari posisinya dan berpindah ke samping Felisa bersiap untuk kembali tidur, percayalah dia jarang sekali memiliki waktu untuk bermalas-malasan seperti saat ini. Baginya waktu adalah kerja, banyak hal yang dia inginkan dan itu hanya akan terwujud jika dia bekerja keras.

"Bangun mas, mandi." ujar Felisa mengingatkan.

"Saya malas mandi, mau tidur." jawab Arvin lesu.

"Atau mau mandi bareng istri?" goda Felisa sambil tertawa terbahak-bahak.

Felisa terpaksa menghentikan tawanya saat tubuh besar Arvin mengangkat dirinya dan membawanya ke kamar mandi, hei yang tadi itu bercanda!

"Mas aku bercanda," ujar Felisa kaku.

"Salahmu, jangan salahkan saya." ucap Arvin sambil menyeringai.

Ya Allah....

*****

"Apa-apaan pengantin baru ini, jam segini baru bangun?" sindir papa Surya.

Saat ini mereka semua masih di hotel dan akan pulang nanti sore kecuali Arvin dan Felisa, keduanya akan pulang besok pagi. Siang ini dua keluarga tengah melakukan sesi makan siang bersama, banyak tatapan menggoda yang di layangkan kepada keduanya, Felisa tampak salah tingkah berbeda dengan Arvin yang biasa-biasa saja dengan wajah datarnya.

AMOUR (Mr. Pradipta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang