Part 18 "Honeymoon dadakan"

17.8K 952 252
                                    

Hellow, aku update lagi yeayyy!!
Akhirnya setelah sakit kepala seharian kemarin aku bisa revisi lagi tadi dan update sekarang. Yg nungguin tetangga up habis update ini aku bakal revisi sono dan up juga:)

Happy reading♡

******

Pagi-pagi buta Felisa dibuat ternganga oleh Arvin sebab pria itu tiba-tiba memberikan dua lembar tiket pesawat menuju Bali padanya setelah selesai menunaikan salat subuh. Felisa tidak mengerti apa maksudnya, tapi setelah tahu dia jadi bingung harus senang atau kesal.

Flashback 5 jam lalu

"HAHH BALII??"

"Kenapa, bukankah kamu ingin kesana?" tanya Arvin santai.

"Kapan aku bilang mas, kayanya aku nggak ada minta ke Bali?" tanya Felisa setengah depresi.

Arvin mengangkat sebelah alisnya. "Kamu yang mengatakan kalau saya dan kamu tengah honeymoon bukan, padahal kita ada di rumah orang tua saya. Jadi saya kabulkan saja ucapan kamu, kita akan pergi ke Bali." jelas Arvin.

Felisa sukses dibuat ternganga oleh jawaban seorang Arvin yang sangat sulit di terima oleh nalarnya. Perempuan itu mau tak mau harus berangkat ke bandara karena Arvin memberikan tiketnya begitu mendadak, mereka tidak membawa koper bahkan pakaian barang selembar pun. Hanya ada pakaian yang mereka pakai, dan itu hanyalah pakaian santai.

"Mas kamu aneh-aneh banget sih, kita nggak bawa baju lagi kesananya padahal kita menetap selama seminggu." omel Felisa dalam pesawat.

"Mau bagaimana lagi, mendadak." jawab Arvin santai.

"Sebenernya nggak mendadak kalau kita diskusi, terus ini bajunya gimana? Masa kita pakai baju ini selama seminggu, aduh mas kamu ada-ada aja sih." frustasi Felisa, perempuan itu sejak tadi sibuk menggigiti ujung jarinya.

Arvin tersenyum tipis, "Mengenai pakaian nanti kita beli disana, jangan khawatir."

"Astagfirullah mas, boros..." lirih Felisa, perempuan itu benar-benar tidak habis pikir dengan sikap suaminya.

Iya Felisa tahu uang suaminya tidak habis-habis, tapi kan gaya hidup yang seperti itu tidak baik. Bayangkan kalau sifat borosnya itu sudah akut, ketika melihat barang menarik sedikit langsung cepat-cepat ingin membelinya, uang yang sebegitu banyaknya pun pasti akan habis kalau menuruti nafsu.

Flashback off

Sekarang disinilah mereka berada, di sebuah Vila milik kolega bisnis Arvin. Vila itu bertempat di dalam hutan pinus yang ada di wilayah Bali dan dekat dengan pantai, bahkan tempat itu cukup menyejukkan untuk meringankan pikiran. Ini adalah liburan pertama Arvin bersama pasangannya, saat bersama Airin pun dia tidak pernah berlibur meskipun perempuan itu berkali-kali mengajaknya saat ada cuti kantor.

Felisa cukup menimkati suasana tempat ini meskipun masih sedikit kesal dengan ide honeymoon dadakan dari sang suami. Perempuan itu duduk di sebuah ayunan di lantai dua Vila sambil menimati es kuwud, terasa segar di tenggorokan dengan cuaca yang sepanas ini.

"Felisa?" panggil Arvin dari dalam kamar.

Felisa menoleh kemudian bergerak menghampiri sang suami. "Kenap-Ya Allah mas, kamu kenapa?" syok perempuan itu.

Arvin memijit pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut nyeri, pria itu juga mati-matian menahan isi perutnya yang bergejolak minta di keluarkan. Felisa dengan sigap membantu Arvin untuk duduk di kasur, perempuan itu juga mengecek suhu badan Arvin yang ternyata normal-normal saja.

AMOUR (Mr. Pradipta)Where stories live. Discover now