Chapter 11

1.6K 52 0
                                    

Luke mendengus kasar ketika melihat gadis muda di depan nya itu yang tidak mau berganjak dari tempat duduk nya.

" Hey gadis kecil ? Apa kau masih tidak faham dengan maksud ku tadi. " Tanya luke sambil mengerutkan kening nya.

Liya mengangkat kedua bahu nya.

" Aku tidak peduli ! Uncle yang mula kan bukan ? Uncle yang datang kepadaku, uncle juga duluan cium ak--"

" Stop ! "  Sela luke.

Luke memejamkan mata nya lalu menarik nafas nya secara perlahan-lahan, dia benar-benar tidak habis fikir bagaimana dia boleh salah masuk bilik, mujur lah dia masih boleh mempertahankan sedikit kewarasan nya daripada menyentuh gadis di depan nya itu, kalau tidak, dia tidak tau apa yang harus dia lakukan sekarang.

Setelah sudah kembali tenang dia menoleh kembali ke arah liya.

" Jadi sekarang apa yang kau mau dan tolong jawab pertanyaan ku yang belum kau jawab dari tadi, bagaimana kau boleh berada di hotel itu dan yang lebih penting kenapa gadis muda seperti mu pergi seorang diri di belanda ?

Liya berdehem, dia memutarkan bola mata nya sambil berfikir apa alasan yang harus dia berikan.

" Fikir liya..cepat fikir ! " Bisik nya dalam hati.

" Kenapa kau diam ? " Tanya luke kembali.

" A-aku.....

Tring !

Bunyi telefon liya menghentikan berbualan mereka, liya mengambil telefon nya itu untuk melihat siapa yang telefon.

Terpapar nama ' zero '

Liya menoleh ke arah luke yang sedang menunggu jawapan nya.

" Sebentar, " jawab liya sambil keluar dari ruangan rawatan luke.

" Hello ?

" Selamat tengahari liya !

" Apa dia zero ? Cepat cakap apa yang kau mau sampaikan ! " Bisik liya.

" Ehem.. nyonya memberikan pesan kepadaku untuk tidak meninggalkan mu seorang diri disini liya, nyonya ingin kau ikut aku kembali petang ini atau nyonya lily dan tuan devan sendiri yang akan membawamu pulang.

Liya memijat kepala nya yang mendadak sakit.

" apa kau tidak boleh bantu aku zero please ! Aku masih mau berdating dengan kekasih ku. " Pinta liya.

Dari dalam telefon zero menghembuskan nafas nya.

" Maafkan aku liya, aku lebih takut dengan kemarahan nyonya lily dan tuan devan daripadamu. " Jawab zero.

" Shit ! " Umpat liya.

" Baik lah ! Dalam masa satu jam kau ambil aku, kau tidak perlu naik di atas biarkan aku yang sendiri turun.

Tut...

Liya menatap screen telefon nya yang sudah gelap, dia menatap ruang rawatan luke. Padahal dia masih ingin meluangkan masa bersama luke.

Dia menekan kembali screen telefon nya, mencari nama ' Vicky '

Setelah selesai menghantar chat ke vicky, dia kembali masuk di dalam ruang rawatan luke.

Clik " pintu dibuka.

Liya duduk di kerusi depan katil luke.

" Uncle ? "

Luke menjawab dengan deheman.

" Telefon uncle ada di laci, semalam para nurse meletakan di sana ketika mengganti pakaianmu.

I Love you Uncle Luke ! [✓]Where stories live. Discover now