Chapter 14

1.5K 54 0
                                    

Tok.. tok..

Luke mengerutkan kening nya, siapa yang mengetuk pintu ruangan kerja nya saat ini, padahal jam sekarang sudah malam.

Dia berdiri lalu melangkahkan kaki menuju ke arah pintu.

Clik " pintu dibuka.

Luke tercengang melihat gadis yang dia benar-benar tidak menjangkakan kehadiran nya, padahal baru saja mereka bertemu di rumah tadi pagi.

" Kau buat apa di sini ? Bagaimana security boleh benarkan kau naik disini ? " Tanya luke sambil mengerutkan kening nya.

Liya tidak menjawab pertanyaan luke,  dia menolak tubuh luke untuk masuk di dalam lalu dengan tangkas dia mengunci ruangan kerja luke.

" Hey ! Apa yang kau lakukan ! " Ujar luke pada liya sambil mencuba untuk mencegah tangan liya untuk mengunci pintu itu.

Liya menepis tangan luke, lalu memutarkan tubuh nya menghadap luke, dia menatap wajah lelaki yang dia cintai itu dengan penuh kasih sayang.

" I love you luke... I love u so much " Ucap liya sambil menatap luke dengan mata nya yang berkaca-kaca.

Luke terdiam, dia menatap bola mata liya yang kelihatan sendu.

Liya melangkahkan kaki mendekati luke lalu mengalungkan tangan nya di leher luke.

Mereka saling menatap antara satu sama lain, suasana menjadi senyap seketika sehingga liya membuka suara kembali.

" Aku sudah jatuh cinta dengan mu dari hari itu luke ?

" Apa maksudmu ? " Tanya luke dengan bingung.

" Dari umurku 6 tahun, aku sudah jatuh cinta dengan mu semenjak dari hari itu, ketika itu kau sedang berada di pantai bersama-sama dengan vie dan yang lain. Aku berdiri tepat di belakang mu ketika kau sedang mengusap ubun kepala vie.

" Aku jatuh cinta dengan senyuman yang kau berikan pada vie..

" Untuk seketika aku sudah melupakan semua itu, tapi semasa kita bertemu untuk yang kedua kali nya saat vie dan vicky birthday, hati aku kembali berdegup dengan kencang sama seperti ketika itu. "

Luke menghembuskan nafas nya, dia menolak tubuh liya untuk menjauh dari nya.

" Kau tidak mencintai aku liya, itu hanya perasaan kanak-kanak dan remaja, cepat atau lambat perasaan itu pasti akan hilang. " Bantah luke.

Liya mengepalkan jemari nya.

" Bagaimana kalau tidak hilang luke ! Bagaimana kalau perasaan aku ini bukan perasaan kanak-kanak dan remaja.

Luke memalingkan wajah nya dari liya lalu melangkahkan kaki nya ke arah kerusi untuk duduk.

" Pergi ! Aku tiada masa mau layan dengan sikapmu yang aneh itu. " Ujar luke sambil mengibaskan tangan nya menghalau liya.

" Aku tidak akan pergi dari sini sebelum kau memberikan aku jawapan luke. "

" Pergi liya ! Pergi dari sini sebelum aku hilang sabar. " Pinta luke.

Liya mengelengkan kepalanya di depan luke.

Luke memejamkan mata nya sambil menghembuskan nafas nya lalu dia mendongakan kepala menatap liya.

Dia mulai kehilangan sabar nya, dia cuba untuk menahan diri dari tidak marah kerna dia mau cuba untuk memahami keadaan liya yang masih lagi remaja dan belum matang.

" Jadi sekarang apa yang kau mau liya ? Please, understand me liya, aku masih lagi banyak kerja yang harus aku lakukan, kalau kau terus berkelakuan seperti ini, kerja aku tidak akan selesai dan aku tidak akan dapat berehat malam ini.

I Love you Uncle Luke ! [✓]Where stories live. Discover now