05.Coca Cola.05

184 148 453
                                    

.

.

.

HAPPY READING :)

.

.

.

Keseharian anak baik-baik itu membosankan. Duduk tenang di bangku menunggu guru datang, gibah singkat dengan teman sebangku yang membuat dosa bertambah, ikut tertawa saat memerhatikan aksi geblek teman-teman sekelas yang terkadang kumat bisa membuat mulas.

Seperti sekarang ini, Mio baru tau kalau guru bertubuh atletis tertutup pakaian yang selalu rapi, kepala yang hampir seluruhnya tak ditumbuhi rambut dengan sepatu hitam mengkilap itu yang bertugas mengambil absen setiap hari pada tiap kelas. Cerita punya cerita nama guru tersebut Fajar Hia. Mereka biasa menyebutnya dengan Pak Fajar.

Baru saja melangkahkan kaki di ambang pintu berbagai sorakan dan perkataan-perkataan yang tidak enak didengar telah ramai dikumandangkan.

"Pagi, Bapak otot bisepnya makin nonjol aja, rekomen dong tempat gym yang bagus." Sebagai contoh kalimat yang paling sering ditanyakan.

"Pak bagi uang dong, mau jajan kekantin belum makan dari pagi, Pak. Lapar kali, Pak udah gak tahan lagi," desak seorang pria gemuk yang duduk di bangku belakang dengan muka memelasnya.

"Ssttt, pada rese yaa, Pak. Sabet aja, Pak biar gak kurang ajar." Kali ini si anak alim di kelas yang bersuara.

"Rikkyy, Pak hadirr," ucap siempunya nama padahal sama sekali tidak ada yang bertanya, selanjutnya terdengar bunyi sorakan diselingi tawa dari seisi kelas.

Dan banyak lagi perkataan-perkataan dari anak-anak usil di kelas Mio.

"Sssttt, tolong suaranya dikondisikan yaa. Kalian seperti ini seperti tidak berpendidikan," keluh Pak Fajar sambil bertepuk-tepuk tangan dengan wajah datarnya tanpa nada marah sedikitpun dan malah seperti mengabaikannya.

"Siapa yang tidak hadir?" Ujarnya kemudian seraya bermonolog lalu memerhatikan papan absen.

"Si nihil pakk!" ungkap siswa yang duduk nya di depan.

"Bagus yaa, selalu tingkatkan seperti ini. Jangan ada lagi yang alpha yaa. Kita harus rajin ke sekolah untuk menimba ilmu supaya kelak apa yang kita pelajari di sekolah ini dapat kita praktekkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari," jelas Pak Fajar seperti memberi pengertian kepada bocah SD yang mampu membuat seisi kelas menahan tawa habis-habisan.

Setelah mengatakan hal itu guru tersebut bergegas untuk meninggalkan kelas tersebut. Yang kemudian suara sorakan terdengar riuh kembali.

Sesampainya di depan pintu dirasa masih ada yang janggal pada kelas tersebut. Pak Fajar kemudian mengambil langkah sigap memasuki kelas kembali.

Berhasil membuat seisi kelas terdiam seribu bahasa. Pasalnya ada yang mengatakan marahnya orang sabar itu mengerikan.

"Siapa tadi yang meminta uang untuk jajan?" tanya guru tersebut dengan raut wajah yang tidak dapat diartikan.

Dengan kekompokan yang secepat kilat seisi kelas menoleh pada cowo gemuk yang duduk di belakang namun tidak ada yang menunjuknya.

"Kamu kan?" Tanya guru tersebut kemudian bergegas berjalan kearah siswa yang dituju.

Seraya merogoh sakunya dan mengeluarkan sesuatu lalu memasukan selembar uang berwana biru ke saku siswa itu. "Nanti yaa jajan ke kantin waktu udah istirahat, jangan sekarang."

What's Up MXWhere stories live. Discover now