Chapter 3

2.7K 134 0
                                    

~ Happy reading ~


"Morning, baby"

Asha terperanjat kaget "Anjir lu! Baby, baby muka lo tuh kayak babi" ucap Asha seraya menatap sinis pria di depannya itu.

"Santai aja dong, hehe. Mau berangkat bareng, ga?" tawar pria itu seraya menyengir tanpa dosa

Asha terdiam sembari menimang-nimang ajakan itu

"Emm, boleh deh" putus Asha menerima tawaran itu. Kemudian ia berjalan menuju motor pria itu.

"Lah, malah ninggalin, dasar bocah setan" ucap pria itu memandang kesal tubuh gadis yang berjalan mendahului nya. Lalu, berjalan lambat menyusul gadis itu.

"WOI ATHAR! LU NIAT GA SIH NGAJAK BERANGKAT BARENG? CEPETAN!" teriak Asha yang merasa jengkel karena pria dengan nama Athar itu berjalan lambat seperti siput.

"Iya, kanjeng ratu" jawab Athar seraya mempercepat jalannya.

Kemudian, mereka berangkat bersama menuju kampus.

Pria dengan nama lengkap Athar Zifrano Mavendra itu berasal dari Indonesia. Athar dan Asha memang sudah berteman sejak dari kecil. Tetapi, suatu hari, Asha ikut dengan orang tua nya ke Prancis karena perusahaan daddy nya di sana yang tengah dalam masalah.

Flashback On

"HUAAA ACAA!! ACA NDA BOLEH PELGI! ACA DI CINI AJA CAMA ATHAL! hiks" teriak seorang bocah lelaki yang berusia 4 tahun itu dengan nada cadelnya, diiringi isakan yang semakin membesar.

Gadis kecil yang dipanggil Aca (Asha) itu hanya memandang sendu bocah di depannya.

"Athal, Aca halus pelgi.. Kalau udah besal, kita pasti akan beltemu lagii" ucap gadis kecil itu sambil menenangkan temannya yang masih menangis sesenggukan.

Bocah tampan itu menggeleng keras, kemudian memeluk tubuh kecil Asha dengan erat "Nda mauu hiks, kalau Aca pelgi, Athal juga mau ikut pelgi.."

Kedua orang tua Asha hanya memandang sedih sekaligus gemas dengan tingkah Athar yang seperti tidak rela jika harus berpisah anak perempuan mereka.

Sebenarnya, mereka juga tidak ingin meninggalkan bocah lelaki itu sendiri. Karena, kedua orang tua Athar telah tiada sejak bocah itu berusia 2 tahun. Mereka meninggal saat dalam perjalanan pulang menuju rumah mereka, setelah menyelesaikan urusan bisnis ayah Athar di Amerika. Tetapi, nasib sial tengah menimpa mereka, pesawat yang mereka tumpangi telah jatuh dan hilang kadar. Kini, Athar tinggal bersama bibi dan paman nya.

Kejadian itu yang membuat Athar menjadi semakin lengket pada Asha, karena menurutnya, Asha adalah kebahagiaan satu-satunya yang dia miliki. Asha itu pusat dunia nya, hanya Asha yang mampu membuatnya bertahan sampai saat ini. Oleh sebab itu, Athar tak rela jika harus berpisah dengan Aca nya.

"Nak, Aca harus segera pergi. Tolong lepaskan Aca, ya?" pinta Liana dengan lembut agar tak menyakiti perasaan pria kecil itu.

Tetapi, suara lembut Liana malah membuat hati pria kecil itu sesak. Ia tak ingin berpisah dengan Asha.

"No! Tante kan udah janji nda akan bawa Aca pelgi jauh-jauh, hiks Aca bakal cama Athal telus!" bantah pria kecil itu masih dengan sesenggukan.

Kedua orang tua Asha saling menatap, lalu mengangguk dengan pelan. Kemudian Marcel merebut paksa anaknya dari pelukan erat pria kecil itu dan berjalan pergi menuju mobil mereka. Sebelum itu, mereka sudah berpamitan pada paman dan bibi Athar.

Athar yang merasa tangannya terlepas dengan tangan Asha pun langsung kalang kabut "NOO!! HIKS ACAA!! JANGAN BAWA ACA PELGII!! ACA PUNYA ATHAL! BALIKIN ACAA! HUAA" teriak pria kecil itu dengan tangisan yang semakin menjadi-jadi. Dadanya terasa sangat sesak, dia seperti kehilangan pasokan udara. Dia ingin pergi menyusul Asha-nya, tetapi ditahan oleh paman dan bibi nya.

Possessive Male AntagonistWhere stories live. Discover now