Chapter 4

2.5K 167 7
                                    

~ Happy Reading ~



Brum! Cittt!!

Suara knalpot motor yang terparkir di halaman kampus itu, mengalihkan pandangan beberapa mahasiswa yang sedang berjalan menuju kampus.

Terlihat seorang gadis, tengah membuka helm yang ia kenakan.

"Heh! Bisa gak sih, kalo bawa motor tuh yang santai aja? Lo kalo mau bunuh diri jangan ngajak-ngajak gue, t*lol!" umpat nya dengan napas yang menggebu

"Sorry, lagian juga biar kita gak telat" jawab pria itu dengan cengiran nya

"Eh! Tunggu, Sha!"

Gadis tak menanggapi nya, dia berjalan masuk menuju kampus.

••••


Waktu berjalan begitu cepat. Kini, semua mahasiswa berbondong-bondong keluar dari kampus, termasuk Asha.

Asha tengah berjalan menuju gerbang karena biasanya bodyguard nya itu sudah menunggu di depan sana, Sebenarnya dia berniat akan pulang bersama Athar, tetapi Athar masih ada kelas tambahan.

Tap tap--

Tiba-tiba langkah kaki nya terhenti saat melihat seorang pria berbadan kekar tengah berjalan ke arahnya dengan tatapannya yang tajam.

Glek

Asha menelan ludahnya dengan susah payah. 'Emang gue punya hutang? Kok sampe ada rentenir di sini?' batin nya gelisah karena tatapan tajam milik pria itu yang seperti akan menembus mata nya.

"O-om, kalau mau nagih hutang nanti saya transfer" ucap Asha dengan gugup saat melihat pria itu sudah berdiri di depannya. Ia menunduk kan kepala nya pandangan nya dari pria itu.

"Hm?" pria itu mengangkat satu alis nya.

"Om mau nagih utang kan? Tapi seingat saya ga pernah ngutang deh" Kata gadis itu dengan wajah bingung nya, karena memang seingatnya ia tak memiliki hutang.

Pria itu terkekeh pelan melihat raut wajah bingung gadis di depannya yang membuatnya gemas. Uh, rasanya ia ingin mengurung gadis itu hanya untuknya, tak ada yang boleh melihat wajah menggemaskan itu selain dirinya.

Kemudian, ia menghela napas nya, "Kamu tidak ingat saya?"

Gadis itu mengerutkan keningnya, "Nggak" jawabnya. Siapa pria di depan nya ini?

"Bukan kah kita pernah bertemu di perjalanan, saat kamu selesai berbelanja?"

Asha terdiam sejenak, lalu teringat ia pernah bertemu seorang pria tampan saat dalam perjalanan pulang sehabis berbelanja. Apakah pria ini?

WTF-?!!

"Ah iya! Saya ingat" seru nya dengan tersenyum canggung seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Kemudian, ia terperanjat kaget saat melihat tangan nya digenggam oleh pria itu.

"E-eh saya mau dibawa kemana, om?"

Pria itu tak menjawab, tiba-tiba membawanya menuju mobil yang terkesan sangat mewah, dengan beberapa bodyguard di sekitar nya.

Asha terperangah dengan pemandangan di depannya, bagaimana tidak? Bodyguard itu berjejer dengan rapi mengelilingi mereka dengan membungkuk hormat bak prajurit yang menyambut raja dan ratu nya. Meskipun Asha juga memiliki beberapa bodyguard, ia tak pernah diperlakukan seperti ini. Ini sedikit berlebihan menurut nya.

"Masuk" tanpa menunggu jawaban, pria itu menarik tangan Asha untuk masuk ke dalam mobil. Asha yang masih kebingungan dengan situasi ini pun hanya ikut masuk ke dalam mobil.

Possessive Male AntagonistWhere stories live. Discover now