Chapter 12

867 67 4
                                    

~ Happy reading ~


5 bulan telah berlalu, sejak kejadian itu Asha mencoba membuka hati nya untuk Zerga, membuat mereka kini semakin dekat meskipun awal nya Asha kesulitan menghadapi sifat tempramen pria itu.

Sejak saat itu juga, Athar tak pernah menampakkan batang hidungnya lagi bak tertelan bumi. Bahkan sekedar mengirim pesan pun tidak. Asha merindukan teman nya itu, teman satu-satunya yang ia miliki sejak kecil. Apakah pria itu marah padanya karena kejadian waktu itu?

Dan tentu saja kepergian Athar membuat Zerga senang karena pemuda itu tidak mengganggu hubungan mereka lagi, namun di sisi lain ia juga harus tetap waspada kalau-kalau pemuda itu datang kembali dan merebut miliknya, ralat, gadis nya. Memikirkan hal itu membuat Zerga semakin posesif pada gadis nya. Seperti saat ini, Asha tengah makan siang di kantin kampus nya bersama Zelin, dengan 10 bodyguard yang berjejer rapi di ujung kantin. Padahal ia sudah mengatakan pada Zerga agar tidak perlu mengawasi nya, tapi pria itu seperti nya tidak akan membiarkan dirinya lepas.

"Bukankah kekasih mu itu terlalu berlebihan? Mereka menyeramkan." bisik Zelin pada Asha yang sedang mengunyah makanannya, pandangan nya tertuju pada beberapa pria kekar yang tengah menatap intens ke arah mereka. Lebih tepatnya ke arah sahabat nya.

"Sudah kubilang, dia bukan kekasih ku."

"Tapi mengapa dia bertingkah seolah seperti kekasih mu?" tanya Zelin menyeritkan dahinya. Asha hanya mengedikkan bahu nya, ia hanya fokus mengunyah makanan nya.

"Dia bahkan tidak melamar ku" dengus Asha kesal.

Zelin menutup mulutnya tak percaya, "Apa dia hanya mempermainkan mu?"

Asha memukul tengkuk gadis berambut pirang itu seraya menatap nya tajam, membuat si empu meringis.

"Aku kan hanya bertanya, huh" kesal Zelin, lalu kembali memakan makanan nya.

"Mungkin dia ingin menunggu waktu yang tepat" ucap Asha dibalas anggukan oleh Zelin. Padahal sebenarnya gadis itu tengah meyakinkan dirinya sendiri agar tidak berpikir macam-macam.

Di sisi lain, Zerga tersenyum tipis saat mendengar perbincangan seseorang melalui benda kecil yang terpasang di telinga nya, lebih tepatnya ia tersenyum karena mendengar setiap suara yang mengalun lembut dari bibir gadis nya itu yang menyapa pendengaran nya.

"Tetap awasi gadis ku, aku akan segera kesana" ucapnya pada salah satu bodyguard yang ia tugaskan untuk berjaga di area kampus.

Ia bangkit dari duduknya, keluar dari gedung pencakar langit itu lalu menuju Ferrari hitam miliknya.

"Wait for me, baby" gumam nya menatap lekat benda pipih di tangannya lalu mengecup lembut layar ponsel nya yang menampilkan foto gadis cantik yang tengah tersenyum menatap kamera.

Zerga segera menancapkan gas nya menyusuri jalan raya yang sedikit padat itu.

Setibanya di depan kampus, para mahasiswa berlalu-lalang keluar dari gedung itu. Zerga memarkirkan mobilnya asal, netra nya menyapu seluruh suasana kampus yang ramai itu, tak lama terlihat seorang gadis yang tengah berjalan bersama teman nya. Tanpa membuang waktu, Zerga memarkirkan mobil nya asal lalu segera turun dari mobil.

"Baby!" ia memeluk erat gadis itu seolah tak berjumpa setelah sekian lama

"I miss you so bad.." Zerga menenggelamkan wajahnya di ceruk leher gadis itu, lalu menghirup rakus aroma stroberi yang menguar dari tubuh gadis itu.

Sementara kedua gadis yang awalnya asik berbincang, kini terdiam dengan kedua mata yang mengerjap pelan.

Mengerti dengan keadaan, Zelin segera membuka mulutnya.

Possessive Male AntagonistWhere stories live. Discover now