Chapter 15

1K 51 3
                                    

~ Happy reading ~

"Baby!" suara itu menarik atensi kedua gadis yang masih sedang bercengkrama ria.

Asha terkejut melihat pria yang datang berdiri di depannya dengan penampilan berantakan dan nafas yang memburu.

Asha memerjapkan matanya beberapa kali, "A-apa?"

Zerga menelisik setiap inci tubuh gadisnya, memastikan gadis nya itu tidak terluka. "Kamu baik-baik saja? Apa ada yang terluka? Ada yang menyakiti mu?"

"Sudah kubilang agar tidak keluar dari mansion, kenapa masih membantah hm? Ayo pulang!" cerocos Zerga lalu segera menarik tangan gadis nya itu berniat membawanya kembali pulang.

Saat tengah sibuk mengerjakan beberapa berkas di ruang kerjanya, Zerga dibuat jantungan ketika melihat pesan masuk dari gadisnya yang mengatakan ingin pergi keluar. Apalagi mendengar laporan dari anak buahnya yang bertugas mengawasi gadisnya itu mengirim foto Asha tengah berjalan ria lalu duduk dalam di salah satu tempat makan. Yang benar saja, sedari tadi Zerga merasa was-was takut gadisnya itu kenapa-kenapa setelah mendapat teror seperti itu. Sedangkan yang dikhawatirkan malah dengan santainya pergi .

Asha menepis tangan Zerga dari pergelangan tangannya, "Aku bosan jika terus berada di mansion! Tidak ada teman untuk diajak bicara, lagipula aku hanya mencari udara segar di luar, bukan masalah besar" ujar Asha membela dirinya yang merasa tidak bersalah

Zerga menghela napasnya, "Ada aku sayang! Aku bisa mengajakmu bicara, bisa menemani mu 24 jam, aku bisa memasak makanan lezat dan tentunya lebih sehat untukmu"

"Nyenyenye.. padahal sedari tadi kau bekerja, 24 jam apanya?!" cibir Asha

Zerga menggigit bibir dalamnya, benar juga, pikirnya. "Mulai sekarang aku akan menemanimu, oke? Ayo kembali ke mansion. Disini berbahaya untukmu" bujuk Zerga

"Tapi dia-" Asha menatap temannya yang sedari tadi hanya diam menyaksikan perdebatan kedua pasangan itu.

Zerga melirik sekilas Alea yang juga tengah menatapnya kaku.

"A-aku tidak apa-apa! Kalian berdua pergilah, aku masih ingin makan disini" cengir Alea berusaha membuat pasangan itu pergi, agar ia tidak terlalu canggung berada disini.

"Kau yakin?" tanya Asha memastikan, dan dibalas anggukan mantap oleh temannya itu dengan acungan jempol.

"Sudahkan? Ayo pergi" Zerga kembali menarik lembut tangan gadisnya untuk keluar dari tempat makan itu.

Alea melambaikan tangannya ke arah sahabatnya yang mulai berjalan meninggalkan kafe itu, lalu menghela napas lega.

••••

Kini kedua sejoli ini berada di dalam kamar, tepatnya di mansion milik Asha. Karena kedua orangtua Asha masih ada urusan di luar kota, membuat Asha sendirian di mansion bersama para maid dan bodyguard. Menepati janji nya itu, Zerga menemani gadisnya di kamar dan meninggalkan pekerjaan nya yang terbengkalai.

"Sayang.. Aku akan memasakkan banyak makanan lezat untukmu oke? Tapi jangan mendiami ku," rayu Zerga pada Asha yang sedari tadi menyembunyikan tubuhnya di dalam selimut.

Sejak pulang dari tempat makan itu, gadis nya itu hanya diam, sesekali menjawab ucapannya dengan ketus. Apa gadis nya itu marah hanya karena tidak dapat makan di tempat tadi? Yang benar saja! Bahkan masakannya jauh lebih lezat daripada makanan berlemak disana.

"Ck! Pergilah! Mood ku sedang buruk sekarang" sentak Asha dari dalam selimut.

Bukannya diam dan menjauh, Zerga justru semakin merengek dengan menggesek-gesekkan kepalanya pada tubuh gadis nya yang tertutup selimut itu.

Possessive Male AntagonistWhere stories live. Discover now