Chapter 1

3.7K 195 0
                                    

~ Happy reading ~

Di suatu pagi yang cerah, matahari mulai menampakkan wujudnya secara perlahan, disusul dengan suara merdu dari kicauan burung yang berterbangan di atas sebuah mansion yang terbilang cukup mewah.

Sinar matahari itu menembus gorden di sebuah kamar yang bernuansa biru dan putih.

Seorang gadis yang masih terlelap itu mulai terusik dengan sinar matahari yang sudah menyelinap masuk melewati celah gorden.

Mata cantik itu mulai terbuka dengan perlahan, lalu duduk dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul. Kemudian beranjak dari tempat tidur, berniat untuk membuka gorden berwarna putih itu.

"Good morning, world!" ucap gadis itu dengan riangnya setelah gorden terbuka lebar.

Kemudian, dia berjalan menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas paginya.

Meskipun ini hari libur, dia tidak malas untuk bangun pagi dan memulai aktivitasnya di hari libur.

20 menit sudah berlalu, pintu kamar mandi terbuka dan terlihat seorang gadis cantik keluar dengan bathrobe dan rambutnya yang masih basah. Lalu, dia berjalan menuju meja rias untuk mengeringkan rambutnya.

Kemudian, dia berjalan menuju walk in closet mengganti pakaian nya.

Beberapa menit kemudian, dia keluar dengan dress feminim berwarna sky blue dan sepatu sneakers miliknya. Gadis itu memang menyukai pakaian yang simple dan berwarna soft karena menurutnya itu cocok untuk sifatnya yang 'kalem'.

Setelah hampir 1 jam dihabiskan hanya untuk bersih-bersih, dia berjalan keluar kamar berniat untuk sarapan.

Di ruang makan, terlihat wanita dan pria paruh baya yang seperti tengah menunggu seseorang bergabung untuk sarapan bersama.

"MORNING ALL!!" teriak gadis itu dengan suara yang cemprengnya sambil berjalan menuruni tangga.

"Hahh rusak sudah pagi kita yang cerah ini.." ucap wanita paruh baya itu seraya menghela napas.

"Asha! Jangan berteriak seperti itu, ini masih pagi" tegur pria paruh baya itu.

"Hehe, yang bilang sekarang malem siapa Dad?" jawab gadis itu sambil menyengir.

Pria dan wanita paruh baya itu hanya menghela napas lelah melihat tingkah anak gadis mereka yang terkadang membuat mereka naik darah.

Yap, mereka orang tua Asha. Asha merupakan anak tunggal di keluarga itu karena suatu kejadian yang membuat mommy Asha tak bisa hamil lagi. Oleh karena itu, mereka sangat menyayangi Asha sebagai anak perempuan yang mereka miliki satu-satunya, walaupun tingkah anaknya itu membuat mereka darah tinggi.

"Sudah, habiskan sarapan kalian" ucap Liana, mommy Asha.

Mereka pun mulai memakan makanan mereka tanpa adanya pembicaraan.

Selesai sarapan, Liana menyuruh Asha untuk pergi membeli bahan-bahan makanan yang habis, kenapa tidak menyuruh maid saja? Karena, para maid dan bodyguard diperbolehkan untuk libur hari ini.

Asha pergi diantar oleh Daddy nya, karena Daddy nya itu tidak memperbolehkannya mengendarai kendaraan apapun. Karena daddy nya tahu bahwa Asha memiliki sifat yang ceroboh, hal itu membuat Marcel *Daddy Asha* protektif pada anak gadis satu-satunya itu.

Di sini lah Asha berada, di pusat perbelanjaan.

"Beli apa dulu ya?" Gumam gadis itu entah bertanya pada siapa, seraya mengetuk-ngetuk dagunya.

"Camilan dulu deh, terus baru beli sayur sama daging" Lanjutnya, kemudian berjalan menuju tempat camilan.

Dirasa sudah cukup banyak camilan yang dia masukkan ke dalam keranjang, dia pergi ke tempat daging dan sayuran.

"Mommy tadi nyuruh beli daging ayam apa sapi ya? Hm, beli dua-duanya aja deh" Gumam gadis itu dengan ekspresi wajah yang berubah-ubah membuat orang yang membeli daging di sebelah nya ikut gemas.

"Mas, saya beli daging yang ini satu ya" Ucap Asha sambil menunjuk daging yang di hadapannya.

"Saya ambil daging ini, mas" Ucap seorang wanita yang terlihat masih berusia 20 tahun dengan make up menor dan dress ketat itu seraya menunjuk daging yang sama secara tiba-tiba. Karena, daging itu hanya tersisa satu saja.

"Kak! Kan saya duluan yang mau beli daging itu!" ucap Asha dengan raut wajah kesal.

"Aduh Dek, saya duluan ya, saya mau masak daging itu buat makan malam nanti" Ucap wanita itu

"Kakak kira, saya di sini beli daging cuma buat dipajang di pigura? Saya beli daging juga buat dimakan lah, kak" Jawab Asha tak mau kalah

"Kok kamu nyolot sih? Kan saya duluan yang mau beli daging itu" Ucap wanita itu tidak tahu diri

"Lah, jelas-jelas tadi gue duluan yang mau beli kok, iya kan, mas?" Kata Asha, lalu bertanya kepada penjual daging yang sedari tadi melongo menyaksikan kedua perempuan itu adu mulut hanya gara-gara sebuah daging.

Sebenarnya bisa saja dia membeli seluruh daging yang ada di pusat perbelanjaan ini, tapi dia terlanjur malas jika harus berpindah tempat dan dia juga bukan tipe yang mudah mengalah dengan orang lain, jadi dia akan mempertahankan daging itu agar tetap menjadi miliknya.

"Iya, Kak. Tadi kakaknya duluan yang ke sini" Ucap lelaki itu yang akhirnya membuka suara.

"Nah kan, jadi daging itu punya saya" Ucap gadis itu sambil tersenyum kemenangan.

Tanpa mengatakan sepatah kata apapun, wanita tadi langsung pergi dari tempat penjualan daging itu.

"Lah? Pergi gitu aja? Wah tuh mbak-mbak bikin darah tinggi aja" Kata gadis itu sambil mendengus kesal

Setelah drama perebutan daging yang membuat mood nya turun, Asha sekarang sudah berada di tempat sayuran.

"Ini apa ini ya?" Gumam gadis itu dengan muka bingung seraya menatap kedua sayur di tangannya.

Mommy nya tadi menyuruhnya untuk membeli sayur bayam tetapi, dia tidak bisa membedakan sayur bayam dengan sayur lain nya, karena menurutnya semua sayur itu sama saja, mempunyai warna hijau semua.

"Hahh pusing gue.." Ucap gadis itu dengan menghembuskan napasnya lelah.

"Permisi nyonya, maaf mau nanya, ini sayur bayam yang mana ya?" Tanya Asha kepada seorang wanita paruh baya yang kebetulan tengah memilih sayuran di sampingnya.

Wanita itu terkekeh pelan, dia sedari tadi menatap Asha yang sedang memilih sayuran dengan wajah bingung.

"Yang ini, nak" Jawab wanita itu sambil menunjuk sebuah sayuran di tangan kanan Asha.

"Ohh, terima kasih, nyonya" Ucap Asha berterima kasih kepada wanita itu.

Wanita itu hanya mengangguk kan kepalanya seraya tersenyum kecil.

Setelah dirasa semua bahan sudah lengkap, Asha berniat untuk pulang. Dia sedikit kesulitan karena kini kedua tangannya penuh dengan barang belanjaan.
Dia memutuskan pulang dengan berjalan kaki karena ingin menikmati pemandangan kota di sore hari.

Ya, tak terasa hari sudah mulai sore, karena tadi Asha mampir untuk makan siang dan sebab itu dia lama berada di pusat perbelanjaan.

Di tengah perjalanan, dia tidak sengaja berpapasan dengan seorang pria bertubuh atletis dan wajah yang maskulin

Asha tertegun saat melihat wajah tampan pria itu, bahkan terbilang sangat tampan. Iris mata berwarna hazel itu itu sungguh memabukkan.

Tiba-tiba pandangan mata nya bertabrakan dengan mata hazel pria itu. Dengan cepat, dia memalingkan wajahnya ke arah lain, lalu melanjutkan langkah kaki nya yang sempat tertunda karena pria tampan itu.

Pria itu menyeringai sembari menatap punggung gadis cantik itu yang mulai menjauh.

"Mine." Gumam pria itu dengan nada tegas tak terbantahkan.









Selamat hari raya Idul Fitri, bagi yang merayakan💙
Minal aidin wal faidzin, forgive me body and soul🥰🙏

===================
Thank you for reading..
Don't forget to vote❤️
===================

Possessive Male AntagonistHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin