Chapter 16

701 54 6
                                    

~ Happy reading ~

Dor!

Setelah melepaskan pelatuknya, Zerga segera menarik tubuh Asha dan mendekapnya erat. Sementara Asha masih dibuat terkejut dengan suara tembakan tepat di belakangnya tadi.

"Nakal hm..?" bisik Zerga menggeram rendah tepat di telinga Asha, membuat bulu kuduk nya berdiri.

"Aku hanya ingin membantu mu" ujar Asha menggigit bibir dalam nya.

"Apa kamu tidak sadar? Itu membahayakan dirimu sendiri!" Zerga menghela napas kasar ketika dirinya tidak sengaja membentak gadis nya itu. Ia menenggelamkan wajahnya di bahu Asha.

"You scared me baby, please don't do that again.." Zerga berbisik lembut. Jantungnya terasa masih berdetak tidak beraturan, jika sampai terlambat sedetik saja Zerga tidak akan mengampuni dirinya sendiri. Namun bagaimanapun ia tak tega memarahi gadis manis nya ini.

Asha hanya diam sembari mengelus lembut rambut Zerga dengan jemari lentiknya.
"Tanganmu penuh luka" ucap Asha mengalihkan atensi nya pada lengan kemeja Zerga yang sedikit ter-angkat.

Zerga menggeleng tenang, "Hanya goresan kecil,"
Sebuah goresan apanya?! Bahkan banyak darah mengalir deras dari sayatan itu.

"Ayo ku obati!" Asha menarik tangan Zerga agar kembali masuk ke dalam mansion. Zerga hanya pasrah menurut. Sebelum masuk ke dalam, Zerga mengode para anak buahnya untuk segera membereskan kekacauan itu.

Kini Zerga duduk manis ketika Asha mengobati lukanya, ia tak henti-henti nya menatap wajah cantik gadis nya itu yang tengah serius meniup luka nya dengan lembut.

"Apa kamu kenal dengan orang-orang tadi?" Asha menatap sekilas wajah Zerga, lalu kembali menarik atensi nya pada luka Zerga dan melilitkan perban di luka yang telat ia obati.

"Jika hanya serangga kecil seperti tadi, aku tidak mengenalnya, sayang. Tapi kurasa aku tahu dalang dibalik semua ini" Zerga tersenyum kecil ketika melihat balutan perban di lengannya.

Asha mengerutkan keningnya hingga kini dia menghadap penuh ke arah Zerga. "Siapa?"

Bukannya menjawab, Zerga terkekeh gemas melihat raut wajah penasaran gadis kecil nya itu. Dia mengelus kerutan di kening Asha dengan lembut sambil meninggalkan kecupan ringan disana.

"Kamu akan segera mengetahuinya" Zerga tersenyum misterius.

Asha yang melihat itu langsung memberikan raut wajah tidak suka nya.

"Tidak usah sok misterius. Cepat beritahu aku!"

"Aku masih belum menyelidiki nya secara lanjut, sayang. Tapi memang dia ingin bersaing bisnis denganku secara ilegal, dan tentu saja aku tidak mungkin membuang waktu berharga ku hanya untuk mengurusi makhluk tidak berguna sepertinya. "

Asha menatap sinis pria di depannya itu. "Jika tidak ingin membuang waktu berharga mu, lalu mengapa kamu tadi menghabiskan waktumu untuk melawan mereka?"

"Tentu saja untuk melindungi gadis nakal ku ini. Selama ini aku tidak bertindak, bukan berarti mereka bisa menyentuh bahkan melukai berlian milikku." Zerga menangkup wajah Asha lalu mengecup pucuk hidung gadis itu dengan lembut.

Asha yang diperlakukan seperti itu merasa hatinya sudah terombang-ambing, bagaimana pria ini bisa memborong seluruh love language yang ada?

Asha masih menampilkan wajah angkuhnya, ia tidak boleh kalah dengan sikap manis pria ini. "Kamu menyamakan ku dengan sebuah berlian? Murahan sekali, bahkan masih banyak orang yang mampu memilikinya"

"Not just a diamond, baby. You're the light of all darkness, you're own of my whole world, my beautiful angel." Zerga menatap dalam seolah tengah menyelami iris yang menenangkannya itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Possessive Male AntagonistWhere stories live. Discover now