Menjilat Ludah Sendiri

314 86 497
                                    

•PART INI MERUPAKAN PART FLASHBACK PERCERAIAN WINTER DAN PERTEMUAN IEL DENGAN BUNDA PLUTO

•SEBELUM MEMBACA AKU SARANKAN UNTUK MEMUTAR LAGU DI ATAS

•BACA BAIK-BAIK AGAR TIDAK BINGUNG

"Apa itu cinta?"
-Author-

*****

🎵 - Isyana Sarasvati - Lembaran Buku.

Selalu kucoba tuk lupakan

Enam tahun.

Enam tahun sudah pernikahan Winter dan Arvin. Mereka dikaruniai tiga orang anak, satu putra dan dua putri. Anak-anak mereka kerap dijuluki 3i. Karena nama panggilan mereka yang berawalan huruf i ; Izam, Ina dan Iel.

Cerita lama yang menjadi buku

Kata orang, lima tahun pertama pernikahan akan diuji oleh sulitnya ekonomi. Tetapi bagi Winter dan Arvin, mereka tak hanya diuji oleh sulitnya ekonomi. Kesulitan ekonomi, perselingkuhan, dan kekerasan dalam rumah tangga, turut mewarnai pernikahan mereka.

Terlanjur sudah ku membaca

Setiap hari.

Setiap hari Winter dan Arvin bertengkar. Bahkan anak sulung mereka---Izam. Saat ditanya oleh gurunya apa yang dilakukannya saat hari libur, jawaban bocah itu adalah menonton Mama dan Papa berantem.

Dari bab perkenalan

Setelah menikah, Arvin berubah 180° di mata Winter. Dulu saat PDKT dan pacaran, Arvin adalah sosok lelaki yang baik dan romantis. Namun setelah menikah, Arvin berubah menjadi lelaki yang kasar dan merasa paling penting di antara mereka berdua.

Tak semua halaman merana

Tetapi meskipun begitu, Arvin merupakan sosok Papa yang baik untuk Izam dan Iel. Setiap akhir pekan, Arvin akan mengajak kedua bocah itu untuk sekedar mengelilingi kota menikmati indahnya sore hari dan meninggalkan Ina dengan mata berkaca-kaca duduk di teras rumah.

Namun yang kelam terlalu berarti

Mengapa demikian?

Di antara ketiga anak mereka, Angel Catalina Grace adalah bocah yang paling mirip dengan Winter. Sedangkan Izam dan Iel dominan mirip Arvin ; terutama Iel. Mungkin itulah alasan paling sederhana dan logis mengapa Arvin pilih kasih. Mengingat kalau Ina juga anak biologis Arvin.

Yang bahagia terlupakan

Prang!

Lagi dan lagi. Suara piring pecah kembali menjadi backsound rumah semi permanen itu. Rumah itu memang selalu ramai jika pasangan suami istri itu ada di rumah.

"SUDAH KUBILANG 'KAN MAS?! UANG YANG DI LACI ITU BUAT BELI BERAS. KALO UDAH GINI KITA MAU MAKAN APA?!" Winter menatap Arvin penuh kecewa pasalnya uang terakhir mereka bulan ini yang rencananya untuk membeli beras, dipakai mabuk oleh Arvin.

"Mau makan apa, Mas? Beras kita tinggal satu gelas, hiks." Beginilah suasana rumah mereka setiap hari.

"KAMU TUH JADI CEWEK PINTER DIKITLAH! ITU BERAS KALO DIBIKIN BUBUR CUKUP KOK." Tak mau kalah dengan Winter, Arvin membentak wanita itu sambil berkacak pinggang.

"Gak heran kebanyakan chef itu cowok," cibirnya, kembali merasa kaumnya lebih unggul. Melupakan sebuah fakta kalau dirinya juga lahir dari seorang wanita.

Lelaki itu pergi ke dapur dengan langkah sombong, meninggalkan sang istri yang menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Terselimuti benci

Genius | Misteri ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang