07 - Lemparan camer

185 43 39
                                    

Hi! Budayakan sebelum atau sesudah membaca itu pencet bintangnya yaaa. Kalo bisa sih sama komen sekalian mwehehe💅

••••••••
HAPPY READING
••••••••

Di kelas 10 IPA 1, Geana dan Cici tengah memainkan ponselnya dengan aplikasi biru, atau biasa dikenal dengan telegram. Keduanya memainkan bot tele dan sama-sama menikmati permainan tersebut. Jamkos membuat mereka dilanda kegabutan dan memilih untuk bermain telegram. Sudah biasa bagi mereka jika sedang gabut, pasti akan bermain-main dengan aplikasi bernama Telegram.

Sampai tiba waktunya istirahat, Cici berhenti bermain telegram dan menepuk bahu Geana. Dia sudah sangat lapar karena tidak sarapan pagi tadi karena bangun kesiangan. Akibat dari itu membuatnya tidak sempat sarapan. Karena buru-buru juga jadi ia kelupaan untuk membawa bekal ke sekolah.

Tepukan dari Cici tidak dihiraukan oleh Geana. Cewek itu masih fokus pada handphonenya. Ia masih asyik bermain telegram karena partnernya kali ini sangatlah asyik. Tumbenan dia mendapatkan partner yang tidak membosankan, tidak seperti biasanya. Jadi sayang kan untuk mengakhiri chat ini.

Cici mengelus pelan dadanya. "Ini anak kalo udah main tele lupa perut apa gimana sih?! Jangankan lupa perut, pacar juga kadang diabaikan kalo lagi asyik main tele. Dasar Geanol!" Gereget Cici bergumam.

Geana tentu masih bisa mendengar gumaman sahabat menyebalkannya. Cewek itu mendengus. "Brisik Ci!" Suruh cewek itu tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponselnya. Ia melanjutkan chat dengan senyum yang sedari tadi terpancar namun hanya senyum kecil.

Cici terus mengusik Geana hingga akhirnya cewek gila telegram itu berhenti. Setelah Geana mengakhiri mainan itu, mereka langsung tancap gas menuju kantin sekolah untuk meberi makan cacing di dalam perut mereka masing-masing.

Mereka berdua berjalan menuju kantin dengan tangan yang saling bertautan. Di sepanjang perjalanan menuju kantin, mereka selalu melontarkan candaan yang mampu membuat senyum dan tawa terpancar. Banyak siswa-siswi yang iri dengan persahabatan mereka yang bisa dibilang jarang ada masalah dan selalu terlihat bahagia.

Sampainya di kantin, Geana langsung ke meja ibu-ibu penjual untuk memesan makanan. Sedangkan Cici memilih tempat duduk untuk mereka duduki. Tidak lama menunggu, pesanan mereka pun datang dan mereka langsung menyantapnya. Seperti hari-hari biasanya, mereka selalu meng-ghibah.

Karena keenakan meng-ghibah, tidak terasa makanan mereka berdua habis tak tersisa. Bahkan Geana dan Cici sempat memasukkan sendok kosong ke dalam mulutnya masing-masing karena tidak tahu jika ternyata makanan mereka habis. Meng-ghibah melupakan segalanya.

Ketika sedang melanjutkan per-ghibahan, datanglah tiga manusia menyebalkan menurut Cici. Bagaskara, Marcel, dan Permana. Bagi Geana mereka bukan manusia menyebalkan melainkan manusia menyenangkan. Bagaimana tidak? Pacarnya sendiri.

Bagaskara duduk di samping Geana dan langsung meminum minuman punya cewek itu. Bagaskara meneguk habis minuman itu karena haus. Geana kesal, tapi tidak apa-apa mungkin pacarnya itu sangatlah kehausan. Dan tumben sekali cowok itu keluar kelas agak telat tidak seperti biasanya.

"Tumben baru keluar kelas, habis ngapain aja?" Tanya Geana.

"Habis dihukum" Jawab Bagaskara singkat padat dan jelas.

Cowok itu menjawab pertanyaan sang pacar juga dengan wajah yang sangat amat santai tanpa beban sedikitpun. Berbeda dengan Geana yang langsung membulatkan matanya. "Hukum?!" Beo Geana tidak santai.

Bagaskara hanya membalas pertanyaannya dengan deheman singkat. menyebalkan bukan? memang. Cewek itu memutar bola matanya malas. "Percumah tau ngomong sama kamu kalo gini. Ham hem ham hem doang nggak mau jelasin secara detail. Cel, kalian habis dihukum karena apa?" Tanyanya pada Marcel.

BAGASKARA || COUPLE CRAZYWhere stories live. Discover now