10 - Bagaskara dengan Sifatnya

107 28 7
                                    

HI HI HALLO! APA KABAR KALIAN SEMUA?
UDAH LAMA BANGET CERITA INI HIATUS

KANGEN NGGAK KALIAN SAMA COUPLE
SABLENG YANG SATU INI? KALO KANGEN
JANGAN LUPA PENCET BINTANG SAMA
KOMENNYA BIAR SAYA SEMANGAT BUAT
NULIS INI

HAPPY READING ALL

»»-------------¤-------------««

Hari ini seorang laki-laki tengah mengguyur tubuhnya di bawah shower. Pagi-pagi buta ia harus ritual mandi pagi karena taruhan kemarin. Supaya ia tidak telat, ia harus bangun pagi dan mandi cepat. Seperti yang kalian ketahui, bahwa pagi yang dimaksud laki-laki itu adalah pukul 06.00 A.M.

Pukul 6 pagi, laki-laki itu baru bangun karena alarm yang sudah di setel sejak tadi malam. Selepas bangun, laki-laki itu pun segera menuju ke kamar mandi dan mulai melakukan aktivitasnya. Butuh waktu sekitar 10 menit, ia pun selesai dengan urusannya.

Kaki jenjang laki-laki itu ia gunakan untuk berjalan ke depan menuju lemari yang di dalamnya terdapat baju-baju santai, dan baju-baju sekolah. Ia mulai memakai baju seragam sekolah tersebut dengan rapi. Setelahnya ia berjalan menuju ke bawah untuk makan pagi atau sarapan. Sama seperti biasanya, ia sarapan dengan kedua orangtuanya.

"Mah, Pah. Bagas berangkat dulu ya?" ucapnya.

"Ya. Hati-hati! Bawa motornya jangan kebut-kebutan soalnya kamu hampir telat ini!" peringatan dari sang Mama.

Bagaskara menyengir bak orang gila. "Heheheh...."

Dita dan Widi yang bingung pun saling tatap-tatapan satu sama lain. "Kenapa kau?!" tanya mereka berdua kepada sang putra.

"Bagas ga bawa motor kok, Mah, Pah," ucapnya memberitahu.

"Kenapa?!" tanya kedua orangtuanya dengan kompak.

"Kalah taruhan lagi?!" lanjut mereka berdua kompak.

Bagaskara kembali tersenyum dan menyengir bak orang gila seperti tadi.

Setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya, ia pun langsung berjalan menuju sekolah. Ia benar-benar menepati ucapannya jika harus berangkat sekolah dengan jalan kaki. Padahal, asal kalian tahu, Permana dan Michael tidak melaksanakan taruhan mereka. Mereka berdua tidak menepati janji atas taruhan yang sudah disepakati. Mau mau saja Bagaskara menepati janji itu?

Ketika ia sedang berjalan dengan santai, tiba-tiba ponselnya bergetar. Ia pun membuka ponsel tersebut dan tersenyum melihat siapa yang memberikan pesan kepadanya. Tapi, setelah membuka pesan itu membuatnya menjadi kesal karena kekasihnya itu membuatnya menjadi panik.

Karena jam sudah menunjukkan hampir pukul tujuh, ia pun meminta pacarnya untuk mengirimkan grab untuknya. Tepat pukul tujuh, grab datang dan ia pun menaiki motor tersebut. Sialnya, yang mengantarkan dirinya itu sudah berumur. Sudah jalannya lambat, tidak berhenti berbicara pula. Mana tadi ia sudah meminta untuk di depan, eh tidak boleh. Ya sudah, terima nasib.

Sampainya di sekolah, ia pun langsung turun dan langsung masuk ke dalam. Namun, sebelum itu, pak grab malah memanggilnya. Untuk apa? Bukannya sudah di bayar?

"Kenapa, pak?" tanya Bagaskara.

"Uangnya mana, Den?" tanya pak grab.

Bagaskara menghela nafas. Ternyata, grab yang di pesankan oleh kekasihnya itu belum di bayar? Alamak! Tidak berperikepacaran sekali cewek itu?

Bagaskara merogoh saku celananya untuk mengambil dompet, tapi, dompet tersebut malahan tidak ada. Sial. Dia lupa tidak membawa dompet. Ia pun merogoh saku saku yang ada di seragam sekolahnya, berharap ada uang yang nyangkut di seragam.

BAGASKARA || COUPLE CRAZYWhere stories live. Discover now