-5 Hukuman

186 27 0
                                    


Setelah Azka dan yang lainnya selesai membersihkan rumput, mereka pergi ke aula atas untuk menemui Ustadz.

"Eh gue gimana? Ya masa gue entar baca syahadat" Ucap Ivanka yang berbisik pada Arka.

"Ga tau gue" Jawab Arka.

Mereka pun sudah sampai di aula atas dan bertemu dengan Ustadz yang mempunyai wajah tampan namun tegas.

"Bagaimana seru gak bersih-bersih sambil bermain?" Tanya nya dengan ekspresi datar.

"Ya Allah tolong hamba dari tatapan tajam ustadz galak ini" Batin Regra.

Azka dan yang lainnya pun berdiri menghadap Ustadz.

"Kalian itu niat ga sih mondok di sini? Kalau ga niat kalian pulang aja sana" Ucap nya.

"Kita emang kagak niat Ustadz, mendadak jadi santri kita teh gara-gara Ustadz" Batin Zifran.

"Ya kagak niat lah Ustadz, orang gue Kristen" Batin Ivanka.

"Kalian berasal dari mana? Jakarta?"

Mereka semua pun menganggukkan kepalanya.

"Hari ini kalian bersihkan Aula ini hingga benar-benar bersih"

Mereka semua pun mengangguk kan kepala nya dan mengambil peralatan untuk membersihkan aula sebesar ini.
Di dalam hati mereka, mereka menggerutu mendapat hukuman ini.

"Lah Ustadz ngapain di situ?" Tanya Zifran saat melihat Ustadz tersebut duduk di kursi.

"Kenapa? Salah?" Tanya nya. "Saya duduk di sini sambil mengawasi kalian"

Mereka menelan saliva nya susah payah.

"Umma pengen pulang" Batin Zifran dengan mata yang berkaca-kaca.

Setelah 1 jam berlalu, mereka pun sudah selesai membereskan aula ini hingga bersih.

"Bagus kalian boleh minum sebentar" Ucap Ustadz tersebut.

Mereka pun mengambil air di kardus dan meminumnya seperti kehausan berhari-hari.

"Sudah?" Tanya Ustadz tersebut sambil menaruh kedua tangan nya di belakang.

"Udah kan Ustadz? Saya capek" Ujar Regra yang menghapus keringat di lengan nya.

Ustadz tersebut menganggukkan kepalanya.
"Kalian tau kan nama saya?" Tanya nya.

Mereka semua pun saling pandang tak tahu dengan nama ustadz yang berada di hadapan nya ini, mereka saja baru di sini pada saat malam hari.

"Ustadz Elfathan" Ucap salah satu remaja laki laki yang memanggil Ustadz tersebut.

"Oh Ustadz Elfathan" Batin Azka.

Ustadz Elfathan pun menoleh ke belakang dan mendapati santri yang sedang membawa ember.

"Maaf ustadz, air di pondok kok ga keluar ya? Saya mau nge pel kamar soal nya Ustadz"

"Tanya kan kepada Ustadz Hanan" Ujar Ustadz Elfathan.

Santri itu pun mengangguk dan pergi dari sana.

"Oke bawa kasur dan juga bantal kalian ke depan asrama" Ucap Ustadz Elfathan.

"Hah?" Mereka semua melongo mendengar ucapan Ustadz Elfathan.

"Kalian ga dengar?" Tanya Ustadz Elfathan.

"Buat apa Ustadz?" Tanya Azka.

"Enggak ada apa-apa kok, cuma pengen lihat aja, nanti taruh kasur dan juga bantal kalian di depan asrama saya kasih waktu 10 menit dari sekarang"

AUTOPHILE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang