-8 Hari terakhir

176 28 0
                                    


"Weh bestie, bener nih nanti habis Isya kita bilang ke ustadz yang sebenarnya?" Tanya Zifran.

Arka menghela nafasnya panjang. "In Syaa Allah, kan nanti yang bayarin tiket pesawat nya abang gue" Ucap nya menepuk bahu Azka.

Azka pun melirik adik nya dengan malas.

"Nasib sandal gue gimana ya?" Tanya Arka dengan lesu.

"Kaya nya nanti sandal kita di pajang di mading deh" Jawab Zifran.

"Inget sandal kalian tuh hasil Flash sale 5 ribu di shopee, jangan pada halu lu" Sahut Regra.

"Eh kalian ngapain di depan asrama sore-sore?" Tanya Nizlam yang datang dari arah belakang mereka.

"Merana" Jawab Regra, Arka dan juga Zifran.

"Meratapi nasib gue Lam" Sahut Ivanka.

Nizlam menggaruk kepalanya. "Kalian balik yuk ke kamar, 20 menit lagi adzan Maghrib" Ucap nya.

Regra melirik ke arah Nizlam yang berada di samping nya. "Ya elah masih lama juga"

"Ish" Ujar Nizlam jengkel. "Cepetan wudhu sebelum denger lonceng, kena hukum nanti nangis lagi" Sambung nya mengejek mereka.

Zifran membulatkan matanya. "Heh siapa juga yang nangis?" Tanya nya.

"Udah lah aku mau wudhu. Assalamu'alaikum" Ujar Nizlam pamit.

"Wa'alaikumussalam" Jawab Mereka.

Ivanka pun berdiri dari duduk nya. "Udah yok wudhu aja dari pada kena hukuman lagi, nanti kagak bisa balik" Ucap nya.

Zifran, Arka, Azka, dan Juga Regra pun berdiri dari duduk nya. Dan berbalik badan untuk masuk ke dalam asrama.

Azka menatap ke arah depan dan tak sengaja ia melihat seorang santriwati yang sedang tertawa dengan 2 orang teman nya.

"Eci" Ucap Azka.

Zifran yang mendengar itu pun menghentikan langkah nya, ia menoleh ke arah Azka yang sedang berdiri menatap ke depan. Zifran pun mendekati Azka dan menepuk bahu nya.

"Az, wudhu doain mereka" Ucap Zifran.

Azka pun menganggukkan kepalanya. "Mereka persis seperti Eci, Raini sama Syahla. Gue kangen lu Eci sama Abang lu"

"Ini semua udah takdir Allah Az, ga ada yang bisa merubah nya, jodoh, rezeki, maut ga ada yang tau Az. Kita juga kan engga tau 5 menit ke depan apa yang akan terjadi pada kita" Ujar Zifran. "Udah sekarang wudhu aja yuk" Ajak Zifran.

Mereka berdua pun masuk ke dalam asrama dan mengambil wudhu untuk menunaikan shalat Maghrib.

"Ya elah pake ngantri lagi" Keluh Zifran.

"Udah sih baris aja ga usah cerewet" Sahut Ivanka.

Zifran pun mengedarkan pandangan nya dan menadapati wajah Ivanka yang sedang berbaris di dekat diri nya.

Azka pun berjalan mendekat ke arah Regra yang sebentar lagi akan berwudhu. Ia pun melihat seorang remaja laki-laki yang berbaris di belakang Regra, seperti nya dia lebih muda dari nya.

"Permisi, tadi saya udah nitip baris sama dia" Ucap Azka menunjuk kepada Regra dengan kepala nya. "Jadi saya duluan" Sambung nya.

Remaja laki-laki itu pun nampak kesal, namun ia mundur sedikit untuk mengasih barisan pada Azka. Barisan yang berada di akhir pun membicarakan tentang Azka.

Zifran berjalan mendekat kepada remaja laki-laki yang berada di belakang Azka. "Maaf bisa maju sedikit, saya sebenarnya udah nitip sama dia" Ucap nya dengan menunjuk kepada Azka. "Jadi kamu duluan aja, saya di belakang kamu. Oke" Sambung nya.

AUTOPHILE [On Going]Where stories live. Discover now