-13 Barang berharga

118 13 1
                                    

"Gimana cara nya kalian berdua bisa masuk ke rumah itu? Dan ngapain coba masuk ke kamar nya Eci?"

Raini menaruh tas nya di atas meja dan di susul oleh Syahla.

"Kita cari barang-barang nya Eci, mungkin aja bisa untuk mencari tau tentang Regra Zif" Jawab Raini.

"Dan kita masuk lewat pintu dapur, supaya orang-orang ga lihat kita. Gue punya kunci nya karena dulu Eci ngasih ke gue" Sambung Syahla.

Raini menyandarkan tubuhnya pada sofa dan menghembuskan nafas nya.  "Thanks ya udah bantuin kita keluar dari rumah itu, kalau ga ada kalian mungkin kita sekarang udah dimarahin habis-habisan sama ayah" Ucap Raini.

"Iya sama-sama. Sampe keringatan gue nungguin kalian berdua di bawah rasa nya jantung gue mau copot" Ujar Arka.

Saat Hadi—Ayah Raini akan melangkah pada balkon kamar Arsya, ia di panggil oleh Zifran dan mengajak nya mengobrol walaupun jarak nya lumayan jauh.

Sedangkan Arka, ia mengambil tangga dan menaruh nya di balkon kamar Arsya agar Raini dan Syahla bisa turun. Walaupun Arka takut jika diri nya ketahuan oleh Hadi, ia harus bisa mengalahkan rasa takut nya itu untuk menyelamatkan Raini dan Syahla.

Zifran dan Ivanka terus saja memberi pertanyaan pada Hadi, baik tentang kuliah Lea ataupun tentang cinta-cintaan. Arka menunggu Raini dan Syahla turun dari tangga dengan keringat yang membasahi tubuh nya. Setelah kedua nya berhasil turun berkat bantuan Arka, mereka langsung pergi ke rumah Syahla.

"Arka?"

Deg.

Arka membalikkan badan nya dan tersenyum pada Hadi. "Eh Om, om mau turun pakai tangga ini ga om? Arka jamin deh kalau om turun pakai tangga ini nanti semua tulang-tulang om itu jadi kuat" Ucap Arka. Entahlah Arka juga tidak tau mengapa ia berbicara seperti itu.

"Bukan jadi kuat Arka, tapi jadi tambah rapuh" Ujar Hadi dengan tertawa.

Zifran, Arka dan Ivanka pun tertawa mendengar jawaban dari Hadi.

"Kamu ngapain bawa tangga?" Tanya Hadi.

"Ini om, tadi ayah pinjem ke ayah nya Syahla buat benerin kamar nya Arka. Jadi sekarang Arka mau kembaliin ini ke Syahla"

"Ooh. Ya udah bawa nya hati-hati ya takut pinggang kamu encok"

"Siap Om"

Arka pun berjalan kembali ke arah rumah Syahla. Arka tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur kepada Allah karena Hadi telah percaya pada ucapan nya.

"Itu apaan Rain?" Tanya Ivanka.

"Ini gue nemuin di lemari baju nya Eci" Jawab Raini yang akan membuka amplop itu.

"Rain, lu yakin mau buka amplop itu?" Tanya Zifran dengan serius.

"Kita buka aja barangkali ada surat yang berharga di dalamnya" Jawab Raini.

Raini pun membuka amplop itu dan ada sepucuk surat dari rumah sakit.

"Bener, selama ini Eci udah nutupin sakit nya dari kita semua. Ini hasil tes yang menunjukkan bahwa diri nya mengidap leukimia" Ungkap Raini membaca surat tersebut dengan mata yang berkaca-kaca.

"Leukimia nya sembuh, jantung nya berhenti" Sahut Ivanka.

"Eh dodol" Cakap semua nya.

"Lah emang iya kan? Udah biar ga terlalu serius banget" Ujar Ivanka.

"Gue kira kalian masuk ke rumah itu lewat jendela" Ujar Zifran.

"Ya kagak lah dodol, lagian juga kalau kita lewat jendela emang muat?" Cakap Syahla.

AUTOPHILE [On Going]Where stories live. Discover now