Ramyeon Meokgo Gale?

824 72 177
                                    

WARNING!!!
Dari sinopsis aku sudah memberi peringatan kalau cerita ini untuk 19+, jadi yang masih dedek-dedek emesh silakan tutup halamannya. Kalau masih nekad nerobos, dosa ditanggung sendiri, dan jangan tetiba protes apalagi ngereport, kan udah diperingatin dari awal. Kalimat-kalimat dan adegan akan lebih
🔥panasss🔥 daripada cerita-cerita yang pernah kutulis sebelumnya. Semoga aja nggak kena report atau banned ya...

Dari subjudul di atas pasti kalian sudah bisa menebak apa yang akan terjadi pada chapter ini. Huehehe...

Happy traveling--- ups, reading I mean 😆

.
.

Luca menghentikan sarapannya ketika ia mendapatkan sebuah telepon. Kemudian ia menghampiri bosnya yang juga berada di restoran hotel bersama secangkir espreso dan sepiring American breakfast yang masih belum ia sentuh hingga mulai mendingin, karena asyik dengan dunianya sendiri, chattingan dengan kekasihnya.

"Boss," panggilan kedua dari Luca akhirnya baru dapat mengalihkan perhatian Vincenzo dari ponselnya.

"Kenapa?"

"Produk kita sudah hampir sampai di Busan. Kemungkinan besok malam akan sampai. Saya akan menghubungi Miss Yoo dan berangkat ke Busan besok."

Vincenzo mengangguk, "oke, pesankan aku tiket juga."

"Oh, saya pikir cukup saya saja yang pergi."

"Mumpung aku berada di Korea, aku juga ingin mengawasi proses transaksi kita."

"Oke, Boss."

Luca meninggalkan restoran untuk mengurus segala hal, sementara Vincenzo kembali ke 'dunianya' bersama Cha Young.

~~~

Cha Young sangat ingin kencan lagi dengan Vincenzo seperti kemarin, tetapi ia harus segera menyelesaikan pakaian-pakaian pesanan yang menumpuk. Sejak pulang dari Italia, ia belum mengerjakannya sama sekali. Maka ia hanya akan makan malam saja dengan Vincenzo nanti.

"Eonni, aku berangkat," pamit Miri.

"Mau ke mana?" Cha Young yang sedang sarapan heran melihat koper yang digeret adik sepupunya itu.

"Sandbox, asrama pelatihan start-up. Kan aku sudah bilang sebelum kau berangkat ke Milan."

"Oh, iya, aku lupa."

Miri memutar bola matanya, "kau pasti punya pacar baru kan?"

"Kok tahu?"

"Kau selalu seperti ini saat baru jadian, perhatianmu hanya terfokus padanya sehingga kau tidak peduli sekitar."

"Oh ya? Sorry," Cha Young mengedipkan sebelah matanya.

"Kalau putus, please, no drama, okay!"

"Hei, aku baru jadian, jangan mendoakan jelek begitu dong!"

Miri hanya menjulurkan lidahnya, dan langsung dapat getokan pantat sendok dari Cha Young.

Miri meringis sambil mengusap kepalanya. Ia melangkah pergi, namun baru dua langkah ia menoleh lagi.

"Oh, Eonni, jangan macam-macam selama aku pergi ya!"

"Macam-macam bagaimana?"

"Jangan pura-pura bodoh! Awas ya kalau sampai aku menemukan jejak-jejak menjijikkan kalian!"

"Araseo, araseo, nanti pasti akan kubersihkan," Cha Young mendorong adik sepupunya agar segera pergi.

"YA!"

[IDN] Opium [Vincenzo FF]-HIATUSWhere stories live. Discover now