Faded

440 55 80
                                    

WARNING!!!
Membaca cerita ini mungkin akan mengakibatkan darah tinggi.
Tarik napas, hitung sampai 10...

.
.
.

He is smart, funny, and mysterious.
But he has a lot of secret.
He will dissapear from the time to time.
He will be hard to contact.
And then one day,
puff...
he will never comeback...
-- Argus (DOTS)

.
.
.

Menunggu,

Menunggu,

Hanya bisa menunggu dalam ketidakpastian.

Cha Young mencoba untuk positive thingking, mungkin saja Vincenzo masih sibuk mengurusi bisnisnya dan menunda kepulangannya. Mungkin saja ponselnya hilang atau rusak sehingga tak bisa menghubunginya. Atau yang terburuk, mungkin ia sakit atau mengalami kecelakaan.

Ingin sekali ia pergi ke Busan dan mencari kekasih hatinya ke seluruh penjuru kota itu, namun ia sama sekali nihil mengenai informasi tentang Vincenzo. Ia memberitahu di hotel mana ia menginap, dengan perusahaan apa ia bekerjasama, atau di restoran mana ia makan. Selain itu, pekerjaan Cha Young tak bisa ia tinggalkan. Para customernya sudah menunggu, selama ia menunggu kabar dari Vincenzo.

Sampai kapan ia harus menunggu?

Sampai kapan ia harus menunggu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Di depan sebuah ruang persemayaman di rumah sakit, Valerio mematung. Para pelayat keluar dan masuk ruangan itu, beberapa tak sengaja menyenggolnya dan melirik kesal padanya yang menghalangi jalan.

"Hei, kau tidak masuk?" Tegur salah seorang pelayat padanya.

Perlahan Valerio melepaskan sepatunya, memasuki ruangan yang penuh isak tangis itu.

Lagi, ia mematung di depan pigura foto yang dikelilingi oleh karangan bunga. Ia mengambil sekuntum bunga berwarna putih, meletakkannya di depan pria berseragam polisi di dalam pigura foto itu. Kemudian ia berbalik menghadap keluarga mendiang, membungkukkan badannya sebagai tanda belasungkawa. Setelahnya ia duduk bersama para pelayat lain. Semangkuk yukaejang dihidangkan untuknya. Valerio menatap kosong pada sup berkuah merah bagaikan genangan darah itu.

"Aku masih tidak menyangka dia pergi begitu cepat," para pelayat di sekitar Valerio mengobrol.

"Ya, minggu lalu kita baru reunian. Dia punya banyak harapan yang masih belum tercapai."

"Ya, dia baru saja menikah dan istrinya sedang hamil muda."

"Aigoo..."

"Hyeok-ah, kudengar kalian sempat bertemu sehari sebelum ia ke Busan, kan?"

Valerio mengangguk singkat.

•••

Flashback...

[IDN] Opium [Vincenzo FF]-HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang