Case 1: kematian tuan Zhang keenam

23 16 0
                                    

"Dia sudah meninggal?! Ba-bagaimana dia bisa meninggal?" Ucap Renjun bingung.

Kepala kepolisian Qian Kun hanya menghela nafasnya dan tersenyum lelah.

"Kemarin pada jam 9 malam adalah sebuah acara peresmian tempat penginapan baru dari pemimpin perusahaan industri terkenal di Shanghai, Zhang Jiang. Berdasarkan para saksi, tepat pada jam 8.40 malam, sebelum korban meninggal. Zhang Jiang dan tiga anak buahnya masuk ke lokasi peresmian, dan para saksi mengatakan jika Tuan Zhang keenam sempat terlibat sebuah perkelahian yang cukup sengit denganmu." Tutur kepala kepolisan.

.
.
.

Waktu pada jam 9 malam

Terlihat sebuah mobil memasuki area parkiran, dan seorang dengan pakaian bodyguard turun untuk membukakan pintu mobil.

"Bos." Ucap seorang bodyguard dengan kepala botak, membukakan pintu kepada bosnya yang berbadan sedikit gemuk dengan rokok yang terselip di tangannya, merokok.

Kempat pria itu masuk kedalam sebuah rumah penginapan yang akan diresmikan.

"Minggir-minggir." Ucap salah satu bodyguard nya karena ramai orang di dalam penginapan itu.

Kini mereka berempat sudah berada di tengah tengah, mengitari sang bos, Zhang keenam, yang terus mengeluarkan asap dari mulutnya.

"Bos, Zhang keenam!" Tegur seorang pria yang tiba-tiba menepuk bahu tuan Zhang keenam.

"Kamu, cari mati ya!" Seru salah bodyguard dengan kaki pincang. Yang membuat pria itu mengangkat tangannya.

"Huh, sangat sulit untuk bertemu denganmu ya?" Ucap pria itu dengan santai.

"Anak brengsek, kau datang lagi?" Ucap tuan Zhang.

"Ini sudah setengah tahun anda menunda untuk bayar hutang denganku?" Ujar pria itu dengan menunduk menatap tangannya dan menatap ke arah bos Zhang, "Sudah saatnya kau mengembalikannya." Lanjut nya.

"Kau masih berani mengungkit masalah itu denganku?" Tanya bos Zhang, menunjuk pria tersebut dengan rokoknya.

"Berita palsu yang kau keluarkan, membuat kami kehilangan semuanya." Balas pria itu.

"Aku sudah bertenggang rasa, untuk tidak mencarimu meminta uang. Jangan tidak tahu malu. Jika kamu terus menggangguku, aku akan memukulmu setiap kali aku melihat wajahmu!" Sungutnya. "Lai, long!" Serunya memanggil kedua bodyguard nya.

"Siap!" Jawab keduanya.

"Ingat perkataan ku! Aku akan memukuli nya, setiap kali bertemu dengannya!" Teriaknya dan berbalik pergi. Sedangkan kedua bodyguardnya menahan pria itu bermaksud membawa pria itu keluar

"Sialan, apa kalian tidak tahu aku ini siapa, aku akan menghitung sampai tiga, lepaskan!" Berontak pria itu.

Kejadian itu menjadi pusat perhatian para tamu yang datang ke acara peresmian.

"Satu." Ucap pria itu mulai menghitung, namun kedua bodyguard tersebut malah semakin erat memegangnya dan mencoba membawanya keluar penginapan.

"Dua."

"Tiga."

Brugh!

Tubuh pria itu didorong hingga terjatuh keluar dari dalam penginapan. Kedua bodyguard yang mendorongnya segera kembali masuk kedalam.

"Anak sialan ini, sepanjang hari cuma cari mati saja." Gerutu salah satu bodyguard sambil menaiki tangga. "Cepat atau lambat dia akan dia akan segera ku bunuh! Ayo pergi" Lanjut nya.

Meninggalkan seorang pria yang kini tengah meringis mencoba berdiri.

"Zhang Jiang! Ini akan menjadi sebuah dendam diantara kita!" Teriak pria itu lantang.

Sedangkan bos Zhang yang mendengar itu hanya berdecih.

"Anak brengsek itu, benar-benar cari mari!" Ucap bos Zhang dan hendak melangkah menghampiri pria di luar, namun di tahan oleh satu bodyguardnya yang masih bersamanya.

"Bos,bos,bos! Jangan marah, jangan marah, tidak ada gunanya memperdulikan pria brengsek seperti dia." Ucap satu bodyguard, Guo, sembari memberikan minuman anggur pada bosnya. Yang mana langsung di minum oleh bos Zhang.

"Anggur apa ini?" Tanya bos Zhang, yang merasa dirinya sedikit meradakan amarahnya.

"Anggur kental, tidak terlalu tua!" Jawab Guo.

"Aku mau lagi," ucap bos Zhang dan menaruh bekas rokoknya di gelas anggur.

"Dari dulu aku tidak menyentuhnya karena dia bagian dari Bank, aku mencoba membiarkannya, dan berharap jika anak berengsek itu tidak menganggu ku, tapi aku salah lain kali aku akan membunuhnya!" Ucap bos Zhang kesal dan menuju kamar mandi di dampingi oleh ketiga bodyguardnya.

"Minggir!" Ucapnya ketika tak sengaja menyenggol pasangan yang hendak menuju aula penginapan.

"Sssh, aku mau buang air kecil, apa kalian akan tetap mengikuti ku?" Tanya bos Zhang sedikit dongkol.

Mendengar hal itu ketiga bodyguardnya hanya diam dan menunggu di luar. Sedangkan tuan Zhang masuk ke salah satu bilik kamar mandi.

"Belakangan ini, penjuru negeri sedang tidak aman, kalian berdua menjadi bodyguard harus cermat sedikit, dengar tidak?" Ucap salah satu dari tiga bodyguard, Guo kepala bodyguard atau sekretaris bos Zhang, sembari mengeluarkan pematik untuk menyalakan rokoknya.

"Baik. Iya dengar sekretaris Guo!" Seru keduanya.

..

Tuan Zhang kini tengah membilas tangganya, mematikan kran dan berkaca, merapikan rambutnya, dirinya mendekatkan wajahnya ke arah kaca dan mengambil sesuatu yang menempel di kaca, meniupnnya. Tiba-tiba

Jleb!

Sebuah tangan keluar dari kaca dan menikamnya.

"Bos!"

TBC…

My roommate Detektif | Yiren X RenjunWhere stories live. Discover now