Case 1: kematian Zhang ke enam

10 9 0
                                    

"Ada di kantor polisi." Ucap Kun.

..

Di kantor polisi.

Renjun membaca beberapa lembar kertas berisi keterangan para saksi, membolak-balikkan kertas itu.

"Ada dua orang bodyguard dan satu sekretaris, dan pada saat yang bersamaan menyaksikan Zhang keenam dibunuh?" Tanya Renjun, dia menatap ke arah Kun  dengan bingung.

"Ya benar." Jawab Kun.

Renjun berpikir 'bagaimana bisa ada tiga anak buah tapi masih berhasil di bunuh, ini aneh'.

"Pengawalnya mengatakan, ini baru pertama kali mereka melihat bahwa sebuah cermin dapat mengeluarkan pisau dan membunuh orang, dan ketika mereka menggeledah kedalam setiap ruangan di toilet itu, tidak ada orang sama sekali, penjelasan ini membuatku frustasi." Lanjutnya.

"Di toilet itu sangat padat, jika memang hendak membunuh, maka tidak sampai beberapa detik pembunuh itu tidak akan sempat bersembunyi." Jelas Renjun.

"Apa ada kemungkinan bahwa pelakunya adalah mereka bertiga?" Tanya Kun.

"Bisa saja mereka berkerja sama untuk untuk membunuh dan membuat pengakuan yang sama?" Kun menerawang ke atas langit-langit, "tcih, strategi semakin aneh."

"Mungkin saja," sebuah suara wanita menginterupsi.

Yiren masuk dengan bersedekap.

"Kenapa kamu kemari?!" Sarkas Renjun.

Yiren hanya berdecak dan duduk di sofa single, "kenapa? Apa urusannya denganmu?" Sinis Yiren.

"Apa keluargamu yang mendirikan kantor polisi ini? Sehingga aku tak boleh kemari!" Sarkas Yiren berusaha tenang meski hatinya dongkol.

(Jodoh mampus)

"Aku..."

"Ekhem!" Ucapan Renjun terpotong karena deheman dari Kun.

Renjun kembali duduk dengan tenang.

"Soal pengawal. Jika para pengawalnya yang bermasalah, tapi di tempat itu ada sekretaris Zhuo." Ucap Kun tak yakin.

"Zhuo sudah mengabdi pada Zhang keenam selama 15 tahun, dia sekretaris yang sangat setia, karena kesetiaannya itu dia mendapat pujian dimana-mana." Jelas Kun.

"Tapi dahulu Zhuo hanyalah seorang tukang joki perkelahian, kemudian dia terluka dan menjadi orang cacat, anehnya Zhang keenam tidak mengusirnya malah sebaliknya meminta Zhuo untuk tetap tinggal dan menjadi sekretarisnya. Kebaikan hati seperti ini akan selalu dikenang dan diingat oleh seorang dalam dunia pesilat." Tutur Kun.

Renjun dan Yiren mendengar dengan seksama.

"Apa hasil autopsinya sudah keluar?" Tanya Renjun.

Melenceng sari apa yang Kun jelaskan panjang lebar.

"Bukankah sudah jelas, tuan Zhang mati karena tertusuk bukan?" Tanya Yiren.

Kun mengalihkan tatapannya dan mengambil sebuah map coklat melemparkannya pada Renjun. Dia mungkin sedikit kesal.

Renjun masa bodoh dengan Kun, mengambil map itu dan membukanya, mengambil lembar keterangan dan membaca dengan seksama.

"Penjelasan ini terlalu sedikit. Hanya pemeriksaan darah dan air seni, aku meminta target di periksa seluruhnya," Renjun memasukan lembaran itu dan melemparkan pada sofa kosong di sampingnya.

"Minta dokter polisi itu untuk mengotopsi dengan detail, dan kau ikut aku ke kediaman Nie." Putus Renjun.

"Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Kun.

My roommate Detektif | Yiren X RenjunWhere stories live. Discover now